Ada yang bilang katanya tim futsal yang kompak itu karena strategi yang matang, komunikasi yang terjalin baik, dan juga skill pemainnya yang saling melengkapi. Nah tapi, kekompakan yang sebenarnya itu enggak selalu dibangun dari strategi ataupun latihan berjam-jam. Terkadang, kekompakan justru berawal dari hal yang dianggap remeh, seperti ngopi bareng setelah latihan.
Aku dapat cerita dari kakakku yang punya tim futsal desa. Katanya, awal-awal latihan bisa dibilang berantakan. Ada yang cuek, egois, suka salah paham, bahkan diem-diem kesel satu sama lain. Tapi, semua itu mulai berubah setelah sering ngopi dan main game online bareng setiap minggu.
Tim futsal kakakku ini isinya anak muda yang kerja di pabrik, jadi mereka cuma punya waktu latihan di hari sabtu atau minggu. Dan biasanya setelah latihan, mereka akan ngumpul di salah satu rumah pemain, bukan untuk bahas strategi, tapi untuk ngetawain siapa yang tadi jatuh paling konyol dan gagal oper bola karena ngelamun mikirin pacarnya.
Obrolan mereka didampingi kopi sachet yang diseduh sendiri, dan kadang sepiring gorengan kalo udah gajian. Mereka juga akan main game online bareng dan bisa begadang sampe pagi.
Dari situ, tanpa sadar kekompakan tumbuh dengan sendirinya. Bukan karena mereka bahas formasi futsal 3-1 atau 2-2, tapi karena mereka belajar sebagai teman yang mengenal satu sama lain, bukan sebatas rekan di lapangan.
Mereka jadi sering latihan dan nongkrong bareng, apalagi kalo ada yang ngajak latih tanding dari desa sebelah. Mereka juga merasakan kalo operan mereka jadi lebih akurat, gerakannya lebih serasi, dan mereka jadi lebih cepat paham maksud satu sama lain, seolah bisa baca pikiran mereka.
Dengar cerita kakakku, aku pun ikut sadar kalo kekompakan nggak bisa dibangun dari teori. Justru kekompakan akan tumbuh dengan sendirinya dari kepercayaan yang dibangun perlahan lewat obrolan yang nggak penting tapi jujur, dan lewat momen di luar lapangan yang ngebuat kita saling mengenal.
Futsal juga mengajarkan kita bagaimana saling menjaga, saling dorong, dan terkadang saling ngeledek untuk cairin suasana. Di lapangan yang kecil itu, kita harus bisa menurunkan ego dan saling memberikan kenyamanan satu sama lain.
Pantas aja, banyak tim futsal sekarang yang kelihatan seru banget walaupun di lapangan nggak terlalu jago. Mereka yang sebelum tanding bisa saling ketawa, habis kalah pun masih bisa ngeledek sambil ngopi bareng.
Kayanya ini nggak cuma dirasain tim futsal kakakku deh, tapi juga di komunitas futsal lainnya yang ada di berbagai daerah. Nggak sedikit dari mereka memulai tim futsal dari fasilitas terbatas dan ukuran lapangan yang bahkan dibawah standar. Tapi menariknya, di tempat-tempat kecil itu, tim futsal yang kompak bisa terbentuk.
Makanya, menurutku, dengan adanya ajang seperti AXIS Nation Cup, itu bagus banget. Karena turnamen ini bisa ngasih ruang dan kesempatan ke tim-tim futsal muda yang punya semangat besar untuk bersaing dan berkembang.
Kalau kamu penasaran atau pengin coba ikutan, kamu bisa mampir ke anc.axis.co.id dan axis.co.id. Siapa tahu, momen ngopi timmu ternyata adalah awal dari perjalanan ke pertandingan besar yang bisa banggain orang tua kamu.
Kalo kalian punya tim futsal dan ngerasa tim kalian itu nggak kompak, kamu bisa coba cara tim kakakku. Ajak mereka nongkrong, main game bareng, dengerin cerita mereka, dan ajak ketawa bareng lewat jokes-jokes receh yang kalian buat. Dari situ, chemistry akan tumbuh pelan-pelan.
Dan ketika kalian menang karena hati yang nyatu, bukan cuma karena strategi, itu vibesnya beda banget. Kemenangan yang dirasakan satu tim itu lebih berharga daripada kemenangan karena satu orang yang dianggap jago, kan?
Baca Juga
-
Ironi Hari Guru: Ketika Cokelat Murid Dianggap Ancaman Gratifikasi
-
Kegagalan Sistem: Mengkritisi Pernyataan Mendikdasmen soal Nilai TKA
-
Judicial Review: Strategi Politik Menghindari Tanggung Jawab Legislasi
-
Banjir Bukan Takdir: Mengapa Kita Terjebak dalam Tradisi Musiman Bencana?
-
Pasal 16 RKUHAP: Bahaya Operasi Undercover Buy Merambah Semua Tindak Pidana
Artikel Terkait
Hobi
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
-
Filipina U-22, SEA Games 2025 dan Potensi Besar Pengulangan Rekor The Azkals di Piala AFF 2010
-
Yakob Sayuri Jadi Korban Rasisme, PSSI Didesak Ambil Tindakan Tegas!
-
Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?
Terkini
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita
-
Yakob Sayuri Jadi Sasaran, Rasisme Masih Ada di Sepak Bola