Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Pekik
Ilustrasi Tahun Baru Islam (pixabay)

Tahun baru Islam itu ada saat kalender jatuh pada awal bulan Muharram. Sedangkan dibalik penamaan tahun hijriyah ini menyimpan momen yang bersejarah, terutama bagi umat Islam.

Tahun hijriyah tercipta pada jaman Nabi Muhammad SAW ketika melakukan hijrah dari Mekah menuju Madinah. Saat itulah dimulai awal tahun baru Islam. Sesuai dengan peristiwanya, yakni hijrah. Kemudian diberi nama Tahun Hijriah.

Kenapa Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah? Penyebabnya adalah orang-orang Quraisy yang tinggal di Mekah selalu menentang dan melakukan perlawanan keras terhadap dakwahnya Nabi dalam menyebarkan agama Islam.

Tanggal 10 Agustus 2021 jatuh tepat pada tanggal 1 Muharam 1443 H. Mari kita rayakan semangat tahun baru Islam ini, dengan mencontoh teladan Nabi Muhammad SAW.

Memaknai tahun baru hijriah bagi umat Islam adalah dengan memahami latar belakang munculnya tahun baru Islam itu. Seperti yang diketahui, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah bukan lantaran beliau takut terhadap ancaman orang-orang Quraisy, akan tetapi Beliau memahami betul situasi dan kondisi saat itu, yang sangat tidak kondusif lagi. Sehingga jalan hijrah adalah demi kemaslahatan Nabi dan juga para pengikutnya-orang-orang Mekah yang sudah percaya dan beriman kepada Tuhannya Nabi Muhammad SAW.

Hijrahnya Nabi bisa dimaknai secara esensi maupun substansi. Esensi hijrahnya Nabi Muhammad SAW adalah berpindah tempat dari kesulitan untuk berdakwah dan beribadah di Mekah menuju tempat yang lebih mudah. Yakni Madinah, di mana penduduknya menyambut dakwahnya Nabi dan memfasilitasi ibadahnya.

Sementara makna yang lebih luasnya adalah subtansi dari peristiwa hijrah itu sendiri. Subtansinya, diharapkan umat Islam  mampu menjadi pribadi yang saleh-salehah, memiliki karakter yang baik dan berakhlakul karimah. Lalu, yang sebelumnya kita jarang sholat akhirnya mau sholat lima waktu dengan tertib. Yang biasanya puasa ramadhan selalu bolong-bolong, kadang tidak puasa padahal sehat, kita berusaha berubah untuk puasa ramadhan selama sebulan penuh. Tidak mudah memang, tapi disitulah letak perjuangannya dalam rangka menyambut semangat tahun baru Islam.

Jadi, memaknai dan merayakan tahun baru Islam adalah dengan berusaha memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW tentang hijrah dapat diteladani secara nyata.

Hikmah Tahun Baru Islam di Masa Pamdemi

Begitu pula hikmah hijrah di masa pandemi. Kita sama-sama mengetahui bahwa Covid-19 telah mengancam kesehatan manusia dan memakan banyak korban di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sejak kali pertama pandemi diumumkan pada bulan Maret 2019 sampai detik ini Indonesia mencatat 3.178.821 orang yang telah terpapar Covid-19 dan 110.619 meninggal dunia akibat Covid-19.

Betapa pandemi Covid-19 ini begitu melululantahkan sendi-sendi kehidupan manusia. Akibatnya bukan hanya menyerang dari sisi kesehatan, namun perekonomian juga kian merosot.

Semangat tahun baru Islam juga dapat memberikan masa pandemi, hikmah. Yakni, dengan semangat hijrah, kita berusaha maksimal untuk menjaga protokol kesehatan dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)

Selanjutnya, yang biasa keluyuran, shopping di pasar atau mall, nongkrong bersama teman-teman dengan hijrah kita tidak lagi melakukan semua kegiatan yang sifatnya berkerumun. Setidaknya, meminimalisir pertemuan kita dengan orang-orang demi mencegah penularan virus korona.

Selamat tahun baru Islam 1443 H. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan lebih peduli dengan kesehatan. Semoga bermanfaat.

Pekik