Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan pelaksanaan PPKM Darurat di Istana Kepresidenan, Kamis (1/7/2021). Kebijakan ini disusun dalam waktu 4 hari oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali yaitu Luhut Binsar Pandjaitan. Penyusunan dan pengambilan keputusan dilakukan dengan teliti serta mencermati seluruh pemikiran dan masukan dari pakar epidemiologi, asosiasi profesi medis serta ahli yang lain.
"Kebijakan ini dibuat guna mencegah penularan Covid-19 dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk pengobatan di rumah sakit sehingga tidak membuat lumpuhnya rumah sakit karena over kapasitas pasien Covid-19 serta layanan pasien kritis tidak terganggu dan terancam nyawanya," ujar Jokowi dalam pernyataannya tentang perkembangan terkini PPKM Darurat yang di unggah Selasa (20/7/2021) di YouTube Sekretariat Presiden.
Paling tidak sudah dua minggu lebih pemerintah melaksanakan PPKM Darurat namun, realitanya kebijakan ini dinilai belum optimal. Seperti yang kita ketahui bersama, angka Covid-19 belum ada penurunan yang signifikan.
Bagi pakar Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman bahwa langkah yang mestinya dicoba yaitu pelaksanaan lockdown (hanya boleh melaksanakan kegiatan yang menyangkut kesehatan, keamanan, dan makanan). Kebijakan tersebut bisa mengurangi beban sarana pelayanan kesehatan serta memutus penyebaran virus Covid-19, dilansir dari Kompas.com, Jum'at (02/07/2021).
Namun, pelaksanaan lockdown tidak jadi opsi utama pemerintah, sebab bermacam pertimbangan terkhusus keadaan psikologis warga Indonesia. Maka dari itu, upaya-upaya yang bisa dilakukan saat ini seperti: tingkatkan tracing dan testing, perlunya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak serta pemahaman tiap orang dalam melakukan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Kolom
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ujian Nasional dan Tantangan Integritas Pendidikan Indonesia
-
Menggali Makna Mahasiswa 'Abadi': Antara Idealisme dan Keterlambatan Lulus
-
Nggak Perlu Inget Umur, Melakukan Hobi di Umur 30 Itu Nggak Dosa Kok!
-
Kuliah atau Kerja? Menyiasati Hidup Mahasiswa yang Multitasking
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
3 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Cheng Yi, Terbaru Ada Deep Lurk