Setiap menghadiri pesta pernikahan kita pasti akan bertemu dengan sepasang pengantin. Pada umumnya pengantin tersebut terutama yang perempuan terlihat lebih cantik dibanding hari biasa.
Meski semua tamu juga berdandan, pengantin wanita tetap tampil sebagai yang tercantik dalam resepsi tersebut.
Mitos campur tangan dari bidadari
Meski wajahnya biasa saja, namun tetap saja parasnya akan terlihat paling bersinar. Kenapa hal itu bisa terjadi? Dalam budaya tradisional, terdapat mitos yang mengatakan apabila pengantin wanita tersebut bisa cantik karena adanya “campur tangan” bidadari dari kahyangan atau nirwana.
Sedangkan dalam kehidupan modern, tentu saja tidak ada seorangpun yang percaya pada mitos tersebut. Meski demikian tetap saja ada yang merasa penasaran, kenapa setiap ada wanita yang sedang melangsungkan pesta pernikahan akan terlihat sangat cantik.
Kecantikan dari dalam hati
Memang, dalam pesta pernikahan tersebut pengantin wanitanya mendapatkan riasan wajah yang sangat lengkap. Akan tetapi riasan wajah ini bukan merupakan jaminan yang mampu mengubah tampilan pengantin menjadi semakin cantik.
Hal ini sebenarnya berhubungan dengan pengaruh hormon dalam tubuh. Ketika sedang berada dalam situasi gembira, tubuh seseorang akan mengeluarkan suatu hormon tertentu yang mampu menimbulkan rasa optimis dalam dirinya.
Rasa optimis ini selanjutnya memberi efek pada semua bagian tubuh terutama pada muka yang menjadi lebih ceria dan semangat. Pandangan mata juga akan menjadi lebih terang. Demikian pula dengan bibir, hidung dan pipi. Kualitas aliran darah menjadi semakin bagus karena asupan oksigen dalam tubuhnya ikut meningkat.
Akibatnya, wajahnya bukan saja menjadi segar dan terang, namun juga akan berwarna kemerah-merahan. Jadi tidak mengherankan jika pengantin wanita tersebut bisa menjadi lebih cantik dan dan selalu memancarkan roman ceria.
Rasa optimis dan gembira juga akan membuat pengantin menjadi lebih mudah tersenyum dan bersikap ramah pada setiap orang. Maka nilai kecantikannya juga akan makin terus bertambah lagi.
Hal ini nampak lebih nyata terlihat ketika mendapat ucapan selamat dari tamu yang hadir. Dia selalu mengumbar senyumnya yang menawan. Jabat tangan yang diberikan juga terasa lebih kuat dan semangat.
Sehingga kesimpulannya, untuk menjadi wanita cantik itu tidak harus menjadi pengantin lebih dahulu. Selama mampu menumbuhkan perasaan optimis dan kegembiraan dalam menjalani kehidupan, syaraf otak juga akan lebih rajin memproduksi hormon yang menimbulkan rasa senang setiap hari. Sehingga seseorang tetap bisa tampil dengan wajah ayu meski tidak memakai tata rias sama sekali.
Baca Juga
-
Inilah 7 Bahan Alami Terbaik dan Aman untuk Membersihkan Karang Gigi
-
Lakukan 3 Tips Penting Ini Jika Ingin Bisa Lebih Cepat Tidur dengan Pulas
-
8 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol dan Mencegah Sakit Jantung
-
4 Cara Cerdas Menikmati Hidangan Dessert Tanpa Takut Tubuh Jadi Gemuk
-
5 Bagian Tubuh Ini Sering Jadi Timbunan Lemak dan Tips Mengatasinya
Artikel Terkait
-
Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov Jateng Sinergi dengan Paralegal Muslimat NU
-
Semarak Kartini, 5 Sutradara Perempuan Sinema Indonesia
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Bukan Cuma Laki-laki, Perempuan dan Anak-anak juga Bisa Alami Hemofilia: Kenali Gejalanya
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
Kolom
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
Refleksi Taman Siswa: Sekolah sebagai Arena Perjuangan Pendidikan Nasional
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan