Setiap negara pasti memiliki Ibu Kota untuk dijadikan pusat pemerintahan.Berdasarkan KBBI, Ibu Kota memiliki arti kota tempat kedudukan pusat pemerintahan suatu negara, tempat dihimpun unsur administratif, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pemilihan lokasi Ibu Kota tidak sembarangan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi Ibu Kota, baik itu dari segi keamanan, ekonomi, dan lain-lain.
Diketahui, Indonesia memiliki Ibu Kota yang berlokasi di kota Jakarta. Namun, tahukah kalian jika Indonesia ternyata pernah melakukan tiga kali pemindahan Ibu Kota sejak hari kemerdekaan 17 Agustus 1945? Untuk mengingat kembali peristiwa tersebut, berikut ini ulasan mengenai perpindahan Ibu Kota selama masa kemerdekaan Indonesia.
1. Yogyakarta
Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, ternyata momen itu bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Pasanya, pada tanggal 16 September 1945 tentara sekutu datang ke Indonesia, tepatnya berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Tujuannya adalah untuk memulangkan tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang. Namun, kedatangan sekutu ini ditumpangi oleh Belanda (NICA). Belanda saat itu belum rela melepas Indonesia dan menganggap Indonesia masih negara jajahannya.
Mengutip laman Sejarah-tni-mil, pada akhir tahun 1945 kondisi Ibu Kota Jakarta menjadi sangat tidak aman, pasalnya Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) mendirikan kantor dibawah kepemimpinan H.J van Mook dalam rangka ingin merebut kembali Ibu Kota. Upaya penculikan dan pembunuhan pun dilakukan NICA terhadap para pemimpin Republik Indonesia yang baru berusia sangat muda.
Pada 2 Januari 1946, Sultan Hamengku Buwono IX mengirim pesan ke Jakarta melalui kurir yang menyarankan agar Ibu Kota dipindahkan ke Yogyakarta. Hal ini ditanggapi positif oleh Presiden Soekarno, dan menyetujui bahwa Ibu Kota Indonesia akan dipindahkan ke Yogyakarta.
Pada 3 Januari 1946, Presiden Soekarno bersama rombongan berangkat dari Jakarta secara diam-diam menuju Yogyakarta. 15 pasukan khusus ditugaskan untuk mengawal rombongan presiden dalam perjalanannya ke Yogyakarta.
Rombongan sampai Yogyakarta dengan selamat pada 4 Januari 1946 sekitar jam sembilan pagi. Pada malam harinya, Wakil Menteri Penerangan RI, Mr. Ali Sastroamidjojo dalam siaran RRI mengumumkan secara resmi pemindahan pemerintahan Indonesia ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946. Selama di Yogyakarta, Presiden Soekarno berkantor di Gedung Agung yang terletak di seberang Benteng Vredeburg.
2. Bukittinggi
Bukittinggi, Sumatera Barat pernah menjadi salah satu Ibu Kota negara Indonesia. Latar belakang pemilihan Bukittinggi menjadi Ibu Kota Indonesia berawal dari Agresi Militer Belanda II.
Setelah sebelumnya Ibu Kota dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta, Belanda masih tetap ingin merebut Indonesia kembali untuk menjadi jajahannya, yaitu dengan melakukan Agresi Militer II.
Kala itu Belanda melakukan penyerangan ke Yogyakarta dan juga melakukan penangkapan terhadap Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan beberapa tokoh penting lainnya. Setelah ditangkap, Presiden Soekarno dan tokoh penting lainnya diasingkan oleh Belanda.
Menjelang penangkapan Presiden Soekarno dan tokoh penting lainnya, Soekarno dan Hatta sempat mengadakan sidang kabinet darurat, yang melahirkan keputusan bahwa pemerintahan untuk sementara diserahkan ke Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk pemerintah darurat.
Akhirnya, pada 19 Desember 1948 terbentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), ketika pusat pemerintahan PDRI berlokasi di Bukittinggi. Setelah kondisi kembali aman, pusat pemerintahan kembali ke Jakarta.
Itulah sejarah singkat mengenai perpindahan Ibu Kota selama masa kemerdekaan. Ternyata peristiwa Proklamasi Kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan bangsa Indonesia. Masih panjang perjalanan menuju Indonesia merdeka secara nyata.
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Di Balik Efisiensi Anggaran, Mungkinkah IKN Jadi Proyek Hantu?
-
Pembangunan IKN Dipastikan Jalan Terus! Prabowo Langsung Minta Bos OIKN Tambah Anggaran Rp8,1 T
-
Basuki Soal Kabar Deputi OIKN Ali Berawi Mendadak Mundur: Beliau Ditarik, Ada Penugasan dari UI
-
Kantor Sudah Selesai, Basuki dan Seluruh Pegawai Otorita IKN Akan Pindah ke IKN Mulai Maret 2025
-
Otorita IKN Ikut Pangkas Anggaran Rp 1,15 Triliun, Ini Pos yang Terdampak
Kolom
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Demi Efisiensi Anggaran, Pendidikan Dikorbankan: Bijakkah Keputusan Ini?
-
Tagar 'Kabur Aja Dulu' Trending, Anak Muda Mau Pindah ke Mana?
-
Menelisik Biaya Administrasi dalam Rekrutmen: Antara Tuntutan dan Beban
Terkini
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025