Musim ini menjadi babak baru bagi Ducati di MotoGP. Mereka mengalami pengurangan signifikan dalam jumlah pembalap dan motor yang diturunkan ke lintasan.
Perubahan ini terjadi setelah Pramac Racing, yang sebelumnya sudah bekerjasama dengan Ducati selama 20 tahun, memutuskan untuk berpindah haluan dan menjalin kemitraan dengan Yamaha. Meski begitu, keputusan ini tidak berdampak langsung pada kekuatan Ducati secara keseluruhan.
Sebelumnya, Ducati tampil dengan delapan motor yang tersebar di empat tim, yakni Ducati Lenovo Team, VR46 Racing, Gresini Racing, dan tentunya Pramac Racing.
Empat dari motor tersebut merupakan spek terbaru atau motor pabrikan, sementara empat lainnya menggunakan spesifikasi tahun sebelumnya. Kini, tanpa kehadiran Pramac, Ducati hanya menyisakan tiga tim dan total enam pembalap.
Dari enam motor yang mereka turunkan, hanya tiga yang memilili spek pabrikan. Dua untuk tim utama yang dikendarai oleh Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, serta satu lainnya untuk Fabio Di Giannantonio dari tim VR46. Sementara sisanya menggunakan motor keluaran tahun lalu.
Menariknya, jika melihat data dari situs resmi MotoGP, motogp.com, saat ini justru Marc Marquez yang tampil paling superior di klasemen sementara. Meski baru bergabung dengan Ducati di musim ini, ia langsung nyetel dan tampil sangat konsisten dan impresif.
Tak kalah mengejutkan, Alex Marquez yang hanya menggunakan motor spek 2024 justru bertengger di posisi dua klasemen, membuktikan bahwa performa luar biasa bisa datang dari pembalap yang hebat, bukan hanya dari mesin terbaik.
Pecco Bagnaia menyusul di posisi ketiga, diikuti Di Giannantonio di urutan kelima, Franco Morbidelli di posisi enam, dan rookie Fermin Aldeguer menutup daftar pembalap Ducati dengan menempati posisi sepuluh besar.
Dari situasi ini, muncul pertanyaan besar mengenai siapa yang akan mendapat jatah motor pabrikan musim depan, terutama untuk satu slot di luar tim utama. Saat ini, Fabio Di Giannantonio memegang hak istimewa tersebut. Namun, apakah ia akan tetap dipercaya membawa motor spesifikasi terbaru? Atau Ducati akan mempertimbangkan opsi lain?
Salah satu nama yang mulai mencuat sebagai kandidat kuat adalah Alex Marquez. Penampilan konsistennya dengan motor tahun lalu sangat impresif. Ia berhasil meraih enam podium dari balapan utama, termasuk satu kemenangan dan lima kali runner-up.
Di sprint race, catatannya tak kalah cemerlang dengan delapan podium, satu kemenangan dan tujuh kali finis di posisi kedua. Angka ini menjadi senjata utama Gresini Racing untuk meyakinkan Ducati agar memberinya motor spek terbaru musim depan.
Namun, di sisi lain, Fermin Aldeguer menyimpan kartu as dalam kontraknya. Ia memiliki klausul khusus yang memungkinkannya mengendarai motor pabrikan mulai tahun 2026.
Hal ini berpotensi menyulitkan Alex, karena Ducati bisa saja mempersiapkan Fermin lebih awal sebagai investasi jangka panjang. Meski demikian, performa Fermin masih naik turun. Selain finis ketiga di Le Mans, selebihnya ia lebih sering berada di barisan tengah seperti posisi tujuh atau delapan.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ducati mengenai rencana distribusi motor musim depan. Ada banyak faktor yang bakal dipertimbangkan oleh Ducati untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan motor spek pabrikan mereka musim depan.
Namun satu hal yang pasti, keputusan tersebut akan sangat memengaruhi arah persaingan musim depan, dan semua orang akan menunggu siapa yang layak mendapatkan kepercayaan besar itu. Kalau menurut kamu, siapa yang bakal dapat motor GP26 tahun depan dari Ducati?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
Artikel Terkait
-
Tak Sabar, 5 Hal yang Ditunggu Usai Jeda Paruh Musim MotoGP
-
Terungkap Penyebab Bobroknya Honda, Anggap Sepele Aerodinamika
-
Tak Terkalahakan, Kapan Marc Marquez Bisa Samai Rekor Valentino Rossi?
-
Tantangan, Apakah Ducati Bisa Pertahankan Dominasi di Era Baru MotoGP 2027?
-
Kehebatan Marc Marquez Dibongkar Gresini Racing, Alex Ikut Dapat 'Berkah'
Hobi
-
AFC Nations League Resmi Digelar, Peluang Emas Timnas Indonesia Naikkan Ranking FIFA?
-
Pelatih Vietnam Ogah Bergantung pada Naturalisasi, Sindir Timnas Indonesia?
-
Mengapa John Herdman Dianggap Cocok untuk Timnas Indonesia?
-
John Herdman dan Persimpangan di Timnas Indonesia: Pulang Cepat atau Tinggalkan Legacy?
-
Miliki CV Lebih Apik Ketimbang Kluivert, Saatnya Pendukung Garuda Optimis dengan John Herdman?
Terkini
-
Setelah 10 Tahun, Yona of the Dawn Resmi Lanjutkan Kisah Lewat Anime Sekuel
-
Anime Romansa Olahraga Blue Box Siap Rilis Season 2 pada Musim Gugur 2026
-
Review Film Sampai Titik Terakhirmu: Chemistry Arbani Yasiz dan Mawar de Jongh yang Penuh Emosi
-
Anti-Ribet tapi Tetap Kece! 4 Inspirasi Daily Style Monokrom ala San ATEEZ
-
Sinopsis Imperfect Women, Kisah Persahabatan yang Diuji Tindak Kejahatan