Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Coach Eduardo Perez pimpin sesi latihan Persebaya Surabaya, fokus pulihkan fisik para pemain. (ligaindonesiabaru.com)

Persebaya Surabaya memasuki musim baru dengan suasana segar dan semangat anyar. Eduardo Perez Moran, pelatih asal Spanyol yang baru ditunjuk menggantikan Paul Munster langsung menata ulang ritme persiapan dengan pendekatan yang sangat sistematis.

Salah satu keputusan strategis pertama Coach Edu adalah memilih Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai pusat seluruh aktivitas tim. Mulai dari latihan fisik, pemulihan, dan analisis taktik.

"GBT bukan hanya soal lokasi. Ini adalah ruang kerja kolektif. Kami bisa menyatukan semuanya di sini," kata sang juru taktik, mengutip laman ligaindonesiabaru.com, Kamis (26/6/2025).

Keputusan yang diambil ini bukan tanpa alasan. Mengingat berbagai fasilitas yang disediakan di GBT, seperti lapangan ABC, ruang pemulihan fisik, hingga ruang analisis dinilai cocok untuk membangun kembali fondasi kekuatan tim yang solid.

Menurutnya, sebelum bicara soal strategi dan hasil di lapangan, hal yang paling penting adalah kondisi fisik pemain. Ia menambahkan, “Kami masih punya waktu cukup untuk memulihkan kondisi fisik para pemain."

Pelatih berusia 44 tahun itu tampak sangat memperhatikan detail. Tidak hanya memantau progres pemain lama, ia juga memberi perhatian besar terhadap adaptasi pemain baru.

“Pemain baru? Kami tahu siapa yang kami datangkan. Mereka adalah profesional yang sudah kami pelajari dan percaya bisa cepat beradaptasi,” sambung Eduardo Perez.

Setelah menyelesaikan latihan pekan pertama, ia merasa tim perlahan mulai menyatu. Apalagi sebagian besar pemain yang dipilih sudah melalui proses analisis dan diskusi matang antara tim pelatih dan manajemen.

Eduardo Perez Ungkap Alasan Pilih GBT Sebagai Tempat Pemusatan Latihan

GBT dipilih bukan hanya karena fasilitas fisiknya. Edu melihat GBT sebagai tempat yang mampu memfasilitasi pendekatan holistik terhadap sepak bola modern.

“Latihan fisik itu penting, tapi pemulihan dan pemahaman taktik sama pentingnya. Dan GBT mendukung semua itu,” jelasnya.

Eduardo juga mengungkapkan bahwa tidak semua pemain telah bergabung. Beberapa nama yang sebelumnya telah meminta izin dijadwalkan hadir pada 26 Juni malam dan akan langsung berlatih esok harinya.

Staf kepelatihan sebelumnya sudah diberi tahu, dan para pemain yang dimaksud akan segera bergabung dan langsung dimasukkan ke dalam progra.

Meski memiliki beban yang tak bisa dibilang ringan, Coach Edu tidak bekerja sendirian. Ia didampingi staf yang cukup solid. Ada Shin Sang-gyu sebagai asisten pelatih, legenda Persebaya Uston Nawawi, hingga pelatih kiper Felipe Americo.

Kehadiran tim pelatih yang lengkap dinilai sangat membantu dalam merancang latihan yang terstruktur. Mereka bersama-sama menyusun program jangka pendek dan menengah guna menyambut padatnya jadwal Liga 1 musim 2025/26.

Di sisi lain, manajemen juga terus melakukan pembenahan skuad. Beberapa wajah baru sudah terlihat dalam latihan perdana. Persebaya sendiri turut diterpa isu hengkangnya beberapa pemain asing, tetapi suasana latihan tetap positif dan produktif.

Seiring dengan berjalannya waktu, fokus latihan juga akan bergeser. Setelah fase pemulihan fisik, tim siap menjalani sesi pematangan strategi dan simulasi pertandingan. Namun untuk saat ini, menurut Edu, prioritas utama adalah membangun fondasi fisik yang kokoh.

“Empat minggu ke depan akan sangat penting. Kami ingin mulai liga dalam bentuk terbaik,” tandasnya.

Langkah awal Eduardo Perez di Persebaya Surabaya menunjukkan pendekatan yang sangat terencana dan sistematis. Fokus pada pemulihan fisik dan latihan terpusat di GBT menjadi fondasi awal yang penting untuk membangun performa konsisten sepanjang musim.

Dengan dukungan staf yang solid, rekrutan baru yang selektif, dan waktu persiapan yang cukup, Persebaya tampaknya berada di jalur yang tepat untuk menyambut musim 2025/2026 dengan percaya diri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rana Fayola R.