Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Delia Sanjaya
Ilustrasi bertengkar. (Freepik.com)

Jangan pernah sembarangan untuk mengeluarkan omongan, karena lidah dengan mudahnya berucap, maka fungsikan otak dengan baik, agar kamu tidak menyakiti orang lain. 

Berbicara soal omongan, terkadang omongan tidak semuanya baik dan tidak semuanya buruk. Namun, terkadang omongan yang kamu sangka baik bisa juga buruk di pikiran orang lain. Jadi, tidak semua perkataan baik itu dinilai baik oleh seseorang, mungkin ada yang bahagia mendengar perkataanmu atau ada yang sakit hati lantas kecewa. 

Omongan yang kamu lontarkan itu seperti senjata untuk diri kamu sendiri. Apa kamu ingat dengan peribahasa "mulutmu harimaumu"? Sepertinya peribahasa yang satu ini familiar di telinga kamu.

Kadang dengan ucapan kamu sendiri, kamu akan memperlihatkan kualitas dirimu sendiri. Orang lain akan bisa menilaimu dari segi ucapanmu, baik dan burukmu akan terlihat. 

Kamu perlu tahu, saat kamu punya suatu omongan yang akan terdengar oleh lawan bicaramu, belum tentu ucapan kamu akan terdengar baik oleh lawan bicaramu.

Terkadang omongan itu bisa menyakiti hati seseorang, maka dari itu haruslah dipikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Lebih baik hati-hati untuk sebuah omongan karena perkataan yang sudah kamu ucap itu tidak akan bisa ditarik kembali. 

Dampak buruk untuk dirimu pun akan sangat terasa bila kamu selalu menyepelekan perkataan-perkataan yang membuat orang sakit hati. Kamu bisa kehilangan banyak teman hanya karena kata-kata yang keluar dari mulutmu. Kamu akan terlihat buruk hanya karena lidahmu tidak pernah dilatih untuk bicara. 

Pertengkaran pun bisa saja terjadi karena ulah lidah yang tidak terkendali. Ucapan itu seperti bom yang akan meledak jika waktunya sudah tiba. Seseorang akan enggan untuk menemuimu dan dia rasa kamu bukan orang yang baik untuk dijadikan teman. Semua itu bisa terjadi karena kamu sudah beberapa kali mengeluarkan perkataan yang mungkin tidak enak didengar olehnya.

Jangan biarkan omonganmu menjadi pisau untuk diri sendiri dan orang lain. Jagalah perkataan, mulailah untuk melatih lidahmu untuk selalu mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik untuk didengar.

Buatlah dirimu berkualitas. Lebih baik jika ingin berucap, diam dulu sejenak dan pikirkan perkataan yang ingin kamu ucapkan, apakah akan menyakiti orang lain atau tidak. 

Biasakan untuk mempunyai etika dalam berbicara dengan orang lain, perhatikan lawan bicaramu, jangan diabaikan dan bermain ponsel. Dari situlah perkataan dan perbuatanmu akan selalu menjadi salah satu cerminan kamu. Jadilah lebih baik dari hari sebelumnya.

Delia Sanjaya