Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rana Fayola R.
Ricky Kambuaya (jersery merah putih) berada dalam kepungan empat pemain China sekaligus. (ANTARA FOTO/Fauzan/mrh/tom/aa.)

Tak hanya bermain penuh determinasi, Ricky Kambuaya juga tampil spartan sejak menit awal hingga ditarik keluar pada menit ke-83. Ia menjadi motor serangan Timnas Indonesia dalam laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026 kontra China, Kamis (5/6/2025) malam kemarin.

Pertandingan tersebut bukan sekadar laga biasa bagi Kambuaya. Dalam duel itu, ia kembali turun sebagai starter setelah terakhir kali di bulan November 2023 ketika melawan Filipina  Dan tentu saja, pilar penting Dewa United ini tak menyia-nyiakan kepercayaan dari pelatih baru, Patrick Kluivert.

“Ricky Kambuaya, yah, saya tidak perlu mengatakan banyak hal. Bagi saya, Ricky hari ini bermain fantastis. Dia menunjukkan semangat yang besar,” ujar Kluivert usai pertandingan, menyadur Antara News, Jumat (6/5/2025).

Lebih lanjut, juru taktik asal Belanda itu bahkan terang-terangan menyebut Kambuaya sebagai pemain pemalu di luar lapangan, tapi benar-benar ‘hidup’ saat berada di atas rumput hijau.

Kata-kata Kluivert bukan pujian semata. Secara statistik, Kambuaya mencatatkan kontribusi luar biasa. Ia melakukan satu dribel sukses, satu umpan kunci, 14 umpan dengan akurasi 86 persen, dan lima duel darat sukses.

Yang paling mencolok tentu saja momen di menit ke-40. Di mana dirinya sukses memaksa bek China, Yang Zexiang kelabakan dan menjatuhkannya di kotak penalti. Kemudian VAR memastikan ada pelanggaran, dan penalti diberikan kepada skuad Garuda.

Ole Romeny yang jadi eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan emas juga. Satu sepakan mantap dan penuh ketenangannya membawa Indonesia unggul 1-0. Skor tersebut bertahan hingga pertandingan dinyatakan tuntas.

Jadi Sasaran Pelanggaran Pemain China, Performa Ricky Kambuaya Layak Diacungi Jempol!

Namun perjuangan Kambuaya tidak datang dengan mudah. Sepanjang laga, ia menjadi target keras para pemain belakang China. Setidaknya ia sudah tiga kali dilanggar dalam berbagai situasi. Kendati begitu, tak satu pun yang membuat nyalinya menciut.

Selama 83 menit di lapangan, Kambuaya nyaris tanpa henti berlari, menekan, membuka ruang, dan menciptakan peluang. Sebuah penampilan yang tak hanya menunjukkan kualitas teknis, tetapi juga mental baja.

Ia bukan satu-satunya pemain lokal yang diturunkan malam itu. Bersama Rizky Ridho, Yakob Sayuri, dan Egy Maulana Vikri, Kambuaya menjadi starter dari Liga 1 yang mencuri perhatian.

Kemudian Beckham Putra, Stefano Lilipaly, dan Ramadhan Sananta masuk di babak kedua sebagai pemain pengganti. Total tujuh pemain lokal bermain dalam laga ini.

Penampilan kemarin turut memperpanjang kiprah Kambuaya bersama tim nasional. Ia kini mencatatkan 35 caps, dengan lima gol dan tujuh assist sejak debutnya pada Oktober 2021.

Sebelumnya Patrick Kluivert sendiri menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara pemain lokal dan naturalisasi. Ia mengatakan, “Bagi saya, siapa pun yang menunjukkan kualitas, maka dia layak bermain.”

Pernyataan itu selaras dengan keputusannya menurunkan Kambuaya sebagai starter dan memberinya tanggung jawab besar di sisi kiri serangan.

Penampilan cemerlang yang ditutup hasil kemenangan, menjadi kombinasi manis yang memperkuat posisi Timnas Indonesia di klasemen Grup C untuk melaju ke putaran keempat.

Walau tantangan berikutnya tak mudah, yakni melawan Jepang di laga pamungkas grup, skuad Garuda bisa melangkah lebih percaya diri, terutama karena ada pemain seperti Ricky Kambuaya di dalamnya.

Akhir kata: Penampilan Ricky Kambuaya bukan hanya layak dipuji, tapi juga patut dijadikan contoh bagaimana kerja keras dan konsistensi bisa membuka jalan menuju kepercayaan pelatih. Dengan semangat dan performa seperti ini, Kambuaya tak hanya layak starter. Lantaran ia layak menjadi tulang punggung Timnas Indonesia ke depan.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Rana Fayola R.