Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Nathan Tjoe-A-On saat membela Timnas Indonesia di laga melawan China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)
M. Fuad S. T.
Baca 10 detik
  • Timnas Indonesia menang telak 6-0 atas China Taipei dalam FIFA Matchday September 2025.
  • Pemain yang rutin bermain di klub tampil lebih baik, seperti Shayne, Nathan, dan Sandy Walsh.
  • Minimnya menit bermain di klub berdampak negatif, terlihat dari performa buruk Marselino Ferdinan.
[batas-kesimpulan]

Kemenangan besar diraih oleh Timnas Indonesia di laga uji coba bertajuk FIFA matchday bulan September 2025. Menghadapi tim semenjana benua Asia, China Taipei, Skuat Garuda menghantam sang lawan dengan skor yang sangat telak, yakni setengah lusin gol tanpa balas.

Sepertimana dilansir laman match report transfermarkt.com, keenam gol bagi Pasuka Merah Putih, diciptakan oleh deretan pemain yang sudah cukup lama tak terdengar namanya. Dimulai dengan Jordi Amat pada menit ke-4, kemudian Marc Klok di menit ke-33, Eliano Reijnders di menit ke-38, Muhammad Ramadhan Sananta di menit ke-58 hingga Sandy Walsh di menit ke-60.

Sementara satu gol sisanya, diciptakan oleh pemain belakang Ming-Hsiu Chao yang menciptakan gol bunuh diri pda menit ke-23 setelah mendapatkan intimidasi dari Ramadhan Sananta dalam kemelut di depan gawang China Taipei.

Laga Uji Coba yang Menjadi Bukti Pentingnya Menit Bermain bagi Pesepak Bola

Bukan hanya tentang taktik, strategi dan hasil yang didapatkan, pertarungan antara Timnas Indonesia melawan China Taipei sendiri juga menjadi bukti akan pentingnya menit bermain bagi seorang pesepak bola profesional.

Pasalnya, para pemain yang diturunkan oleh Patrick Kluivert tersebut mengalami peningkatan penampilan yang cukup signifikan pasca mendapatkan menit bertanding dari klubnya. Pun demikian juga sebaliknya. Bagi para pemain yang hingga kini masih belum mendapatkan menit bermain bersama klubnya, mereka terlihat mengalami penurunan kualitas bermain, bahkan cenderung menampilkan performa yang buruk.

Berdasarkan data dari laman match report transfermarkt, dalam sebelas pertama di laga melawan China Taipei tersebut, pelatih Patrick Kluivert menurunkan dua pemain yang kini mulai mendapatkan menit bermain di klubnya di awal-awal pertandingan.

Mereka adalah Shayne Pattynama di sektor fullback kiri, dan Nathan Tjoe-A-On yang sejatinya memiliki posisi yang sama dengan Shayine, namun ditempatkan di lini tengah di laga tersebut.

Baik Shayne maupun Nathan, di awal musim ini memutuskan untuk berpindah klub imbas tak didapatkannya menit bermain di klub lamanya. Dan seperti yang kita saksikan bersama, penampilan kedua pemain ini pun sangat baik.

Shayne yang mulai mendapatkan kepercayaan bersama Buriram United, tampil solid di sektor kiri permainan Indonesia. Sementara Nathan yang ditugasi untuk melakukan "pekerjaan kotor" di lini tengah Pasukan Merah Putih, memantik banyak pujian imbas permainan menawan yang ditunjukkannya.

Bahkan, banyak yang menilai, ini adalah penampilan terbaik yang Nathan tunjukkan dan selevel dengan awal-awal saat dirinya bermain untuk Timnas Indonesia pada era kepelatihan Shin Tae-yong.

Nama lain yang tampil cukup apik setelah mendapatkan menit bermain bersama klubnya adalah Sandy Walsh. Sandy yang kemampuannya disia-siakan oleh klub Jepang, Yokohama F. Marinos di musim lalu, pada awal musim ini memilih untuk berpindah ke Buriram United.

Bersama dengan klub Thailand tersebut, Sandy di awal musim ini sudah mendapatkan total 161 menit bermain. Dan imbasnya pun sangat luar biasa.

Sentuhan-sentuhan Sandy di laga melawan China Taipei, terbilang sangat halus. Pun demikian dengan permainan yang diperagakannya. Hingga pada puncaknya, sang pemain yang telah menyumbangkan satu gol bagi Buriram United tersebut, berhasil menyumbangkan golnya bagi Pasukan Merah Putih di menit ke-60, setelah sebelumnya juga berjasa besar dalam proses terciptanya gol kelima Indonesia di menit ke-58 melalui kaki Muhammad Ramadhan Sananta.

Namun sayangnya, kembalinya permainan terbaik seorang Shayne, Nathan dan Sandy tersebut ternyata berkebalikan dengan bintang muda Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan.

Marceng yang hingga saat ini masih setia menjadi penghuni bangku cadangan Oxford United, seperti kehilangan sentuhan di laga tersebut. Skill-skill berkelas khas Marselino yang kerap membuat pinggang para pemain lawan patah, justru tak terlihat di laga melawan China Taipei kali ini.

Dan yang paling parah tentu saja banyaknya error yang dilakukan Marceng di pertarungan itu, ketimbang inisiasi sang pemain untuk membantu permainan Indonesia menjadi lebih garang seperti yang diekspektasikan oleh para khalayak.

Jika melihat kenyataan ini, tak bisa dipungkiri jika menit bermain yang didapatkan oleh seorang pemain di tingkatan klub juga turut memengaruhi permainan yang mereka tunjukkan di tingkatan tim nasional ya!