Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Funcrev Id
Harry Styles mengenakan rok (Vogue)

Jika di Indonesia sarung yang memiliki konsep hampir sama dengan rok sudah menjadi tradisi bagi banyak pria, namun tren mengenakan rok baru saja ramai dibicarakan belakangan ini. 

Kebanyakan orang mengernyitkan dahi bersikap sinis ketika melihat Harry Style dan Billy Porter mengenakan rok. Saat ini hal tersebut justru tengah menjadi tren fesyen baru yang muncul di tengah pandemi. Sejumlah rumah produksi fesyen saat ini tengah berlomba-lomba menciptakan rok khusus pria untuk di jadikan tren fesyen sepanjang musim gugur/musim dingin.

Mengutip dari The Guardian, saat ini banyak rumah-rumah fesyen yang sedang berfokus memasukkan rok pria ke dalam koleksi mereka di musim selanjutnya. Stefan Cooke, Ludovic de Saint Sernin, Burberry hingga label MSFTS milik Jaden Smith telah bersiap untuk menjadi pelopor pertama akan hadirnya tren ini. Adapun untuk koleksi rok dengan ukuran yang lebih panjang telah dikenakan oleh rapper Post Malone dan Bad Bunny serta penyanyi Yungblud.

Kehadiran Harry Styles adalah sosok yang memperkuat tren tersebut. Hal ini dibuktikan dengan penampilannya di halaman Vogue AS dengan mengenakan rok rajutan dari perancang busana Wales Bonner dan Comme des Garçons.

Sebelumnya David Bowie, Mick Jagger dan Kanye West juga pernah tampil di sampul majalah The Man Who Sold the World dengan mengenakan setelan rok.

Tren ini mengklaim telah menunjukkan bagaimana pandemi akan melepaskan pria dari aturan berpakaian mereka. 

"Saya ingin merayakan kebebasan berekspresi,” ungkap Riccardo Tisci dari Burberry pada bulan Februari lalu, dikutip dari laman The Guardian.

Riccardo Tisci mengungkapkan hal tersebut ketika Ia meluncurkan koleksi terbarunya yang berfokus pada pakaian pria, dengan menampilkan rok lipit dan gaun menyerupai kemeja pria. 

"Saya menyukai gagasan tentang pria mengenakan rok, saya merasa itu sangat membebaskannya,” ucap Ludovic de Saint Sernin.

Mark Bryan, seorang influencer memposting foto eksisnya ke 410.000 pengikut di Instagram dan menunjukkan bahwa dia tengah berpose dengan berbagai jenis rok di lingkungan perkotaan yang berbeda. Dirinya mengatakan "Ini menawarkan saya lebih dari sekadar celana pria tradisional."

Bryan mengaku sejak mengunggah foto-foto tersebut, dia hanya menerima sedikit komentar negatif (sekitar 5%) tentang tata cara dan pilihan pakaian yang Ia gunakan saat bepergian. 

"Saya mendapati beberapa wanita yang kemudian mendekati saya dan mengatakan bahwa saya terlihat cantik," ungkap Bryan.

"Mereka biasanya bertanya dari mana saya mendapatkan sepatu berhak seukuran saya atau rok yang saya kenakan. Jika seorang pria yang mendekati saya, mereka juga akan bertanya sesuatu seperti 'Bagaimana kamu bisa berjalan dengan sepatu hak?'.” sambung Bryan.

Bagi De Saint Sernin, unsur subversi dari tren ini menjadi sangat menarik.

"Sangat menyenangkan, kurasa, bisa memakai sesuatu yang biasanya hanya dikenakan oleh kaum wanita, dan pada saat yang sama menjaga agar bisa menjaga penampilan yang bisa dipercaya sebagai seorang pria." ungkapnya.

Koleksi baru De Saint Sernin menampilkan rok kristal Swarovski dengan pola biru, oranye, dan tartan.

“Di [label saya] roknya terlihat cukup mini, namun hal ini menjadi kebebasan, Anda harus cerdas dalam memadupadankan agar terlihat lebih berkelas," ujar De Saint Sernin.

Akankah tren rok pria ini menjadi massal dan digunakan oleh banyak orang?

“Untuk menjadi benar-benar mainstream, tren rok pria ini perlu mengombinasikan rok pensil dengan celana kerja berkantung banyak,” kata Prof Andrew Groves, direktur Arsip Pakaian Pria Westminster di University of Westminster.

De Saint Sernin melanjutkan, "Mungkin akan memakan waktu yang sangat lama untuk menjadikan rok sebagai bagian dari arus utama cara berpakaian pria, hingga akhirnya pria tidak tampak aneh ketika mengenakan rok di jalanan."

Sumber:

Priya Elan. 'Super freeing': men's skirts emerge as pandemic fashion trend. Diakses pada 10 September 2021 melalui The Guardian. 

Funcrev Id