Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Rizky RIdho saat membela Timnas Indonesia U-23 di laga melawan Uzbekistan (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Tembakan jarak jauh penuh presisi seorang Rizky Ridho mendapatkan ganjaran yang positif dari induk sepak bola dunia, FIFA. Lesakan penuh perhitungan yang didentumkannya di laga melawan Arema pada bulan Maret lalu, secara resmi masuk dalam nominasi FIFA Puskas Award 2025, yang mana merupakan penghargaan tertinggi di dunia sepak bola untuk kategori cetakan gol terbaik.

Meskipun harus bersaing di level dunia, sejatinya kans Rizky Ridho untuk memenangi kontestasi ini terbuka sangat lebar. Pasalnya, meskipun harus beradu indah dengan nama-nama kelas dunia, namun pemenang kategori ini justru tak melulu dimiliki oleh para bintang.

Bahkan, dalam rilisan resmi laman FIFA, setidaknya ada 3 pemenang Puskas Award yang dapat dikatakan underrated dengan berbagai alasan. Siapa saja ya? Mari kita ulas bersama!

1. Marcin Oleksy (2022)

Pemenang FIFA Puskas Award edisi 2022, Marcin Oleksy pantas untuk mendapatkan tempat paling atas dalam hal menjadi pemenang penghargaan FIFA ini.

Pasalnya, Oleksy melakukan lesakan salto indah setara milik Cristiano Ronaldo, Mario Mandzukic dan deretan pemain kelas dunia lainnya.

Istimewanya adalah, Marcin Oleksy sendiri melakukan itu ketika dirinya bermain di PZU Amp Futbol Ekstraklasa, yang mana kompetisi sepak bola khusus bagi mereka yang pernah melakukan (maaf) amputasi.

Iya, sobat bola Yoursay tak salah, Oleksy melakukan gol salto ke gawang Stal Rzeszow dengan dirinya hanya memiliki satu kaki.

2. Wendell Lira (2015)

Siapa di sini yang mengenal sosok Wendell Lira? Tentunya tak banyak yang mengetahui nama satu ini bukan? 

Sebuah hal yang wajar karena memang Lira sendiri bukanlah pemain kelas dunia yang kerap dipuja-puji skill dan kemampuannya.

Gol dari Lira ini termasuk underrated, karena ketika dirinya menang FIFA Puskas Award di tahun 2015 lalu, dirinya menciptakannya ketika Goianésia berhadapan dengan Atlético Goianiense di pentas Campeonato Goiano yang mana merupakan kasta ketiga dalam sistem kompetisi Liga Brasil.

Iyap, gol pemenang FIFA Puskas Award edisi 2015 tersebut, diciptakan oleh pemain yang berlaga di kasta ketiga kompetisi Liga Brasil, bukan kompetisi kelas elit di Amerika Latin, lebih-lebih kompetisi Eropa.

3. Faiz Subri (2016)

Satu tahun setelah FIFA Puskas Award direbut oleh sosok pemain yang berlaga di kasta ketiga sistem sepak bola Brasil, tahun 2016 penghargaan ini juga kembali diraih oleh pemain dari liga kurang terkenal.

Jika dibandingkan dengan liga-liga lainnya, tentunya banyak yang memandang Liga Malaysia ini sebagai liga kelas bawah dan tak masuk radar para penggemar jika ingin hiburan.

Namun ternyata, justru dari liga negara dengan peringkat FIFA ratusan inilah pemenang edisi 2016 berasal.

Lesakan bola efek kaki kanan Faiz Subri ke gawang Pahang, membuat para juri sepakat bahwa ini adalah jaringan terbaik di tahun itu.

Sebuah lesakan dari pemain bernama Faiz Subri, yang mana membuktikan bahwa siapapun memiliki kesempatan yang sama besar untuk memenangi penghargaan, tak peduli meski dirinya berasal dari Liga Malaysia yang kurang familiar sekalipun.

Nah, itulah 3 pemenang penghargaan FIFA Puskas Award yang paling underrated. Semoga Rizky Ridho menjadi pemenang selanjutnya ya meski juga tak berasal dari liga terkenal.