Tahun 2021 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Rasanya belum lama saya membuat perencanaan untuk tahun 2021, tidak terasa sudah akan tutup tahun saja.
Kalau dilihat ke belakang, terlalu banyak perencanaan yang lewat begitu saja. Tidak ada hasil yang signifikan dalam aktivitas saya selama setahun ini. Namun, dibalik itu semua, tahun 2021 memberi saya hal yang sangat penting untuk menjalani tahun-tahun berikutnya agar menjadi lebih baik.
Seperti filosofi bambu yang pada awal pertumbuhannya sangat pelan pertumbuhan tingginya karena lebih fokus pada pertumbuhan akar agar semakin kuat, saya merasa tahun 2021 ini menjadi tahun saya terlahir kembali menjadi pribadi manusia yang lebih baik.
Meskipun tidak ada perkembangan yang tampak, tahun 2021 menjadi waktu untuk saya menguatkan akar agar tidak mudah tumbang saat diterpa berbagai masalah hidup.
Saya bersyukur dapat melewati tahun ini dengan baik. Berbagai masalah muncul silih berganti tapi dapat dilewati dan terus dilewati. Seperti kata orang, masalah yang tidak dapat membunuhmu akan membuatmu jadi lebih kuat. Masalah-masalah yang saya hadapi tahun ini menjadi pemicu diri saya agar menjadi manusia yang lebih kuat.
Tahun 2021 membuat saya jauh lebih kuat. Selain karena masalah yang dihadapi, juga karena istri dan anak saya yang setia menemani.
Istri yang selalu berada di sisi saya meskipun saya belum mampu memberikan hal yang sepantasnya seorang suami berikan. Namun, ia selalu memberi motivasi bahwa saya mampu dan itu yang membuat saya selalu tegar.
Anak kami, kini selalu mengajak bercanda setiap saat. Ia memancing tawa dengan segala tingkah lucunya. Ketika melihat wajahnya, semua masalah seperti hilang begitu saja.
Satu masalah dalam diriku di tahun ini adalah suka menunda-nunda. Saya selalu berpikir masih ada hari esok, begitu seterusnya sehingga banyak rencana yang terbengkalai. Hal ini harus saya perbaiki di tahun 2022.
Tahun 2021, saya menjadi pribadi yang lebih kuat. Bersama istri dan anak, kami menjadi keluarga yang tangguh. Semoga tahun 2022 akan menjadi tahun yang baik untuk kita semua.
Tag
Baca Juga
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Viral Isi Minyakita Hanya 750 ML, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
-
Mobil Terendam Banjir? Cegah Kerusakan dengan 5 Tips ini
-
Bapak Presiden, Buzzer adalah Musuh Besar Pendidikan Kita
-
Juara eAsian Cup, Berikut ini Profil 3 Pemain Timnas eFootball Indonesia
Artikel Terkait
-
Mengenang Sosok Mus Mualim, Suami Terakhir Titiek Puspa yang Wafat Puluhan Tahun Lampau!
-
Dokter Residen Unpad Perkosa Keluarga Pasien, Pakar Soroti Tata Kelola RS yang Lemah
-
27 Tahun Terpisah, Wanita China Temukan Keluarga Kandung Hanya dalam 2 Hari
-
Suami Titiek Puspa Berapa Orang? Musisi Senior Indonesia yang Wafat Usia 87 Tahun!
-
Bikin Lisa Mariana Mati Kutu, Coba Lihat Kecantikan Wajah Bu Cinta Istri Ridwan Kamil dari Dekat
Kolom
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Belajar dari Film Adolescence: Bagaimana INCEL Buat Anak Lakukan Kekerasan
-
Kita Butuh Lebih Banyak Drama Korea Bergenre Slice of Life
-
PHK Massal usai Mogok Kerja: Hak Bersuara atau Jalan Menuju Pengangguran?
Terkini
-
Spin-off dari Hospital Playlist, 4 Alasan Resident Playbook Wajib Ditonton!
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20