Korea Selatan merupakan salah satu negara maju di Asia. Korea Selatan terkenal dengan kekayaan alam, budaya, tradisi, serta seni dan hiburan yang mengesankan. Salah satu fenomena yang populer adalah Korean wave. Korean Wave atau Hallyu merupakan istilah yang merujuk pada popularitas hiburan dan budaya di Korea hingga di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Hallyu mencakup berbagai aspek yaitu musik, drama, film, makanan, kosmetik, style dan bahasa. Tentu fenomena Korean Wave ini mampu meningkatkan perekonomian Korea Selatan.
Korean Wave atau Hallyu sangat populer di kalangan anak muda. Adapun faktor terbesar yang membuat Hallyu mampu menarik perhatian anak muda adalah K-Pop dan K-Dramanya. K-Pop atau Korean Pop merupakan Musik Korea yang cenderung energik, sangat cocok bagi kita yang masih muda.
K-Pop juga memiliki ciri khasnya yaitu lagunya yang catchy, sehingga, setiap orang yang mendengar menjadi candu. Selain itu, konsep grup dan visual membernya yang menarik juga menjadi salah satu alasan mengapa K-Pop sangat digemari di kalangan anak muda.
Selain musiknya, Korean Drama atau K-Drama juga banyak mendapat perhatian publik. Berbeda dengan K-Pop yang sebagian besar digemari anak muda, maka lain halnya dengan K-Drama yang mampu menarik penonton dari berbagai kalangan, karena K-Drama mengangkat hal yang berbeda dibandingkan serial atau drama di negara lain.
K-Drama dapat menyuguhkan perspektif baru karena lebih mengeksplorasi karakter. Tema yang diangkat juga tidak selalu tentang kisah cinta, diantaranya ada Class Of Lies yang mengangkat isu sosial yang dialami para pelajar di Korea, seperti kasus bullying, prostitusi remaja, dan kecurangan dalam pendidikan, kemudian Dream High tentang sekelompok sahabat yang meraih mimpi untuk menjadi Idol Korea, dan Sky Castle yang menggambarkan kehidupan para orang tua kelas atas di Korea yang ingin mempertahankan kesuksesan keluarga dengan cara menekan anak mereka untuk selalu menjadi yang terbaik di sekolah.
Di Indonesia sendiri Hallyu sangat populer, bahkan beberapa orang menyebutkan bahwa penggemar K-Pop terbesar berada di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari laporan resmi Twitter, dimana dikatakan bahwa Indonesia menjadi negara nomor satu yang paling banyak membahas tentang K-Pop di tahun 2020.
Bisa kita lihat juga memang setiap hari pasti ada saja hastag tentang K-Pop yang memuncaki trending di Indonesia. Kalau menurut saya pribadi Indonesia memang menjadi salah satu negara dengan penggemar K-Pop terbesar, tetapi tidak sebagai negara dengan penggemar K-Pop di urutan pertama. Karena menurut saya negara dengan penggemar K-Pop di urutan pertama adalah negara dari culture K-Pop itu sendiri, yaitu Korea Selatan.
Saya pribadi mulai tertarik dengan Korean Wave tepatnya K-Dramanya karena saya menonton The Heirs pada tahun 2014. Sebelumnya saya juga pernah menonton drama Boys Over Flowers pada tahun 2009, tetapi pada saat itu saya belum tertarik untuk mengenal Korea lebih jauh.
Kemudian pada tahun 2016 saya mulai tertarik dengan K-Pop. Karena pada waktu itu saya tidak sengaja mendengar lagu Girl Grup di radio, yaitu lagu milik Twice yang berjudul TT. Saya masih ingat lagu itu membuat candu di otak saya, dan berkat Twice saya jadi mengenal lebih banyak Idol K-Pop. Kemudian pada tahun 2017 saya resmi menjadi Kpopers, dan berlanjut sampai saat ini. Dan saat ini grup K-Pop favorit saya adalah NCT.
Selama menjadi Kpopers banyak sekali suka duka yang saya alami, dimana kami para kpopers selalu dianggap fanatik, boros, dan tidak memiliki sopan santun. Padahal tidak semua Kpopers seperti itu. Selama saya menjadi Kpopers banyak hal positif yang saya rasakan.
Di mana saya belajar arti dari kerja keras melalui Idol K-Pop yang berjuang untuk bisa debut, lalu saya belajar bagaimana cara menjaga sikap di depan publik selayaknya para Idol K-Pop yang selalu menjaga sikap di depan publik. Selain melalui Idol, saya juga belajar dari teman-teman Kpopers yang merayakan ulang tahun idol favoritnya dengan menggalang dana untuk orang yang membutuhkan, dan masih banyak lagi hal positif selama menjadi Kpopers. Tetapi ada juga orang-orang yang secara tidak sadar bahwa mereka terpengaruhi oleh hal negatif selama menjadi Kpopers, contohnya war antar Fandom yang menurut saya sangat menbuang-buang waktu.
Mengapa kita harus war demi memperebutkan Idol siapa yang lebih pantas untuk mendapat pengakuan di mata dunia? Padahal kita sesama Kpopers. Daripada war lebih baik saling mengapresiasi dan menghargai idol favorit masing-masing orang, toh kita menjadi kpopers untuk menghibur diri dan mencari teman, bukan untuk mencari musuh.
Jadi pada intinya semua hal memiliki sisi positif maupun negatifnya. Tergantung kita menyikapinya bagaimana. Saya hanya ingin berpesan untuk para Kpopers, boleh kalian membanggakan prestasi Idol favorit kalian, tetapi jangan sampai merendahkan prestasi Idol favorit orang lain. Karena pada dasarnya semua Idol bekerja keras untuk kesuksesan mereka.
Baca Juga
Artikel Terkait
Kolom
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi
-
Tradisi Rewang: Tumbuhkan Sikap Gotong Royong di Era Gempuran Egosentris
-
Tersesat di Dunia Maya: Literasi Digital yang Masih Jadi PR Besar
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?
-
Refleksi kasus 'Sadbor': Mengapa Influencer Rentan Promosikan Judi Online?
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!