Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Rizky Melinda
Ilustrasi bendera Merah Putih.

Menurut KBBI, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani; hero.

Berdasarkan pengertian dar KBBI tersebut, dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa pahlawan tidak hanya ditujukan pada mereka yang berjuang membela tanah air dengan bantuan bambu runcing. Pengertian pahlawan tidak sesempit itu.

Pahalawan masa kini adalah orang-orang yang berani mengambil risiko demi mempertahankan kebenaran dan keadilan. Senjata yang digunakan tidak lagi bambu runcing. Ilmu yang benar dan pemikiran yang maju serta bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi alam sekitar dan orang-orang di sekelilingnya juga dapat dikategorikan sebagai pahlawan. Orang-orang yang tetap teguh berpegang pada kebenaran, keadilan, pantas menyandang gelar pahlawan.

Hal terpenting sebelum menjadi pahlawan bagi alam sekitar dan orang-orang di sekeliling adalah menjadi pahlawan untuk diri sendiri. Percuma dikenal sebagai pahlawan yang mampu membawa perubahan, bermanfaat bagi alam dan orang banyak, namun tidak bisa menjadi pahlawan untuk diri sendiri. Karena pada akhirnya, sehebat apapun seseorang, ia akan tetap bertanggung jawab sepenuhnya untuk dirinya sendiri.

Menjadi pahlawan bagi diri sendiri adalah hal terpenting. Bagaimana mungkin seseorang menjadi pahlawan, menjadi panutan, jika terhadap diri sendiri saja tidak bisa menepati janji, tidak bisa menghargai apa yang ada pada diri. Mungkin sebagian bertanya-tanya, bagaimana cara menjadi seorang pahlawan untuk diri sendiri. Jawabannya cukup sederhana. Peduli pada diri sendiri. Perhatikan kebutuhan tubuhmu, perlakukan badanmu dengan baik. Jika lelah, beristirahatlah. Tidak apa-apa untuk berhenti sejenak dari peranmu sebagai pahlawan bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar, badan yang lelah bisa menjadi pertanda bahwa itulah saatnya menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri.

Setelah bisa menjadi pahlawan yang baik untuk diri sendiri, secara alamiah kita akan mampu menjadi pahlawan hebat untuk lingkungan sekitar dan orang-orang di sekeliling kita.

Mungkin kelihatannya makna pahlawan seperti uraian di atas cukup bertentangan dengan makna yang selama ini dipahami. Kebanyakan orang-orang mengenal pahlawan sebagai sosok yang rela berkorban, tanpa pamrih, bahkan sampai mengorbankan jiwa dan raga seperti pada masa penjajahan. Tidak masalah orang-orang setuju atau tidak dengan makna pahlawan versiku. Aku hanya berpikir, para pahlawan zaman dulu rela berkorban jiwa dan raga demi anak-cucu mereka agar kelak bisa hidup dalam naungan kemerdekaan. Lantas, haruskah kita mengikuti jejak mereka dengan ikut mengorbankan diri sendiri?

Ini tidak tentang keegoisan, namun zaman telah berubah. Tidak ada yang menuntut kita untuk mengangkat bambu runcing dan siap mati demi menghadapi musuh. Sudah sepantasnya kita memanfaatkan segala yang ada di zaman ini sebaik mungkin, untuk kita sendiri dan untuk orang-orang di sekitar kita.

Pahlawan versiku adalah orang-orang yang mampu menjaga diri mereka sendiri, serta berguna, bermanfaat, dan menebarkan kebaikan untuk alam sekitar serta orang-orang di sekelilingnya.

Rizky Melinda