Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Laga antara Timnas Indonesia melawan Argentina (pssi.org)
M. Fuad S. T.

Imbas belum terisinya posisi pelatih di Timnas Indonesia senior, PSSI pada akhirnya membuat sebuah keputusan yang cukup konyol, di mana mereka melewatkan agenda FIFA matchday bulan November 2025.

Memang, untuk kali ini induk sepak bola Indonesia tersebut mendelegasikan Timnas Indonesia U-23 menjadi representasi kekuatan Indonesia di guliran masa uji coba resmi dari FIFA itu, namun patut untuk dicatat dan diingat, laga-laga uji coba yang dilakukan oleh Indonesia U-23 tak termasuk dalam laga resmi yang tercatat.

Sehingga hasil apapun yang didapatkan oleh anak asuh Indra Sjafri di pertarungan yang mereka jalani, tak akan berpengaruh terhadap penambahan maupun pengurangan poin yang mereka miliki di tabel peringkat FIFA.

Namun sayangnya, keputusan aneh dari PSSI ini justru mengingatkan para pendukung setia Timnas Indonesia akan masa kelam yang menyelimuti persepakbolaan tanah air satu dekade silam.

Pasalnya, tak adanya pertandingan uji coba dengan label resmi yang dilakukan oleh Indonesia pada gelaran FIFA matchday bulan November 2025 ini, seolah menjadi pengulangan atas apa yang terjadi pada 2015 lalu.

Dari berbagai sumber diinformasikan, kali terakhir Indonesia tak melakukan "Garuda Calling" alias tak melakukan pemanggilan pemain adalah pada musim 2015/2016 lalu, yang mana jika ditarik garis masa, terjadi pada 10 tahun lampau.

Bahkan, laman 11v11.com menuliskan, pada rentangan 2015/2016 lalu, Timnas Indonesia tak sekalipun melakukan pertandingan melawan negara lain, yang mana sangat berbeda dengan edisi 2014/2015 yang memainkan 9 pertandingan dan 2016/2017 yang tercatat melakukan 8 pertarungan.

Namun tentu saja saat itu merupakan sebuah hal yang wajar karena per tanggal 30 Mei 2015 Indonesia secara resmi mendapatkan sanksi dari FIFA. Sementara untuk saat ini, persepakbolaan Indonesia sedang dalam kondisi yang baik-baik saja dan sejatinya tak memiliki masalah apapun kecuali tak adanya pelatih di Timnas senior.

Terlebih lagi, meskipun kemarin mereka gagal di ronde keempat babak kualifikasi Piala Dunia 2026, grafik Timnas Indonesia saat ini tengah mengalami tren peningkatan permainan.

Tentunya hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan bagi para pendukung setia Pasukan Garuda. Jika satu dekade lalu Timnas Indonesia tak melakukan pertandingan uji coba di FIFA matchday karena sedang terkena sanksi, sementara tahun ini kondisinya sedang baik-baik saja, lebih kelam mana antara sejatinya persepakbolaan Indonesia saat ini jika dibandingkan dengan sepuluh tahun lampau?

Ibarat kata, tahun 2015 Indonesia dipaksa keadaan untuk tak bisa melakukan FIFA matchday, sementara tahun ini, tak ada paksaan sama sekali untuk melewatkan FIFA matchday. Jadi, mana yang lebih kelam?

Yang jelas, melepas FIFA matchday yang begitu dinanti-nantikan oleh para pendukung setia Skuat Garuda dengan begitu saja bukanlah sebuah keputusan yang bijak dari PSSI yang tega untuk melukai hati jutaan penggemar persepakbolaan negeri ini demi ego dan ambisi pribadi. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS