Dalam ajang MotoGP, para pembalap biasanya terbagi ke dalam dua kelompok besar. Ada mereka yang sedang berada di puncak performa, mencatat kemenangan, mengumpulkan poin secara konsisten, dan terus naik di tangga klasemen.
Di sisi lain, ada pula pembalap yang harus berjuang keras hanya untuk bisa bertahan di kompetisi yang ketat ini. Jangankan menang atau podium, bagi kelompok kedua ini, sekadar menyelesaikan balapan kadang sudah menjadi pencapaian besar.
Brad Binder, pembalap asal Afrika Selatan, saat ini masuk dalam kelompok yang kedua. Musim 2025 bukanlah musim yang mudah baginya. Dari total 12 seri yang telah digelar, ia baru mengumpulkan 68 poin dan berada di posisi ke-12 klasemen sementara.
Di dalam kubu KTM sendiri, peringkatnya berada di urutan ketiga di antara rekan setimnya. Catatan ini tentu bukan sesuatu yang membanggakan, apalagi bagi pembalap yang pernah mencatat momen gemilang di masa lalu.
Kini, Brad Binder sedang menanti dan menanam harapan pada seri Austria yang akan berlangsung pada 15–17 Agustus mendatang. Sirkuit Red Bull Ring memiliki kenangan khusus baginya, mengingat di sanalah ia pernah meraih kemenangan pada tahun 2021.
Namun, optimisme tersebut dibayangi oleh kenyataan pahit. Binder datang ke Austria dengan performa yang tidak kompetitif. Ia sendiri mengakui bahwa musim ini berjalan sangat sulit dan menantang, bahkan sampai membuatnya frustrasi.
Adaptasinya terhadap motor spesifikasi 2025 belum berjalan mulus, dan hal itu menjadi salah satu sumber utama masalah. Pit Beirer, bos KTM, tidak menutup-nutupi kekecewaannya terhadap performa Binder. Menurutnya, hasil yang dicapai sejauh ini belum memenuhi ekspektasi tim.
"Kami jelas tahu kami harus membantu Brad. Ya, kami sama sekali tidak puas dengan performa yang kami capai bersamanya. Dia kesulitan membuat motor ini berhasil, sekarang tugas kami adalah memulihkan kepercayaan dirinya. Ketegori ini sangat dinamis dan setiap tahun, motornya semakin kencang," ujar Beirer, dilansir dari laman MotoGP News.
Binder memang bekerja keras, tetapi usaha tersebut belum berbuah hasil yang signifikan. Hal ini dibarengi dengan fakta bahwa dia menjadi satu-satunya pembalap KTM yang belum pernah finis di zona podium.
Maverick Vinales sempat hampir meraih podium di GP Spanyol, namun sayangnya peluang itu sirna akibat penalti tekanan ban yang memaksanya kehilangan posisi.
Sementara Pedro Acosta sukses meraih podium ganda di GP Ceko lalu, bersama dengan Enea Bastianini yang meraih podium perdananya di sesi sprint. Kenyataan ini tentu menjadi tekanan tersendiri.
Di level MotoGP, mental pembalap diuji bukan hanya oleh persaingan di lintasan, tetapi juga oleh tuntutan dari tim, ekspektasi penonton, dan pasti erat kaitannya dengan sponsor. Setiap kesalahan atau hasil buruk akan langsung menjadi bahan evaluasi, dan Binder tampaknya kini berada di bawah pengawasan yang cukup ketat dari KTM.
Kini, pekerjaan rumah besar menanti baik untuk Binder maupun KTM. Mereka perlu menemukan solusi yang tepat agar motor 2025 bisa memberikan performa optimal, sekaligus mengembalikan kepercayaan diri pembalapnya. Koordinasi antara Binder dan tim menjadi kunci untuk keluar dari masa yang sulit ini.
Meski musim masih menyisakan 10 seri, waktu terasa semakin sedikit untuk memperbaiki keadaan. Bagi Binder, seri Austria bisa menjadi awal kebangkitan atau justru menambah daftar kegagalannya.
Satu hal yang pasti, ia membutuhkan motor serta performa yang solid untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak bersaing di papan atas, sekaligus membungkam keraguan yang mulai muncul dari timnya. Menurut kamu, bisakah Brad Binder mentas dari masalah ini?
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
CEO MotoGP Enggan Hentikan Marc Marquez yang Dianggap 'Terlalu Mendominasi'
Artikel Terkait
-
Mantap, Toprak Razgatlioglu Diizinkan Uji Coba Motor Yamaha Lebih Dulu
-
Nyaman di KTM Tech3, Maverick Vinales Tolak Tawaran Pindah ke WorldSBK
-
Ai Ogura Hadapi Debut MotoGP dengan Tantangan, Hasilnya Kurang Memuaskan?
-
Kompak, 4 Pembalap Yamaha Rasakan Masalah yang Sama pada Motor M1
-
Pemanasan, Pembalap Ducati Coba Sirkuit Balaton Park Pakai Panigale V4
Hobi
-
Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
-
Futsal dan Kesehatan Fisik yang Berdampak Besar
-
21 Tahun Berlalu, Janice Tjen Pecahkan Kutukan Tenis Indonesia di Grand Slam
-
Futsal Story: Perspektif Pemain tentang Passion dan Drama!
-
Patrick Kluivert Coret Pemain Langganan, Manuver Cerdik atau Malah Blunder?
Terkini
-
Review Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih: Drama Romansa Penuh Dilema
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sinopsis Romantic Killer, Film Jepang yang Dibintangi Moka Kamishiraishi
-
7 Drama Korea Seru akan Tayang Oktober 2025, Catat Tanggalnya!
-
4 OOTD Stylish Vanesha Prescilla yang Bikin Daily Look Auto Kece!