Frankenstein garapan Guillermo del Toro akhirnya siap bangkit musim gugur ini. Film terbaru ini menjadi reinterpretasi dari novel klasik Frankenstein; or, The Modern Prometheus karya Mary Shelley yang pertama kali terbit pada 1818.
Deretan bintang besar turut membintangi film ini, mulai dari Jacob Elordi yang berperan sebagai sang Monster, Oscar Isaac sebagai Victor Frankenstein, Mia Goth sebagai Elizabeth Lavenza, dan Christoph Waltz sebagai Dr. Pretorius.
Selain itu, ada Felix Kammerer (All Quiet on the Western Front), Lars Mikkelsen (The Witcher, Ahsoka), David Bradley (Guillermo del Toro’s Pinocchio, seri Harry Potter), Christian Convery (Sweet Tooth), serta Charles Dance (Game of Thrones, Mank).
Netflix baru-baru ini resmi mengumumkan jadwal rilis film Frankenstein yang akan ditayangkan baik di bioskop maupun melalui layanan streaming.
Film ini akan lebih dulu tayang terbatas di bioskop mulai 17 Oktober 2025, sebelum akhirnya tersedia di platform Netflix pada 7 November 2025.
Penetapan jadwal rilis bioskop pada pertengahan Oktober serta penayangan di Netflix pada awal November menempatkan film ini tepat di musim Halloween, sebuah momentum ideal yang memperkuatnya sebagai salah satu peristiwa sinematis besar.
Kisahnya mengikuti seorang ilmuwan brilian namun penuh ego yang berhasil menghidupkan makhluk ciptaannya melalui sebuah eksperimen mengerikan yang pada akhirnya justru membawa kehancuran bagi sang pencipta maupun makhluk tragis tersebut.
Film terbaru garapan sutradara pemenang Oscar ini menjadi adaptasi terbaru dari karya Mary Shelley, menyusul versi klasik Frankenstein rilisan 1931 dari Universal Monsters yang dibintangi Boris Karloff sebagai sang Monster.
Sejak itu, berbagai adaptasi terus bermunculan selama beberapa dekade, termasuk spin-off seperti The Bride of Frankenstein hingga versi modern seperti Lisa Frankenstein.
Guillermo del Toro sendiri menggambarkan Frankenstein versinya sebagai sebuah tragedi Miltonian yang menghadirkan kedalaman emosional lebih kuat pada kisah tersebut. Ini adalah proyek yang sudah ia dambakan untuk dikerjakan selama puluhan tahun.
“Bagi saya, ini adalah puncak dari sebuah perjalanan yang telah menyita hampir seluruh hidup saya. Saya pertama kali membaca Frankenstein karya Mary Shelley ketika masih kecil, lalu melihat Boris Karloff dalam peran yang bagi saya terasa hampir seperti pengalaman religius. Monster pada akhirnya menjadi semacam sistem kepercayaan pribadi saya,” ungkap Guillermo del Toro dalam acara Netflix Tudum, dikutip pada Rabu (20/8/2025).
Ia memaparkan, “Ada jejak Frankenstein di banyak film saya, mulai dari Cronos, Blade, Hellboy, hingga sangat kuat di Pinocchio, dan masih banyak lagi. Mengeksplorasi hubungan antara manusia dan monster, pencipta dan ciptaan, ayah dan anak, sudah berulang kali menjadi tema yang saya gali. Saya sudah ingin membuat film ini bahkan sebelum memiliki kamera, dan secara aktif mengejarnya lebih dari 25 tahun. Cerita ini sudah begitu melekat hingga kini menjadi bagian dari biografi saya sendiri.”
Bagi penggemar lama Guillermo del Toro, film ini menandai sesuatu yang lebih dari sekadar adaptasi klasik.
Frankenstein merepresentasikan kembalinya sang sutradara ke horor Gotik dalam bentuk paling murni, dengan tema-tema yang konsisten ia eksplorasi selama puluhan tahun.
Guillermo del Toro bahkan terinspirasi oleh salah satu dialog sang monster yang menyebut dirinya dipenuhi cinta lebih besar dari yang bisa dibayangkan, namun bila cinta itu tidak bisa dibalas, maka ia akan membangkitkan rasa takut.
Pemikiran inilah yang kemudian menjadi dasar kecintaan Guillermo del Toro terhadap sosok monster, baik dalam wujud nyata maupun simbolis.
Baca Juga
-
Penayangan A Quiet Place Part III Diundur, Hindari Bersaing dengan Film Ini
-
Rilis PV Terbaru, Anime One Punch Man akan Memasuki Season 3 Bulan Ini
-
Diproduseri Cillian Murphy, Sekuel Serial Peaky Blinders Resmi Digarap
-
Picu Pro Kontra, The Sweet Idleness Diklaim sebagai Film Pertama Garapan AI
-
Sinopsis Anime Li'l Miss Vampire Can't Suck Right, Tayang Mulai 12 Oktober
Artikel Terkait
-
Demi Dalami Peran Suami, Banyu Bening Nekat Pasang Foto Raihaanun di Wallpaper HP Berbulan-bulan
-
Debut Manis Reza Rahadian: Film Pangku Tembus Seleksi Busan International Film Festival 2025
-
Film Sisu 2 Pamerkan First Look, Siap Tayang November Mendatang
-
Tersiram Air Panas, Christine Hakim Tetap Lanjut Syuting Film Garapan Baim Wong Meski Badan Melepuh
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
Entertainment
-
Sinopsis Silent Honor, Drama China Genre Politik yang Dibintangi Yu He Wei
-
Maxime Bouttier Ungkap Cerita Awal PDKT dengan Luna Maya: Nyaris Menyerah!
-
Bukan Cuma Drakor, 4 Drama China Tema Time Travel Ini Wajib Masuk Watchlist
-
Reunian! Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tampil Bareng di Serial Netflix
-
El Rumi Unggah Foto Fitting Baju Adat, Warganet: Prewed Gak Sih?
Terkini
-
BGN Tanpa Ahli Gizi: Komposisi Pimpinan yang Memicu Kritik
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Evaluasi Tanpa Jeda: Sikap Nekat Pemerintah soal MBG
-
Review Samsung Galaxy S25 FE: Flagship Samsung Paling Worth It di Kelasnya