Hayuning Ratri Hapsari | zahir zahir
Nova Arianto (kanan) saat diresmikan sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-20 yang baru (pssi.org)
zahir zahir

Penunjukkan Nova Arianto sebagai pelatih timnas Indonesia U-20 yang baru ternyata tak selalu menuai reaksi positif dari berbagai pihak. Ternyata, di balik penunjukkan mantan asisten Shin Tae-yong saat masih melatih timnas Indonesia senior dan timnas U-23 ini juga menuai kritikan dari beberapa pihak.

Bahkan, protes ini juga datang dari pihak intenal PSSI sendiri. Melansir dari laman berita suara.com (23/11/2025), Wakil ketua umum PSSI, Zainuddin Amali justru melayangkan protes keras terkait penunjukkan Nova Arianto sebagai pelatih timnas Indonesia U-20 yang baru.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini menyebut proses penunjukkan Nova Arianto sebagai pelatih timnas Indonesia yang baru menyalahi aturan yang ada.

“Kenapa saya selalu menekankan mekanisme yang harus ditempuh? Karena itu memang aturan organisasi. Misalnya tadi, Nova Arianto diputuskan untuk menjadi pelatih timnas U-20, kita kaget-kaget. Itu tidak lewat rapat Exco, tetapi sudah dikonperskan. Saya tidak tahu mekanisme apa yang dipakai,” ujar Zainuddin Amali kepada awak media.

Usut punya usut, Zainuddin Amali protes dikarenakan penunjukkan Nova Arianto selaku pelatih timnas Indonesia U-20 yang baru tak melalui proses rapat anggota komite eksekutif (EXCO) PSSI. Hal inilah yang membuat dirinya menyayangkan dan melayangkan protes terkait pengumuman dan penunjukkan Nova Arianto sebagai pelatih baru timnas Indonesia U-20.

Proses Tak Transparan, Zainuddin Amali Harap Tak Terulang di Timnas Senior

Lebih lanjut lagi, Zainuddin Amali juga menegaskan dan berharap bahwa hal semacam ini tak terulang lagi, khususnya saat penunjukkan pelatih baru timnas Indonesia senior nantinya.

Hingga saat ini, PSSI juga masih belum menentukan siapa calon pelatih baru timnas Indonesia senior usai dipecatnya Patrick Kluivert sebagai juru taktik skuad garuda pada bulan Oktober 2025 lalu.

“Makanya untuk di timnas senior, itu harus menggunakan mekanisme organisasi. Sehingga Exco bisa wawancara calon yang sudah pernah dilakukan saat pak Mochamad Iriawan, dan kita putuskan. Itu yang paling penting, mau siapa pun yang diputuskan yang penting jadi keputusan bersama. Karena ini kan organisasi, bukan klub,” ujar Zainuddin Amali.

Di sisi lain, Nova Arianto yang telah ditunjuk sebagai pelatih baru timnas Indonesia U-20 juga memberikan target dan misi barunya di skuad garuda U-20 nantinya.

Dilansir dari laman resmi PSSI, Nova Arianto memiliki misi untuk bisa membawa anak asuhnya di timnas Indonesia U-17 dapat kian berkembang di timnas Indonesia U-20 nantinya. Dirinya juga menyebut para pemain muda ini adalah bakal calon punggawa timnas Indonesia senior di masa depan.

“Terima kasih PSSI atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Ini sangat luar biasa bagi karier saya. Pastinya saya akan mencoba memberikan yang terbaik untuk Timnas U-20. Karena di awal semenjak saya ditunjuk sebagai pelatih di Tim Nasional U-17 di tahun 2024, tujuan saya adalah bagaimana pemain-pemain muda ini bisa tampil di Tim Nasional senior. Karena di situ menjadi poin pentingnya adalah bagaimana mereka bisa sampai di Tim Nasional,” ujar Nova Arianto.

Target dan misi yang diemban oleh Nova Arianto di timnas Indonesia U-20 ini memang terbilang cukup mulia. Dirinya sudah memiliki rencana jangka panjang bagi anak-anak asuhnya yang nantinya diproyeksikan bisa membela timnas Indonesia senior di masa depan.

Terlebih lagi, banyak pihak yang memprediksi mantan anak asuh Nova Arianto di timnas Indonesia U-17 akan banyak dipromosikan ke skuad timnas Indonesia U-20.

Beberapa nama seperti Putu Panji, Mathew Bakker, Mierza Firjatullah, Zahaby Gholy, Evandra Florasta dan beberapa nama lainnya juga diprediksi akan jadi tumpuan timnas Indonesia U-20 berikutnya.

Semoga saja kedepannya polemik semacam ini tak mempengaruhi kinerja Nova Arianto di timnas Indonesia U-20 nantinya.