Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Instagram/republikindonesia)
M. Fuad S. T.

Kursi kepelatihan Timnas Indonesia senior belakangan ini kembali menghangat. Hal ini tak lepas dari pengumuman PSSI yang bakal segera merilis nama pengganti Patrick Kluivert yang mereka pecat di bulan Oktober lalu.

Uniknya, sebelum nama pasti dari sosok pengisi jabatan kursi super panas di Timnas Indonesia itu diumumkan, induk sepak bola Indonesia alias PSSI merilis beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sang pemegang jabatan nanti.

Disarikan dari lansiran laman Suara.com (17/12/2025), setidaknya ada 4 syarat yang harus dipenuhi oleh pelatih anyar Pasukan Garuda.

Syarat tersebut adalah: (1) Berkomitmen untuk kualifikasi Piala Dunia 2030, (2) Tinggal di Indonesia dalam waktu yang lama, (3) Menggandeng Asisten Pelatih Lokal, yang mana asisten pelatih dari Indonesia harus masuk dalam tim kepelatihan sehingga diharapkan bisa jadi proses transfer ilmu dan pengalaman kepada pelatih-pelatih lokal, serta (4) Menjaga hubungan erat dengan klub-klub lokal.

Jika dibaca dengan seksama, sepertinya persyaratan tersebut sama sekali tak asing di mata para pendukung setia Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, di era kepelatihan Shin Tae-yong, semua syarat tersebut sudah dilakukannya!

Kita semua pasti masih ingat, ketika masih menjabat sebagai pelatih Pasukan Garuda, pria berkebangsaan Korea Selatan tersebut sudah berkomitmen dengan babak kualifikasi Piala Dunia, tinggal di Indonesia, menggandeng pelatih lokal yang kini sudah terlihat hasilnya dalam diri Nova Arianto, hingga menjaga hubungan baik dengan klub-klub di Liga Indonesia.

Sehingga ketika syarat ini dimunculkan oleh PSSI sebagai kriteria pelatih anyar untuk Timnas Indonesia, hal itu justru terkesan sebagai sebuah hal yang tak lebih dari sebuah formalitas belaka. Bahkan, hal itu bisa pula dikatakan sebagai sebuah ironisme.

Alasannya sangat jelas, tanpa diberikan syarat dari federasi pun, Shin Tae-yong dari hati nuraninya sudah melakukan semua syarat itu.

Empat hal yang dipersyaratkan oleh PSSI untuk pelatih Timnas Indonesia nanti, justru tak dianggap sebagai kewajiban oleh Shin Tae-yong, namun lebih dipandangnya sebagai sebuah tindakan yang harus dilakukan olehnya sebagai seorang profesional berbalut keinginan yang tulus untuk meningkatkan kualitas bersaing yang dimiliki oleh sang anak asuh.

Namun, seperti yang kita ketahui bersama, STY yang melakukan segala syarat dari PSSI tanpa disuruh itu justru dilengserkan dari kursi kepelatihan Pasukan Garuda ketika hasil kerja kerasnya selama lima tahun belakangan ini sudah mulai terlihat nyata. Alasannya? Sampai saat ini masih belum terungkap kecuali indikasi-indikasi berseberangan dengan para petinggi federasi.

Jadi sekali lagi, syarat-syarat yang dikemukakan oleh PSSI untuk pelatih anyar nanti bisa jadi hanya sebagai sebuah syarat tanpa makna semata. Karena meskipun syarat-syarat itu dijalankan dengan baik oleh pelatih anyar nanti, namun jika sang pelatih tak sejalan lagi dengan ego para petinggi federasi, bisa jadi nasibnya tak lebih baik dari STY yang sudah mendahului sebelumnya. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS