Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Agus Siswanto
Mikel Jauregizar, gelandang seharga 30 juta euro tolak tawaran naturalisasi FAM (soha.vn)

Upaya FAM (PSSI-nya) Malaysia untuk memperkuat timnas Malaysia tampaknya akan tersandung satu masalah serius. Hal ini berkait dengan penolakan mentah-mentah, Mikel Jauregizar, gelandang Atletico Bilbao ini.

“Saya tidak akan (mewakili Malaysia). Saya tidak akan pernah mengenakan seragam tim ini,” tulis soha.vn, Selasa (24/6/2025).

Ucapan ini muncul mana kala media menanyakan pada gelandang Bilbao tersebut tentang rumor bahwa dirinya akan dinaturalisasi Malaysia.

Niat kuat FAM untuk menaturalisasi sang gelandang tersebut didasarkan pada kabar bahwa Mikel Jauregizar memiliki garis keturunan Malaysia. Artinya, Malaysia mempunyai alasan kuat menaturalisasi sang gelandang.

Langkah Malaysia melakukan langkah naturalisasi ini sebenarnya menjadi cara baru. Pasalnya, dahulu Malaysia tidak menggunakan dasar keturunan sebagai cara untuk melakukan naturalisasi.

Saat itu Malaysia melakukan naturalisasi pada para pemain yang sudah kiprah di sepak bola mereka 5 tahun sesuai regulasi FIFA. Akhirnya para pemain naturalisasi yang direkrut saat itu sama sekali tidak punya sangkut paut dengan garis keturunan Malaysia.

Akhirnya tidak adanya ikatan darah tersebut membuat para pemain tampak kurang nasionalismenya. Hal ini banyak dikeluhkan para pendukung Harimau Malaya membandingkan dengan apa yang ada di timnas Indonesia.

Berbekal pengalaman itu, beberapa bulan belakangan ini Malaysia melakukan langkah mengejutkan dengan merekrut beberapa pemain naturalisasi. Konon para pemain yang berasal dari Eropa dan Amerika Latin mempunyai darah Malaysia.

Langkah kejutan Malaysia ini ternyata membawa perubahan besar saat mereka menjamu Vietnam dalam Kualifikasi Piala Asia 2027. Saat itu dengan menurunkan 9 pemain naturalisasi Malaysia menghancurkan Vietnam dengan skor telak 4-0 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (10/6/2025).

Dengan bekal kemenangan ini, Malaysia pun mengincar amunisi lebih besar untuk timnasnya. Nama Mikel Jauregizar menjadi nama-nama yang digadang-gadang akan menjadi tambahan amunisi baru mereka.

Mikel Jauregizar sendiri bukanlah incaran kelas kaleng-kaleng. Gelandang ini mempunyai harga tidak tanggung-tanggung, 30 juta euro, dua kali lipat harga skuad timnas Malaysia.

Dengan tambahan amunisi ini dipastikan Malaysia akan jadi ancaman bagi tim mana pun, termasuk timnas Indonesia yang saat ini tengah menjadi tim termaju di ASEAN. Indonesia saat ini menjadi satu-satunya tim ASEAN yang masih punya potensi lolos Piala Dunia 2026.

Namun selaras dengan penolakan Mkel Jauregizar asa Malaysia untuk meminang gelandang Bilbao ini patah arang. Sang pemain yang pernah memperkuat timnas Spanyol U21 ini lebih memilih menunggu kesempatan di timnas Spanyol.

Malaysia sendiri kini tengah memperkuat skuadnya agar lebih bergigi minimal di level ASEAN. Diakui atau tidak, Indonesia menjadi alasan Malaysia untuk mengejar ketinggalannya. Di saat prestasi Indonesia berkibar, Malaysia justru semakin terpuruk.

Target pertama yang dikejar Malaysia tidak lain dan tidak bukan adalah ajang Piala Asia 2027. Berbeda dengan Indonesia yang sudah meraih tiket, Malaysia harus berjuang lewat babak kualifikasi.

Parahnya dalam babak kualifikasi, hanya juara grup yang berhak tampil di putaran final Piala Asia 2027. Sementara saingan terkuat di grup adalah Vietnam. Sehingga mau tidak mau Malaysia harus menyingkirkan Vietnam jika ingin lolos.

Langkah Malaysia berjalan mulus. Terbukti di pertemuan mereka di Stadion Bukit Jalil Harimau Malaya mampu menaklukkan Vietnam dengan skor telak 4-0.

Dengan kemenangan ini secara teori separuh langkah Malaysia sudah terpenuhi. Tugas kedua mereka adalah mengalahkan atau minimal menahan imbang Vietnam di kandang April nanti.

Maka jika hanya mengacu sasaran ini sebenarnya kegagalan mereka menggaet Mikel Jauregizar tidak menjadi masalah. Jumlah pemain naturalisasi yang dimiliki saat ini sudah cukup bergigi di level ASEAN atau Asia.

Agus Siswanto