KTM dan tim keduanya, KTM Tech3, belakangan ini mulai menunjukkan perkembangan performa yang cukup meyakinkan di MotoGP 2025.
Meskipun sempat terseok di awal musim, mereka kini menempati posisi ketiga pada klasemen konstruktor. Raihan tersebut tentunya menjadi suntikan semangat bagi seluruh anggota tim untuk terus melanjutkan tren positif ini sampai akhir musim.
Terbaru, pada Grand Prix Ceko akhir pekan lalu, KTM berhasil menorehkan hasil yang cukup impresif berkat aksi menawan Pedro Acosta. Pembalap muda andalan mereka tersebut sukses meraih podium di dua sesi.
Di balapan sprint, Acosta berhasil finis di posisi kedua. Tak berhenti di situ, pada balapan utama hari Minggu, ia kembali mempersembahkan podium bagi KTM dengan menuntaskan balapan di urutan ketiga. Raihan ini menjadi bukti bahwa dia masih bisa kompetitif di MotoGP walaupun sempat mengalami kendala di beberapa seri lalu.
Selain Acosta, Enea Bastianini juga turut mencatatkan hasil positif di sprint race dengan finis di posisi ketiga, membuat KTM meraih dobel podium pada sesi tersebut.
Di sisi lain, secara keseluruhan, hanya Pedro Acosta yang berhasil menembus sepuluh besar klasemen pembalap musim ini. Saat ini Acosta menempati peringkat ketujuh.
Rekan setimnya, Brad Binder, masih berada di posisi ke-12, sedangkan Maverick Vinales yang membela tim KTM Tech3 menempati peringkat ke-11. Lalu, Bastianini sendiri masih tertahan di posisi ke-17.
Walaupun demikian, KTM masih harus menyelesaikan beberapa persoalan mendasar pada motor mereka, terutama mengenai getaran dan tidak konsistennya performa saat balapan.
Namun, secara perlahan mereka mulai menemukan solusi untuk masalah tersebut. Tim teknis KTM terus bekerja keras agar motor RC16 dapat tampil lebih stabil dan kompetitif di setiap lintasan.
Selain itu, sempat beredar rumor tak sedap mengenai Pedro Acosta yang dikabarkan akan pindah ke VR46 Racing Team. Kabar tersebut mencuat karena penampilan KTM pada awal musim dianggap kurang menjanjikan dan muncul isu ketidakpuasan dari pembalap muda tersebut.
Namun, rumor tersebut langsung ditepis oleh Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer. Ia menegaskan bahwa baik tim maupun Acosta masih memiliki hubungan kerja sama yang solid.
Bahkan, ia memastikan susunan pembalap KTM musim depan akan tetap sama, yaitu menurunkan empat motor dengan empat pembalap, tanpa ada pergantian maupun perpindahan kursi.
"Kami konfirmasi empat motor dan empat pembalap kami. Mereka semua fantastis. CEO kami ada di sini dan telah melakukan pekerjaan luar biasa untuk menstabilkan situasi di perusahaan kami," ujar Pit Beirer, dilansir dari laman Crash.
Pit Beirer juga menyatakan bahwa situasi internal tim KTM saat ini sangat kondusif. Menurutnya, seluruh kru dan pembalap masih memiliki semangat dan ambisi untuk terus mengembangkan motor mereka agar bisa menyaingi Ducati dan Aprilia di papan atas.
"Kami (KTM) baik-baik saja, kami telah melakukan reorganisasi dan sekarang saatnya untuk melaju kencang, pertama-tama sebagai pabrik. CEO ada di sini bersama saya untuk memberi tahu tim-tim bahwa kami akan terus maju, kami akan memiliki empat motor di MotoGP, bukan dua atau enam," tambahnya.
Hasil positif di GP Ceko menjadi bukti bahwa proyek pengembangan mereka mulai menampakkan hasil nyata. Kini, KTM tinggal menata strategi agar performa baik mereka tak hanya muncul di satu dua seri, melainkan konsisten hingga akhir musim.
Meskipun gelar juara dunia bukan menjadi target utama mereka, tapi peningkatan performa di setiap seri bisa menjadi kemajuan yang penting untuk tim dan pembalap.
Baca Juga
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
-
Puasa Menang Sejak 2019, Bisakah Marc Marquez Raih Poin Penuh di MotoGP Catalunya?
Artikel Terkait
Hobi
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Perempuan Masih Jadi Second Sex: Membaca Simone de Beauvoir dalam Futsal
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
Terkini
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat
-
Comeback, Liu Te Dikabarkan Bintangi Mini Drama Promise You The Stars
-
Centil Bukan Genit: Gaya Ekspresi Diri Perempuan di Tren My Centil Era