Jalan Timnas Indonesia untuk bisa mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia tampaknya akan menjadi semakin terjal. Keputusan dari AFC selaku induk sepak bola benua Asia perihal penunjukan wasit yang memimpin jalannya pertandingan Indonesia nanti, menjadikan batu sandungan yang harus dilewati oleh Jay Idzes dan kolega menjadi semakin besar.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh laman Suara.com (19/9/2025), AFC telah memutuskan wasit asal Kuwait, Ahmed al-Ali sebagai pemimpin pertandingan antara Indonesia melawan Arab Saudi (8/10/2025).
Sementara untuk pertandingan antara Indonesia melawan Irak (12/10/2025), AFC menunjuk wasit asal China, Ma Ning.
Tentu saja ketika kita mengetahui dua wasit yang akan memimpin jalannya dua pertandingan Timnas Indonesia di ronde keempat babak kualifikasi nanti kita akan sedikit mengernyitkan dahi.
Pasalnya, pemilihan wasit Ahmad al-Ali sendiri terkesan tidak fair dengan komposisi tim yang akan bertanding. Seperti kita ketahui bersama, wasit Ahmad al-Ali sendiri berasal dari Kuwait yang notabene merupakan negara sekawasan dengan Arab Saudi yang menjadi lawan dari Indonesia.
Meskipun kita tak boleh suuzon dengan kepemimpinan sang wasit nanti, namun pemilihan perangkat pertandingan dari wilayah yang sama dengan salah satu negara yang bertanding tentunya memaksa kita untuk tetap memiliki pikiran yang tidak-tidak.
Terlebih lagi, keputusan kontroversial tersebut terjadi di pertandingan yang menentukan langkah sebuah negara untuk lolos ke turnamen yang sangat prestisius sekelas Piala Dunia.
Pun demikian halnya dengan wasit Ma Ning asal China. Meskipun Timnas Indonesia belum merasakan kepemimpinan negatif dari wasit asal Negeri Tirai Bambu tersebut secara langsung, namun jika kita melihat informasi yang diunggah oleh akun instagram @seasiagoal beberapa waktu lalu, kita juga patut untuk was-was dan khawatir.
Dalam informasi yang disampaikan oleh akun instagram yang concern dengan isu-isu sepak bola di kawasan Asia Tenggara itu, wasit Ma Ning juga beberapa kali membuat keputusan yang merugikan tim-tim asal ASEAN, seperti Thailand dan Vietnam ketika mereka bersua dengan negara dari kawasan Timur Tengah.
Nah, sepertinya Timnas Indonesia harus mulai mengantisipasi hal-hal nonteknis seperti ini ya jika mereka ingin mimpi melaju ke Piala Dunia 2026 masih tetap terjaga. Karena jika melihat gelagat yang ada, bukan tak mungkin pertarungan di ronde keempat yang melibatkan Indonesia nanti akan diwarnai dengan insiden yang menyulut emosi.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Catatan Kelam 2 Wasit saat Membersamai Indonesia
-
Belum Ditentukan, Siapa yang Pantas Menjadi Nakhoda Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
-
RilisanPeringkat FIFA Bulan September dan Intimidasi Malaysia yang Siap Kudeta Pasukan Garuda
-
Ranking FIFA September: 3 Raksasa ASEAN Saling Pepet, Indonesia Terancam Rival Paling Berisik!
-
Liga Italia Serie A: Saat Eks MU dan Kiper Termahal Asia Kalah Kualitas dari Emil Audero
Artikel Terkait
-
Mulai Terpinggirkan di Bangkok United, Pratama Arhan Pasrah Tak Lagi Dilirik Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?
-
Siapa Ahmed Al Ali Wasit Kuwait yang Bikin Erick Thohir Ketar-ketir?
-
Cetak 2 Gol di Bangkok United, Pemain Keturunan Solo: Saya Terbuka Bela Timnas Indonesia
-
Ranking FIFA September 2025, Indonesia Turun Peringkat, Thailand Kokoh Pimpin ASEAN dengan Stabil
Hobi
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Catatan Kelam 2 Wasit saat Membersamai Indonesia
-
Belum Ditentukan, Siapa yang Pantas Menjadi Nakhoda Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
-
RPG Koleksi Baru: Seven Knights Re:BIRTH Resmi Meluncur di Indonesia
-
Sorakan Menjadi Musik Pengiring Gol: Irama Kompetisi Futsal
-
Cewek vs Cowok di Lapangan Futsal: Gaya Main yang Sama tapi Beda Warnanya
Terkini
-
Iklan Presiden Prabowo di Layar Lebar, Bioskop Jadi Panggung Politik?
-
Sony Rilis Trailer Anaconda: Adaptasi Baru Thriller Klasik 1997
-
Out of the Box: 4 Hobi Anti-Mainstream Gen Z untuk Mengasah Kreativitas & Produktivitas
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
-
Lelaki dan Kelopak Bunga: Narasi Genderless di Sporadies