Gelaran turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2025 kini telah memasuki fase-fase penentuan. Setelah menyelesaikan pertandingan di fase penyisihan grup, para kontestan kini bersiap untuk bertarung untuk memperebutkan posisi empat besar di turnamen yang dimulai pada 6 Juli 2025 lalu.
Seiring dengan usainya pertarungan di babak grup, dua tim teratas dari grup A dan grup B mulai berfokus untuk menghadapi tantangan lanjutan. Dewa United yang menjadi runner-up grup B akan bersua dengan Liga Indonesia All Stars di perebutan tempat ketiga, sementara dua tim pemuncak klasemen akhir, yakni Oxford United dari grup A dan Port FC dari grup B, akan saling bertarung untuk menjadi yang terbaik dan menggenggam gelar juara.
Memang, dalam format turnamen yang telah ditetapkan, gelaran Piala Presiden tahun 2025 ini akan langsung mempertemukan dua tim teratas masing-masing grup untuk bertarung di partai puncak alias babak final.
Sementara dua tim yang berada di posis kedua klasemen akhir masing-masing grup, akan saling bertemu untuk memperebutkan peringkat ketiga dan keempat di kejuaraan. Sementara posisi terakhir masing-masing grup akan langsung gugur.
Bakal Tercipta Sejarah Baru di Final Piala Presiden 2025
Melajunya Oxford United dan Port FC ke partai final gelaran Piala Presiden 2025 ini ternyata membawa sebuah sejarah baru dalam turnamen. Pasalnya, semenjak turnamen ini digulirkan pada tahun 2015 lalu, untuk kali pertama gelar juara akan menjadi milik tim yang bukan berasal dari Indonesia.
Sepertimana kita ketahui bersama, Oxford United dan Port FC adalah dua klub yang khusus diundang oleh panitia penyelenggara turnamen. Oxford United berasal dari Inggris dan kini berkompetisi di Divisi Championship yang merupakan kasta kedua dalam hierarki kompetisi sepak bola di tanah Inggris, sementara Port FC adalah klub anggota kompetisi kasta tertinggi di negeri Thailand.
Dan kesuksesan kedua klub ini melaju ke partai final Piala Presiden, selain akan membuat salah satu dari mereka menjadi tim luar negeri pertama yang menjadi juara di turnamen pramusim ini, juga sekaligus untuk pertama kalinya membuat peraih gelar juara dan runner-up turnamen direngkuh oleh klub asing.
Dalam sejarahnya, semenjak gelaran pertama tahun 2015 lalu, dalam enam penyelenggaraan yang telah dilewati, seluruh juara berasal dari tim-tim dalam negeri. Sebuah hal yang sejatinya tak mengherankan, mengingat pada turnamen Piala Presiden edisi sebelumnya, para kontestan yang terlibat hanyalah klub-klub dari liga domestik saja, dan baru pada gelaran kali inilah diinisiasi dengan menghadirkan tim undangan dari luar.
Pada edisi inaugurasi tahun 2015, tim Persib Bandung menorehkan sejarah dengan menjadi juara di ajang tersebut. Di partai final, mereka berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Edisi selanjutnya di tahun 2017, Arema FC berhasil menggenggam gelar juara setelah mengalahkan Borneo FC dengan skor 5-1 di partai puncak.
Berlanjut di tahun 2018, Tim Macan Kemayoran, Persija Jakarta berhasil menjadi kampiun pasca menang 3-0 atas Bali United dan di edisi 2019 dan 2022 dalam partai final yang dimainkan dalam format dua leg, Arema FC berhasil mengungguli Persebaya Surabaya serta Borneo FC untuk kemudian menjadikan mereka sebagai juara di dua edisi tersebut.
Berbeda dengan edisi 2019 dan 2022, final turnamen Piala Presiden edisi 2024 kembali mengusung konsep final satu laga. Dan di edisi ini, lagi-lagi tim Arema yang menjadi kampiun pasca menang adu penalti dengan skor 5-4 atas Borneo FC.
Dan kali ini, sebuah sejarah dipastikan akan tercipta. Untuk kali pertama semenjak gelaran Piala Presiden sepupuh tahun lalu, juara turnamen akan menjadi milik tim dari luar negeri, karena partai final tanggal 13 Juli mendatang akan mempertemukan dua tim undangan.
Baca Juga
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat
-
Harus Diakui, Timnas Indonesia Kerap Kehilangan Identitas Permainan di Era Patrick Kluivert
-
Meski Tampil Underperform, Yakob Sayuri Tak Layak untuk Dapatkan Hujatan Warganet!
-
Meski Dikalahkan Arab Saudi, Timnas Indonesia Masih Bisa Jadi Juara Grup dan Lolos Otomatis!
-
Banyak Pemain Sayap, tapi Mengapa Miliano Jonathans Berbeda dan Layak Jadi Andalan Kluivert?
Artikel Terkait
-
Selamat Tinggal, Ole Romeny Kecewa Berat!
-
Detik-detik Ole Romeny Ditekel Pemain Arema FC Paulinho Mocellin Hingga Cedera Parah
-
Pelatih Oxford United: Ole Romeny Cedera Cukup Buruk!
-
Setelah Diultimatum Pelatih, Marselino Ferdinan Justru 'Menghilang' dari Skuad Oxford United
-
Publik Murka Tekel Horor Paulinho Moccelin ke Ole Romeny
Hobi
-
Gagal Redam Lawan, Bukti Skema Dua Bek Tengah Tak Cocok di Timnas Indonesia
-
Indra Sjafri Minta Diberi Waktu usai Timnas Indonesia U-23 Dibungkam India
-
Dear Patrick Kluivert, Tolong Jangan Gengsi Tiru Pakem Shin Tae-yong
-
Lari Itu Bukan soal Pace, tapi soal Progress! 4 Mitos Sesat yang Bikin Kamu Takut Mulai Lari
-
Patrick Kluivert dan 2 Pernyataannya yang Saling Bertolak Belakang di Waktu yang Terbilang Singkat
Terkini
-
Ditanya Malam Pertama Setelah Menikah, Amanda Manopo: Kita Coba Hari Ini!
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Sinopsis Light of Dawn, Drama China yang Dibintangi Zhang Ruo Yun
-
Bunda Maia Beri Pesan Hidup pada Marshanda dan Maria Theodore: Pengalaman?
-
4 Toner Lokal Calendula, Penyelamat Atasi Kulit Meradang dan Iritasi Ringan