Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Cuplikan duel Arema FC kontra PSIM Yogyakarta. (ileague.id)

Arema FC gagal meraih poin penuh saat bertandang ke markas PSIM Yogyakarta dalam lanjutan pekan kedua BRI Super League 2025/2026. Bertanding di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Sabtu (16/8/2025), pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.

Duel ini berlangsung sengit sejak menit awal. Arema FC yang tampil dominan pada awal laga berhasil unggul lebih dulu melalui gol penalti Dalberto Luan di menit ke-41. Penalti tersebut diberikan setelah Betinho dilanggar oleh bek PSIM di kotak terlarang.

Keunggulan itu sempat memberikan kepercayaan diri kepada Arema FC. Namun, PSIM mulai mengambil alih permainan jelang akhir babak pertama. Meski demikian, skor 1-0 untuk keunggulan Arema bertahan hingga turun minum.

Petaka datang untuk Arema FC di awal babak kedua. Pada menit ke-51, bek asing mereka, Yann Motta, harus diusir wasit setelah melakukan pelanggaran keras terhadap penyerang PSIM, Nermin Haljeta. Kartu merah ini membuat Arema harus bermain dengan 10 pemain sepanjang sisa laga.

Kondisi tersebut langsung dimanfaatkan oleh PSIM. Unggul jumlah pemain, tim asuhan Jean-Paul van Gastel tampil lebih dominan dan terus menekan pertahanan Arema. Arema FC pun dipaksa bertahan total sepanjang babak kedua.

Usaha Laskar Mataram akhirnya membuahkan hasil di menit ke-87. Sebuah umpan silang dari Ezequiel Vidal gagal diantisipasi dengan baik oleh Betinho yang justru membuat bola masuk ke gawang sendiri. Gol bunuh diri ini membuat skor berubah menjadi 1-1.

Meski mendapat tekanan besar di sisa waktu, Arema FC berhasil mempertahankan skor imbang hingga laga berakhir. Hasil ini membuat kedua tim harus puas berbagi satu poin di pekan kedua.

Pelatih Arema FC, Marcos Santos mengakui hasil ini cukup adil mengingat kondisi timnya yang bermain dengan sepuluh pemain.

"Jadi motivasi pemain sulit pastinya kalau ada satu pemain dikartu merah di sepak bola. Tapi pemain kena kartu merah kami tetap kerja keras,” ujar Santos seperti dikutip dari ileague.id, Minggu (17/8/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap permainan PSIM yang dinilai luar biasa. “PSIM mainnya luar biasa, juga suporter memberi motivasi untuk membangun mereka. Tapi Arema babak pertama dan kedua bagus, meski kami kurang satu pemain. Tapi menurut saya pemain luar biasa. Imbang sudah bagus, satu poin sudah cukup."

Bek Arema FC, Anwar Rifai, juga menyampaikan rasa syukur timnya masih bisa pulang membawa poin dari Bantul.

"Syukur Alhamdulillah kami bisa membawa pulang poin ke Malang, walaupun cuma satu poin karena dengan 10 pemain kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.

Menurut Anwar, situasi bisa saja berbeda jika Arema FC bermain dengan 11 pemain.

Posisi Arema FC usai Ditahan Imbang PSIM Yogyakarta

Hasil imbang dari laga ini membuat Arema FC tetap bertahan di puncak klasemen sementara BRI Super League 2025/2026. Dari dua pertandingan yang telah dijalani, Singo Edan mengoleksi empat poin, hasil dari satu kemenangan dan satu hasil imbang.

PSIM Yogyakarta yang juga mengoleksi empat poin, kini berada di posisi kedua klasemen sementara. Sementara itu, Malut United menempati peringkat ketiga, juga dengan perolehan poin yang sama.

Arema FC unggul dari PSIM dan Malut United berkat selisih gol yang lebih baik. Posisi ini menunjukkan bahwa Arema masih menjadi salah satu tim terkuat di awal musim, meskipun belum menunjukkan performa yang sepenuhnya konsisten.

Meski hanya meraih satu poin, pelatih Marcos Santos tetap melihat sisi positif dari hasil ini. Menurutnya, bisa bertahan dengan sepuluh pemain dan tidak kalah dari tim yang tampil dominan seperti PSIM adalah sebuah pencapaian tersendiri.

Arema FC selanjutnya dijadwalkan akan menjamu Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion Kanjuruhan pada Jumat (22/8/2025). Laga ini diprediksi akan menjadi momen kebangkitan bagi Arema FC untuk kembali ke jalur kemenangan.

Dengan performa yang masih cukup solid di dua laga awal, Arema FC diyakini masih menjadi kandidat kuat dalam perburuan gelar musim ini. Namun, konsistensi dan kedalaman skuad akan menjadi kunci penting dalam menjalani kompetisi panjang.

Rana Fayola R.