Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Anique Fairuz
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat bertemu dengan pemimpin media massa se-Yogyakarta di Heritage Resto, Prambanan, Sleman, DIY, Kamis (12/2/2021).

Ridwan Kamil merupakan seorang Gubernur Jawa Barat sejak tahun 2018. Beliau menjalankan kepemimpinannya untuk mendorong perekonomian desa melalui program digitalisasi desa. Namun, sebelum menguliknya lebih jauh, mari kita simak gaya kepemimpinan yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di era ini. Sebab, terdapat suatu akronim yang menggambarkan keadaan yang harus kita hadapi dan atasi dalam kehidupan di era ini.

Akronim yang dimaksud ialah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) yang mendeskripsikan pemahaman bahwa dunia terus mengalami perkembangan secara konstan dan turut diimbangi dengan perubahan yang tidak dapat diprediksi. Keadaan tersebut seolah menjadi norma dalam kehidupan saat ini dan tidak bisa lagi kita elakkan. 

Perubahan-perubahan yang terjadi mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita. Di masa seperti ini, seorang pemimpin mempunyai peran yang vital untuk dapat menggerakkan pengikutnya dalam melakukan proses adaptasi. Dalam konteks organisasi sektor publik, seorang pemimpin harus mampu mengarahkan masyarakat untuk melalui perubahan-perubahan tersebut.

Nah, pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya, tentu memiliki gaya kepemimpinan tertentu. Kita bisa melihatnya dengan mengidentifikasi pola kepemimpinan yang dilakukan oleh para pemimpin. Kepemilikan gaya kepemimpinan ini tentu sangat amat penting dan krusial. Seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat untuk dapat menjalankan kewenangannya dengan baik. 

Maka dari itu, para pemimpin, terutama pemimpin di sektor publik, dituntut untuk meninggalkan gaya kepemimpinan yang tradisional dan kuno. Karena gaya kepemimpinan tradisional dan kuno cenderung bersifat rigid sehingga akan sulit untuk melakukan perubahan yang perlu dilakukan agar dapat bertahan di berbagai situasi dan kondisi. Senada dengan pemahaman tersebut, pemimpin di sektor publik harus mulai menerapkan gaya kepemimpinan yang mampu mengimbangi berbagai perubahan. 

Untuk melihat lebih jelas seperti apa gaya kepemimpinan yang dapat diaplikasikan untuk menunjang kemajuan dan perubahan dalam organisasi sektor publik, kita dapat melihatnya melalui berbagai gaya kepemimpinan yang terefleksikan dalam kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat dalam mendorong proses digitalisasi desa.

Program Digitalisasi Desa di Jawa Barat

Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2018-2023. Masuk tahun keempat ia menjabat, Ridwan Kamil sudah mendapatkan banyak penghargaan atas keberhasilan pelaksanaan program inovatifnya. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Ridwan Kamil secara konstan melakukan perubahan-perubahan positif yang dianggap mampu meningkatkan agilitas pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Perubahan yang diusung oleh Ridwan Kamil tersebut merupakan perwujudan dari visi pemerintah Jawa Barat untuk menjadikan provinsi Jawa Barat sebagai provinsi digital terdepan di Indonesia, dengan memfokuskan pada inovasi dan pengambilan resiko yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengeluarakan kebijakan untuk mentransformasi desa yang tradisional menjadi desa digital.

Implementasi digitalisasi desa ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi digital dan internet dalam memaksimalkan potensi desa. Untuk menunjang proses digitalisasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga melakukan pembenahan jaringan internet di desa dan pemberdayaan masyarakat.

Kita juga dapat melihat gagasan digitalisasi desa sebagai perubahan adaptif yang ditempuh Ridwan Kamil dengan berlandaskan kesadaran pentingnya digitalisasi, terutama di sektor ekonomi dan pendidikan, untuk mengoptimalkan potensi desa dan daerah. 

Kepemimpinan Ridwan Kamil yang Visioner

Dalam masa kepemimpinannya, Ridwan Kamil pernah mendapat penghargaan sebagai Inspirational Leader pada acara GovInsider Innovation Award 2019. Penghargaan tersebut berhasil diraihnya berkat kesuksesan gaya kepemimpinannya yang dinilai visioner dan adaptif, berdasarkan pelaksanaan program-program pembangunan Jawa Barat. Nah, salah satu program tersebut adalah program digitalisasi desa. 

Program digitalisasi desa ini dilandasi oleh pemahaman Ridwan Kamil bahwa di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, setiap aspek kehidupan dituntut untuk mengadaptasi pemanfaatan teknologi, terutama aspek perekonomian, sehingga Pemprov Jabar memutuskan untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta memajukan perekonomian desa dengan memanfaatkan teknologi. Memahami hal tersebut, dapat diidentifikasi bahwa Ridwan Kamil adalah pemimpin yang visioner karena berhasil memanfaatkan peluang di masa saat ini dan masa depan untuk berkembang.

Kepemimpinan Ridwan Kamil yang Transformasional dan Transaksional

Secara sederhana, gaya kepemimpinan transformasional atau transformational leadership adalah sebuah gaya kepemimpinan yang mampu mengidentifikasi perubahan yang diperlukan dan menyusun visi yang akan membuka jalan bagi perubahan yang dibuat dan melaksanakan rencana yang diperlukan agar perubahan tersebut terjadi.

Kita bisa melihat refleksi dari implementasi gaya kepemimpinan ini lewat keberhasilan Ridwan Kamil dalam melihat potensi untuk meningkatkan perekenomian dan standar pelayanan publik desa dengan pemanfaatan teknologi. Kemudian, beliau juga mulai merealisasikan visinya tersebut dengan melakukan pengarahan bagi masyarakat desa untuk melancarkan proses digitalisasi desa. Tidak lupa juga diiringi dengan peningkatan fasilitas internet dan teknologi di desa-desa di Jawa Barat.

Selain gaya kepemimpinan transformasional, Ridwan Kamil juga menunjukkan karakteristik gaya kepemimpinan transaksional dalam menjalankan perannya sebagai Gubernur Jawa Barat. Gaya kepemimpinan transaksional memiliki karakteristik pemimpin yang mampu mengarahkan pengikutnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan pemberian tugas atau peran.

Karakteristik tersebut tercermin dalam penegasan Ridwan Kamil akan pentingnya kontribusi aktif masyarakat dalam pelaksanaan digitalisasi desa. Seperti misalnya, di Desa Cibiru Wetan, masyarakat desa mengoptimalkan potensi desa dengan pemanfaatan teknologi seperti menggunakan aplikasi yang dinamakan Simpel (Sistem Pelayanan) Desa untuk mendapatkan pelayanan administrasi serta menjadikannya sebuah platform untuk pemasaran UMKM desa.

Kepemimpinan Ridwan Kamil yang Adaptif

Dalam melaksanakan kepemimpinannya dan mendorong proses digitalisasi desa-desa di Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil juga dinilai mampu menunjukkan implementasi pola kepemimpinan adaptif. Kepemimpinan adaptif memiliki paramater yang mengacu pada bagimana seorang pemimpin dalam memimpin dengan empati dan bagaimana pemimpin dapat mengarahkan anggota organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan yang dilakukan. 

Selain itu, kita bisa melihat bagaimana Ridwan Kamil mengarahkan masyarakat dan pihak lain yang terlibat untuk beradaptasi pada proses digitalisasi tersebut sehingga menunjang proses digitalisasi desa. Perlu diketahui pula bahwa keputusan Ridwan Kamil untuk menjalankan program digitalisasi desa dilatarbelakangi oleh pemahamannya bahwa di era digital ini terutama di masa krisis akibat Pandemi Covid-19, adaptasi ekonomi digital perlu dilakukan untuk mewujudkan kondisi ekonomi yang lebih stabil.

Berdasarkan penjabaran di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Ridwan Kamil sudah berhasil mengadaptasi gaya kepemimpinan visioner, transaksional, transformasional, dan adaptif dalam mendorong proses digitalisasi desa. Keberhasilan Ridwan Kamil dalam menjalankan program digitalisasi desa juga dipengaruhi oleh bagaimana ia mengimplementasi beberapa pola dari gaya kepemimpinan tersebut.

Berkaca dari gaya kepemimpinan Ridwan Kamil pula, bisa kita melihat bagaimana pentingnya kepemilikan gaya kepemimpinan yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi suatu negara. Jika seorang pemimpin tidak mampu melakukan penyesuaian dengan gaya kepemimpinannya atau memiliki karakteristik kepemimpinan yang rigid, maka tentu saja akan menghambat proses pemecahan masalah. Lebih lagi, hal itu bisa saja menimbulkan resistensi masyarakat terhadap perubahan dan resistensi tersebut berpotensi menghambat proses adaptasi di tengah lingkungan yang terus berubah secara dinamis. 

Referensi

Abdalloh, M. (2021, August 20). Upaya Desa Cibiru Wetan dalam Melakukan Digitalisasi. Ayobandung.Com. Retrieved December 20, 2021, from https://www.ayobandung.com/bandung-raya/pr-79938812/upaya-desa-cibiru-wetan-dalam-melakukan-digitalisasi?page=all

Dinillah, M. (2019, October 16). Ridwan Kamil Raih Penghargaan Pemimpin yang Menginspirasi di Asia Pasifik. detiknews. https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4748773/ridwan-kamil-raih-penghargaan-pemimpin-yang-menginspirasi-di-asia-pasifik

Robbins, S. J. T. A. P. (2017). Essentials of Organizational Behavior, Global Edition (14th ed.). Pearson. 

Anique Fairuz

Baca Juga