Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Malaysia melawan Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027 (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Satu demi satu hukuman mulai dijatuhkan kepada Timnas Malaysia imbas skandal 7 pemain naturalisasi yang menjerat mereka.

Setelah sebelumnya FIFA memberikan hukuman denda untuk FAM dan larangan bermain bagi para pemain yang terlibat dalam skandal tersebut, kini hukuman induk sepak bola dunia kepada Malaysia mulai menyasar kepada hasil pertandingan yang dilakoni oleh Pasukan Harimau Malaya.

Dilansir laman Suara.com (17/12/2025), FIFA menganulir 3 kemenangan yang diraih oleh Malaysia di partai uji coba yang mereka lakukan. Dari laman yang sama dinformasikan, tiga laga yang dijalani oleh Malaysia di bawah bendera FIFA, yakni saat melawan Singapura, Palestina dan Tajung Verde, semuanya diketok menjadi kekalahan 0-3 oleh FIFA.

Uniknya, pembatalan kemenangan yang diraih oleh Malaysia atas tiga lawannya tersebut juga berpotensi untuk membuat Malaysia gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2027 mendatang.

Pasalnya, meskipun saat ini AFC belum memberikan keputusan terkait dengan hasil pertandingan yang dijalani oleh Malaysia dengan para pemain "kacukan" dalam skuatnya tersebut, namun keputusan yang ditetapkan oleh FIFA ini juga berpotensi untuk menurun kepada AFC.

Alasannya cukup logis, jika FIFA selaku otoritas tertinggi dalam persepakbolaan dunia saja tidak mengakui hasil pertandingan yang didapatkan oleh Malaysia bersama dengan para pemainnya yang bermasalah, mengapa AFC yang statusnya berada di bawah FIFA mengambil keputusan yang berbeda?

Tentunya secara logika keputusan yang diambil oleh induk sepak bola benua Asia tersebut harusnya linier dengan yang telah ditetapkan oleh FIFA bukan?

Dan hal itu berarti, Malaysia yang saat ini sudah berada di ambang kelolosan ke Piala Asia dengan persentase kelolosan mencapai lebih dari 90 persen, bisa langsung terjungkal dan digantikan oleh Vietnam.

Sekadar menginformasikan, berdasarkan rilisan tabel klasemen dari AFC, Malaysia sendiri saat ini berada di puncak klasemen grup F dengan koleksi 15 poin. Sementara Vietnam, menguntit di peringkat kedua dengan kemasan 12 poin.

Meskipun masih memiliki 1 pertandingan yang mempertemukan Malaysia dengan Vietnam, namun peluang Malaysia untuk melaju ke Arab Saudi dua tahun mendatang terbuka jauh lebih lebar daripada rival dekatnya itu.

Hal ini tak lepas dari tiebreaker yang mengatur posisi para kontestan di papan klasemen, di mana jika nantinya kedua kesebelasan memiliki poin yang sama, Malaysia masih unggul dalam hal head-to-head dan selisih gol.

Adapun kondisi saat ini adalah, Malaysia menang head-to-head di pertandingan pertama, dan menang selisih gol yang mencapai +14 dibanding +6 milik Vietnam. Sehingga dalam kondisi normal saat ini, Vietnam membutuhkan kemenangan mencapai selisih 8 gol jika ingin mengudeta posisi Malaysia dari papan klasemen.

Namun, misi sulit itu tentunya tak perlu dilakukan oleh Vietnam jika hukuman yang diketok oleh FIFA juga diduplikasi oleh AFC. Dalam catatan laman match report AFC, Malaysia kedapatan memainkan para pemain bermasalahnya ketika berhadapan dengan Nepal (25/3/2025) dan Vietnam (10/6/2025).

Jika nantinya AFC mengetok kekalahan WO Malaysia untuk 2 laga ini, tentunya poin yang didapatkan oleh Harimau Muda akan berkurang 6 poin, sementara di sisi lain, Vietnam dan Nepal akan mendapatkan tambahan masing-masing 3 poin.

Dengan demikian, maka sudah pasti status kelolosan Malaysia ke Piala Asia 2027 mendatang yang sudah mencapai lebih dari 90 persen, akan turut teranulir juga dan beralih menjadi milik Vietnam.

Sepertinya akan semakin seru nih persaingan antara Malaysia dan Vietnam. Karena tak hanya akan bersaing di arena pertarungan, namun juga bersaing di luar arena pertandingan. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS