Pada era globalisasi yang tengah berkembang saat ini kita sebagai rakyat yang baik harus mengikuti perkembangan arus globalisasi, hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena pada dasarnya rakyat yang mengikuti perkembangan arus globalisasi akan lebih peka terhadap apa yang terjadi dengan Indonesia maupun dunia secara update.
Rakyat juga tidak akan ketinggalan zaman dan mudah mencari informasi secara aktual. Namun perkembangan globalisasi juga memiliki sisi negatif, salah satunya ialah timbulnya gaya hidup yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, bahkan moral masyarakat setempat. Terlepas dari itu perkembangan globalisasi juga merupakan suatu ilmu yang harus dipelajari.
Salah satu contoh perkembangan globalisasi yang rakyat harus pelajari ialah pentingnya diplomasi di era globalisasi. Diplomasi sendiri pada dasarnya merupakan suatu perencanaan maupun pelaksanaan atas kegiatan suatu pihak melalui hubungan resmi dari suatu negara ke negara-negara lain. Diplomasi juga mempunyai misi berupa mengupayakan kesejahteraan bangsa serta memberikan keamanan dan keharmonisan kepada masing-masing pihak.
Diplomasi juga bisa disebut sebagai suatu cara untuk menjalin sebuah hubungan baik pada pihak lain dengan tujuan memperoleh kepentingan atau kesepakatan bersama dengan cara berdialog tanpa menggunakan kekerasan. Pada era ini, perkembangan globalisasi meningkatkan cara atas bagaimana diplomasi itu dipraktekkan. Diplomasi juga dipandang sebagai kegiatan yang resmi dan tidak resmi serta dapat dilakukan oleh aktor bukan negara.
Di era globalisasi ini diplomasi dianggap penting dikarenakan diplomasi itu sendiri yang berkaitan dengan masalah-masalah yang kerap muncul di suatu negara, contohnya Indonesia yang sekarang sedang berfokus pada diplomasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.
Pada diplomasi tersebut Indonesia berusaha meningkatkan perekonomian dengan cara melakukan perdagangan internasional. Diplomasi juga dianggap penting karena dengan cara mengenal diplomasi, masyarakat bisa memantau atau mengawasi langsung proses terjadinya diplomasi di suatu negara atau bahkan di negaranya sendiri. Dengan masyarakat yang ikut campur sebagai pengawas maupun pengamat atas proses diplomasi yang terjadi, tentunya proses diplomasi yang dilakukan pemerintah akan lebih transparan dan berfokus pada tujuannya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Tren 'Kabur Aja Dulu', Ini 7 Negara dengan Gaji Tertinggi di Dunia
-
Sepak Terjang Nugroho Sulistyo Budi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang Baru
-
Prabowo Lantik Guru Besar ITB Jadi Mendiktisaintek, Siapa Brian Yuliarto?
-
Wanti-wanti Maruarar Sirait ke PIK: Tak Ada Pagar dan Rumah Eksklusif
-
Jan Ethes Kalah Saing? Firdaus Oiwobo Klaim Ari-arinya Ditanam di Depan Istana Presiden
Kolom
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gelombang Protes Indonesia Gelap: Suara Mahasiswa untuk Perubahan
-
#IndonesiaGelap: Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Prioritas
-
Turun Temurun, Perempuan Adalah Makhluk 'Karubyung Kabotan Pinjung Sarwa'!
-
Fenomena Tagar Kabur Aja Dulu: Eksodus Muda Indonesia dan Dilema Nasionalisme
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase