Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Shayne Pattynama saat membela Timnas Indonesia melawan Tanzania (pssi.org)

Pasca mengakhiri kebersamaan dengan KAS Eupen di Liga Belgia, Shayne Pattynama sempat dirumorkan bakal kembali ke tanah air. Salah satu klub besar Indonesia, Persija Jakarta, dikabarkan tertarik untuk mendatangkan eks pemain Viking FK tersebut untuk memperkuat barisan skuat yang mereka siapkan untuk mengarungi terjalnya persaingan BRI Super League musim depan.

Namun tampaknya untuk kali ini Shayne Pattynama belum berjodoh dengan Liga Indonesia dan klub-klubnya. Pasalnya, di tengah rumor kuat bakal bergabung dengan klub tanah air, pemain yang mencetak gol ke gawang Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde kedua tersebut justru berlabuh ke Liga Thailand, membersamai raksasa Negeri Gajah Putih, Buriram United.

Menyadur laman Suara.com (9/7/2025), Salah satu alasan yang membuat Shayne bersedia untuk bergabung dengan Buriram United adalah karena status dan reputasi yang dimiliki oleh klub. Seperti yang telah diketahui bersama, Buriram United adalah klub besar di Liga Thailand, maupun kawasan Asia Tenggara, dan kerap menjadi wakil dari negaranya untuk bersaing pada level yang lebih tinggi di benua Asia.

"Benar-benar senang menandatangani kontrak untuk klub besar ini, bersemangat untuk tantangan baru ini," terang pemain belakang berusia 26 tahun tersebut sepertimana dikutip oleh laman Suara.com dari akun instagram resmi sang pemain. 

Kiprah Shayne Pattynama dan Bayang-Bayang Kesuksesan Asnawi-Arhan

Bergabungnya pemain yang memiliki 11 caps Timnas Indonesia ke Liga Thailand tersebut tentunya menambah panjang daftar pemain yang kini berkiprah di sana. Saat ini, setidaknya ada dua pemain berlabel Timnas Indonesia yang meniti karier di kompetisi sepak bola kasta tertinggi Negeri pemilik Tanah Genting Kra tersebut, yakni Asnawi Mangkualam Bahar dan Pratama Arhan.

Dan bisa dibilang, kiprah kedua pemain Timnas ini di Liga Thailand cukup sukses. Baik Asnawi maupun Arhan, langsung nyetel bermain dengan klub masing-masing pasca kedatangan keduanya ke liga.

Seperti contoh, Asnawi Mangkualam yang datang ke Port FC dari Liga Korea Selatan pada 26 Januari 2024 lalu, perlahan-lahan menjadi andalan di sektor kanan pertahanan klubnya, dan kini menjadi sosok yang sulit untuk ditepikan oleh Port FC.

Selama dua musim berada di Port FC, pemain asal Makassar tersebut sudah memainkan 49 pertandingan, dan menyumbangkan 1 gol serta 2 assist. Bukan hanya itu, Asnawi juga sudah "bertugas" di berbagai ajang bersama Port FC, baik di level domestik, maupun ketika klubnya bermain di level Asia.

Bahkan catatan laman transfermarkt menunjukkan, Asnawi mengalami lonjakan kepercayaan di Liga Thailand musim ini. Dari sebelumnya pada musim 2024/2025 dirinya hanya memainkan 12 laga di liga, musim kemarin sang pemain mencatatkan total 28 penampilan.

Dan tak berbeda dengan Asnawi, Pratama Arhan pun bermain cukup apik di klub runner-up Liga Thailand musim lalu, Bangkok United. Arhan yang datang berbekalkan musim-musim pahit di kompetisi negara-negara Timur, juga langsung nyetel dengan klub barunya tersebut.

Bergabung ke Bangkok United pada 7 Januari 2025, Arhan tercatat memainkan 15 pertandingan dan mendonasikan 4 assist dalam 618 menit yang dijalaninya. Patut dicatat, itu dilakukan oleh pemain yang memiliki lemparan ke dalam jarak jauh mematikan tersebut hanya dalam rentangan setengah musim kompetisi saja!

Jadi, jika diasumsikan secara kasar, Arhan bisa saja mencatatkan statistik dua kali lipat jika dirinya bermain di Bangkok United sedari awal musim 2024/2025 berjalan. 

Dan catatan manis dua pemain Timnas Indonesia inilah yang bisa saja akan terus menghantui perjalanan karier Shayne Pattynama bersama Bruriram United ini. Dengan statusnya yang sama-sama berlabel Timnas Indonesia, kemudian juga menyandang predikat sebagai lulusan kompetisi Eropa, tentunya Buriram dan para pendukungnya berharap apa yang dilakukan oleh Shayne di klub akan lebih baik dari capaian yang selama ini telah dicatatkan oleh Asnawi dan Arhan.

Karena jika tidak, tentu dirinya akan selalu menjadi bahan perbandingan dengan dua koleganya tersebut. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.