Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
George Russell (Instagram/@georgerussell63)

George Russell tampaknya tengah berada di persimpangan dalam perjalanannya bersama tim Mercedes. Setelah meraih kemenangan gemilang di Grand Prix Kanada yang menjadi pencapaian tertinggi bagi dirinya musim ini, performa Russell justru mengalami penurunan yang cukup mencolok dalam tiga balapan terakhir.

Russell hanya mampu finis di posisi kelima di Austria, ke-10 di kandangnya sendiri di Silverstone, dan kembali kelima di Spa-Francorchamps, Belgia. Situasi ini membuat Russell merasa perlu mengambil langkah lebih serius untuk mengembalikan performanya ke jalur yang lebih kompetitif.

Frustrasi mulai terasa dari gestur dan komentar Russell usai GP Belgia. Meski mampu mengamankan posisi kelima setelah menyalip Alex Albon, ia tetap merasa tidak mampu menunjukkan potensi maksimalnya.

Bahkan, dirinya hanya bisa melihat dari kejauhan pertarungan sengit antara Max Verstappen dan Charles Leclerc yang memperebutkan podium ketiga, tanpa bisa ikut ambil bagian dalam duel tersebut. Menurut Russell, balapan di Spa kali ini menjadi salah satu pengalaman paling mengecewakan musim ini.

"Ya, sejujurnya hasilnya cukup mengecewakan. Karena kami cenderung menyukai kondisi yang lebih dingin. Jadi, kami tidak bisa mengharapkan cuaca yang lebih baik. Tapi, akhir-akhir ini kecepatan kami menurun. Kami perlu diskusi bersama, semuanya," ujar Russell dilansir dari laman Motorsport.

Menanggapi kondisi ini, pembalap asal Inggris itu mengusulkan untuk mengadakan pertemuan besar dengan seluruh tim Mercedes. Tujuan utamanya bukan sekadar mengevaluasi performa mobil, tetapi lebih untuk mencari solusi menyeluruh atas kemunduran performa mereka dalam beberapa seri terakhir.

Ia menyadari bahwa performa dalam balapan bukan hanya soal kecepatan, namun juga soal konsistensi, strategi, dan komunikasi yang solid antara pembalap dan tim. Russell berharap performa mereka membaik di GP Hungaria.

"Kami akan mengadakan pertemuan besar minggu ini dengan semua desainer dan teknisi. Untuk memahami keputusan yang telah kami buat dalam beberapa minggu atau bulan terakhir. Dan mengapa kami mengalami kemunduran. Jadi, kami berharap ada beberapa perbaikan di Hungaria," lanjutnya.

Pertemuan besar yang akan diusulkan Russell usai jeda musim panas kemungkinan besar akan menjadi evaluasi menyeluruh untuk tim. Ini bukan hanya demi memperbaiki performa Russell secara pribadi, tapi juga sebagai langkah besar untuk membawa Mercedes kembali ke posisi terdepan.

Selain repot soal performa mobil, Russell dan Mercedes juga harus menyelesaikan masalah kerjasama mereka di musim yang akan datang.

Masa depan Russell bersama Mercedes juga tengah menjadi perbincangan hangat. Kontraknya memang masih berlaku hingga akhir musim 2025, namun belum ada kepastian apakah ia akan dipertahankan setelahnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, sempat beredar kabar bahwa Mercedes mungkin akan merekrut Max Verstappen sebagai pembalap utama mereka untuk musim depan. Kabar ini tentu saja menimbulkan spekulasi besar tentang posisi Russell yang terancam.

Namun, rumor itu langsung ditepis dengan tegas oleh bos tim, Toto Wolff, yang menyatakan bahwa ia masih menginginkan duet George Russell dan Andrea Kimi Antonelli untuk musim mendatang.

"(Russell dan Verstappen) ini lebih ke arah, katakanlah, (ide) yang tidak realistis, karena saya ingin Kimi dan George tetap seperti apa adanya," ujar Toto Wolff, dilansir dari situs resmi Formula 1, formula1.com.

Dengan pernyataan tersebut, peluang Russell untuk bertahan bersama tim asal Jerman itu diperkirakan masih sangat besar. Kini tinggal menunggu waktu saja hingga Mercedes resmi mengumumkan perpanjangan kontrak bagi pembalap berusia 26 tahun itu.

Kendati demikian, hingga momen itu tiba, Russell harus tetap membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pembalap Mercedes dalam menghadapi era baru Formula 1.

Desyta Rina Marta Guritno