Politisi Abraham Lunggana atau dikenal dengan sebutan Haji Lulung, kembali merapat ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), setelah dirinya berkiprah selama tiga tahun di Partai Amanat Nasional (PAN). Haji Lulung yang balik kandang bisa memberikan nilai plus minus.
Bagi PPP, sosok Haji Lulung jelas akan memberikan angin segar bagi upaya penyelamatan partai. Sebab, banyak hasil survei yang memprediksi bahwa untuk Pemilihan Umum 2024, PPP akan sulit melewati prasyarat parliamentary threshold. Artinya PPP bisa diprediksi menjadi partai gurem pada Pemilu 2024.
Sedangkan bagi PAN, kepergian Haji Lulung mungkin menjadi sebuah kerugian. Pasalnya, semakin banyak figur penting yang meninggalkan partai. Terutama sejak hadirnya partai tandingan PAN yaitu partai Ummat besutan Amien Rais.
Perlu diketahui bahwa kontur politik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh figur. Artinya, preferensi politik pemilih Indonesia lebih berbasis pada sosok figur, bukan pada partai politik.
Artinya, ketika Haji Lulung kembali ke PPP bisa dipastikan ini akan diikuti oleh para pemilih loyalisnya. Meski ada amatan yang menilai bahwa pemilih Haji Lulung akan kecewa dan golput, itukan belum terbukti.
Bilapun ada yang kecewa, itukan hanya emosional sesaat. Paling kecewanya awal-awal saja. Tapi bagi sekelas Haji Lulung tentu bisa memberikan penjelasan yang masuk akal dan membuat para loyalisnya untuk ikut kembali merapat ke PPP.
Soal luka lama Haji Lulung di PPP, itukan bukan persoalan substansial dalam kancah politik. Tapi yang penting adalah, bagaimana ke depan Haji Lulung bisa mewarnai partai menjadi lebih besar.
Dulu ketika Haji Lulung pindah ke PAN, buktinya para loyalisnya banyak yang merapat ke PAN dan tetap loyal pada sosok Haji Lulung. Hal ini membuktikan bahwa figur politik sangat menentukan besar tidaknya partai politik dalam konteks Indonesia.
Artinya, sudah sangat tepat bila DPP PPP kembali menyodorkan Haji Lulung sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta, yang bisa menyelamatkan partai dan membuat DPW PPP seluruh Indonesia kembali bergairah untuk membesarkan partai ini. Sebab sosok figur kedaerahan ini tentu bisa memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan partai di aras terbawah.
Tag
Baca Juga
-
Ancaman Sanksi dari PDIP Soal Capres Terkesan Lebay
-
Mengapa Video Santri Tutup Telinga saat Dengar Musik Begitu Viral?
-
Gegara Bentangkan Poster ke Jokowi, Akhirnya Suroto Diundang ke Istana
-
Pejabat Negara Makin Kaya Raya Selama Pandemi, Bagaimana Sikap Publik?
-
Partai Demokrat Ditantang oleh Rakyat untuk Menjadi Oposisi?
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Years of the Voiceless: Potret Kehidupan di Bawah Represi
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Penangkapan Gubernur Bengkulu, Muatan Politik? Kuasa Hukum Beberkan Kejanggalan
-
APBD Banggai Sulteng Bengkak Untuk Pembelian Gamis dan Jilbab Jelang Pilbup, Pengamat: Mencurigakan
-
Masa Tenang Pilkada DKI: Bawaslu Incar Pelaku Politik Uang Hingga Gang-gang Sempit!
Kolom
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
Terkini
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!