Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Selebrasi para pemain Brasil, lawan Timnas Indonesia di pertandingan kedua Piala Dunia U-17 2025 (dok. FIFA)
M. Fuad S. T.

Setelah mengalami kekalahan yang cukup menyesakkan atas Zambia di laga pertama Piala Dunia U-17 lalu, Timnas Indonesia dituntut untuk segera bangkit dan berbenah.

Dirilis laman jadwal FIFA, Pasukan Garuda Muda turun kembali di laga kedua pada Jumat (7/11/2025). Sayangnya, ambisi kebangkitan Pasukan Muda Merah Putih harus terbentur dengan sang lawan yang tentunya dapat dikatakan tak berimbang.

Pasalnya, lawan kedua yang dihadapi oleh Evandra Florasta dan kolega adalah tim sekelas Brasil, yang tentu saja secara teori maupun hitungan matematis, peluang untuk mengalahkan mereka cenderung lebih kecil ketimbang saat melawan Zambia lalu.

Bukannya pesimis, namun melawan tim sekelas Brasil yang notabene kekuatan utama di persepakbolaan dunia tentu tak akan menjadi perkara yang mudah.

Alih-alih tak dijadikan lumbung gol seperti nasib yang diterima oleh Honduras di matchday pertama lalu, untuk sekadar kalah tipis saja Indonesia harus mengerahkan segenap daya dan upaya yang mereka miliki. Dengan kata lain, misalpun kalah, sejatinya memang wajar saja untuk pertarungan kedua ini.

Dan itu artinya, para pendukung Garuda Muda tak perlu menuntut kepada Timnas Indonesia U-17. Jangankan menuntut kemenangan, bisa meraih hasil seri pun sudah menjadi sebuah pencapaian yang sangat luar biasa bagi anak asuh Nova Arianto tersebut di laga kali ini.

Secara logika, apa sih yang harus dituntut oleh para pendukung Indonesia untuk laga kali ini? Dengan catatan hanya 2 kali partisipasi, Pasukan Muda Merah Putih harus berhadapan dengan tembok nan tinggi sekelas Brasil, yang selain menjadi tim dengan jumlah partisipasi terbanyak mencapai 15 kali penampilan, juga telah menobatkan diri menjadi juara turnamen sebanyak empat kali.

Berdasarkan data history dari laman FIFA, dalam 15 kali penampilan yang dijalani oleh Brasil, mereka sukses menobatkan diri menjadi kampiun pada edisi 1997, 1999, 2003 dan terakhir pada 2019 lalu.

Dengan perbedaan penampilan dan kualitas seperti ini, tentu akan menjadi sebuah hal yang kurang bijak jika kita selaku pendukung Timnas Indonesia menuntut hal yang kurang realistis kepada Skuat Garuda Muda di laga melawan Brasil ini.

Terlebih lagi, di pertandingan perdana lalu, Brasil sudah langsung mengamuk dengan membabat Honduras sampai tujuh gol tanpa balas.