Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Zambia di Piala Dunia U-17 2025 (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Pertarungan pertama Timnas Indonesia U-17 di pentas Piala Dunia harus diakhiri dengan nestapa. Alih-alih mendapatkan poin dari sang lawan, Pasukan Muda Merah Putih harus tertunduk lesu di akhir laga pasca terkena comeback dari Zambia.

Sepanjang pertandingan berjalan, anak asuh Nova Arianto tersebut sejatinya mampu bermain dengan cukup baik. Bahkan, meskipun harus bermain di bawah tekanan wakil benua Afrika tersebut, Evandra Florasta dan kolega berhasil mencuri gol terlebih dahulu melalui sontekan Zahaby Gholy ketika pertandingan masih berusia 12 menit.

Namun sayangnya, 90 menit permainan apik yang ditunjukkan oleh Pasukan Garuda Muda, harus ternodai dengan rentangan 7 menit hilang fokus yang berakibat fatal.

Pada pertandingan tersebut, keunggulan satu lesakan yang dimiliki oleh Pasukan Muda Merah Putih, menjadi hancur tak tersisa hanya dalam tempo kurang lebih 6 menit, karena Anak-Anak Garuda ini harus terkecoh dan sedikit kehilangan fokus.

Dimulai dengan menit ke-35, yang terjadi karena salah antisipasi dari para pemain Timnas Indonesia U-17. Gol penyama kedudukan yang dicetak oleh Abel Nyirongo ini terjadi karena salah tafsir yang terjadi pada para penggawa Garuda.

Ketika Zambia melakukan build up serangan, Skuat Garuda yang sedari awal laga berjalan selalu dicecar dengan skema serangan bola-bola bawah dari lawannya itu, sejatinya sudah bersiap untuk melakukan antisipasi.

Namun sayangnya, ternyata proses penyerangan yang dilakukan oleh Zambia kali ini berubah skema. Alih-alih melancarkan bola bawah ke rekannya, proses serangan yang dilakukan pada menit ke-34 itu justru dilakukan melalui bola lambung yang melintasi garis pertahanan Indonesia.

Alhasil, para pemain Indonesia yang sudah berfokus untuk bertarung dengan bola-bola bawah seperti sebelumnya, harus mendapatkan hukuman yang fatal.

Sistem pertahanan yang dilakukan oleh Pasukan Garuda Muda pun pada akhirnya terkoyak dan membuat gawang Dafa Algasemi terkoyak oleh sliding shoot dari Abel Nyirongo tepat pada menit ke34:19.

Sayangnya, setelah gol pertama dari Zambia terjadi, fokus dan mental bertarung Putu Panji dan kolega juga cenderung terjun bebas. Berawal dari kesalahan koneksi para pemain Indonesia di lini tengah permainan, bola yang seharusnya bisa diamankan justru jatuh ke kaki pemain Zambia, yang mana berujung gol kedua mereka yang lagi-lagi melalui Abel Nyirongo di menit ke-36:30.

Dan hilangnya fokus para pemain Garuda Muda tersebut masih terus berlanjut di beberapa menit berikutnya. Para pemain Indonesia yang bertekad untuk segera menyamakan kedudukan, justru kembali terkena serangan mematikan dari sang lawan.

Ketika mereka berfokus dalam penyerangan, Zambia justru sukses melakukan serangan balik cepat dari sektor kiri pertahahanan Garuda Muda yang mana berujung dengan gol ketiga ketika pertarungan memasuki menit ke-41:00.

Tak bisa dipungkiri, selain 7 menit yang buruk ini, permainan Evandra Florasta dan kolega sangatlah baik. Baik ketika berduel, menyerang maupun bertahan, mereka berhasil melakukannya dengan sangat apik dan bahkan membuat sang lawan tertekan.

Namun, sangat disayangkan jika akhirnya permainan impresif yang mereka pertontonkan hampir di sepanjang laga berjalan itu dirusak oleh 7 "menit neraka" yang terjadi karena hilangnya fokus dalam permainan.

Namun, itulah sepak bola. Kehilangan fokus hanya beberapa menit pun pada akhirnya akan membuahkan sebuah malapetaka sepertimana yang terjadi pada Skuat Garuda Muda. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS