Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China di ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Agenda FIFA matchday bulan September 2025 yang jauh-jauh hari sudah disusun oleh PSSI terancam tak berjalan sesuai dengan rencana. Pasalnya, satu dari dua lawan yang telah dipersiapkan oleh federasi untuk berhadapan dengan Timnas Indonesia, yakni Kuwait tiba-tiba saja membatalkan pertarungan mereka di akhir bulan Agustus 2025 ini.

Sepertimana dilansir laman Suara.com (25/8/2025), meskipun belum ada penjelasan resmi terkait dengan pembatalan sepihak dari Kuwait, namun induk sepak bola Indonesia mengonfirmasi bahwa pertarungan yang sejatinya bakal tersaji pada tanggal 5 September mendatang sudah pasti akan batal.

Sehingga, untuk saat ini hanya tersisa satu laga melawan Lebanon saja yang bisa dijadikan oleh Patrick Kluivert sebagai ajang untuk persiapan sebelum bergulirnya ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di bulan Oktober mendatang.

Meski Batal Melawan Kuwait, Timnas Indonesia Miliki Banyak Opsi Pengganti

Meskipun pada akhirnya pertarungan melawan Kuwait sudah dipastikan batal untuk terselenggara, namun sejatinya Timnas Indonesia dan PSSI memliliki banyak opsi untuk bisa tetap menyelenggarakan pertandingan pengganti di FIFA matchday mendatang.

Pasalnya, hingga saat ini masih banyak lawan berkualitas yang bisa didekati oleh Indonesia guna menggantikan slot pertarungan di tanggal 5 September.

Seperti misal, jika kita berkaca pada unggahan akun instagram @343idn_, setidaknya ada 5 lawan berkualitas yang masih available untuk didekati dan dijadikan pengganti Kuwait. Seperti misal, dari kawasan Asia Barat, ada Timnas Yaman dan Palestina yang bisa dimasukkan dalam daftar calon lawan, yang mana kedua tim ini memiliki kualitas yang tak berbeda jauh dengan Kuwait yang mengundurkan diri dari agenda pertarungan.

Palestina sendiri tercatat sebagai salah satu dari 18 tim peserta ronde ketiga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang mana pencapaian mereka relatif lebih baik jika dibandingkan dengan Kuwait.

Dari data laman history AFC, Palestina sendiri berhasil menduduki posisi kelima di klasemen akhir grup B dengan 15 poin, sementara Kuwait yang mundur dari pertandingan melawan Indonesia, menduduki posisi juru kunci dengan hanya mengoleksi 5 poin dari keseluruhan kampanye ronde ketiga.

Bahkan, Palestina nyaris lolos ke ronde keempat babak kualifikasi andaikata di pertarungan terakhir melawan Oman, mereka tak ditahan imbang oleh Oman dalam sebuah pertarungan yang penuh dengan kejanggalan.

Selain Yaman dan Palestina, dari kawasan Asia Tenggara pun masih ada dua negara yang bisa didekati oleh Indonesia untuk menggantikan mundurnya Kuwait dari duel yang diagendakan.

Hingga saat ini, dua tim yang kerap merepotkan Timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Filipina, masih belum memiliki potensi besar untuk bisa diajak untuk sparring partner di FIFA matchday nanti.

Dalam keterangan akun instagram @343idn_ disebutkan, Filipina sendiri saat ini baru memiliki satu agenda uji coba di FIFA matchday bulan September nanti. Sehingga, dengan rentangan waktu yang ada, Timnas Indonesia bisa mengajak tim berjuluk The Azkals tersebut untuk menggenapi jadwal uji coba mereka menjadi dua kali.

Sementara Vietnam, jadwal mereka malah jauh lebih mengenaskan lagi. Alih-alih mengagendakan pertandingan melawan negara lain, di FIFA matchday bulan September mendatang, tim dari Negeri Paman Ho ini justru diagendakan hanya bakal bertarung melawan dua klub lokal.

Daripada mereka membuang-buang kekuatan dan membuat rentangan waktu FIFA matchday mubadzir dan hanya menghadapi lawan-lawan yang tak sepadan, tentunya akan lebih baik jika Vietnam mulai didekati oleh PSSI, dan mengajaknya untuk bertanding secara resmi bukan?

Dan tentu saja, selain opsi-opsi negara di atas, masih ada banyak lagi pilihan lain yang bisa dilakukan oleh PSSI untuk mengisi slot pertandingan yang ditinggalkan oleh Kuwait. 

Sekarang, kita tinggal menunggu, apakah gerak cepat PSSI bisa mendapatkan pengganti yang sepadan sekelas Kuwait di bulan September mendatang? Jika benar mendapatkan lawan, semoga saja lawannya juga berkualitas, bukan sekelas Timor Leste sepertimana yang terjadi satu dekade lalu. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS