Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rofita Cahya
Tampilan YouTube (Unsplash/Christian Wiediger)

YouTube adalah salah satu aplikasi streaming yang populer di dunia. Banyak konten-konten video menarik yang tentunya bisa kita tonton setiap harinya dengan berbagai resolusi. Movie Video dari sebuah lagu juga ditayangkan secara resmi di kanal ini. Dari YouTube ini, banyak pembuat konten yang mencari penghasilan di sana.

Namun belakangan ini, para pembuat konten mengeluhkan sebuah hal yang mengeluhkan jumlah penonton yang menurun drastis. Tentunya hal itu akan mempengaruhi kualitas konten dan juga penghasilan untuk para kreatornya. 

Beberapa orang pada akhirnya memiliki teori dan spekulasi sendiri untuk memikirkan apa penyebabnya. Sejumlah orang memiliki pendapat bahwa YouTube mengubah kebijakan untuk jumlah penonton, ada juga yang berpendapat karena konten yang beredar di YouTube belakangan kurang menarik. Berikut tiga penyebab penonton YouTube kini memiliki penonton yang sedikit.

1. Perubahan Kebijakan Algoritma Penonton

Dugaan adanya perubahan kebijakan algoritma penonton YouTube pun muncul. YouTube mengubah kebijakan sehingga para penonton kesulitan mencari kanal yang sudah di subscribe. YouTube mungkin ingin melihat bahwa penonton yang melihat konten video di sana benar-benar manusia, bukan menggunakan bot. Karena YouTube memang hanya akan melihat grafik penonton yang bukan bot.

Dikutip dari YouTube Help, mereka ingin memastikan penonton video bukan berasal dari sistem komputer. Sistem dari YouTube akan memakan waktu yang lebih lama karena sistem mereka harus memilah dahulu mana penonton yang asli, mana yang bukan. Sehingga muncul adanya perubahan kebijakan algoritma seperti ini.

2. Kebijkan YouTube Kids

Kebijakan yang satu ini sebenarnya sudah diterapkan dari tahun lalu. Akun-akun yang menayangkan konten anak-anak, contohnya seperti kartun akan menutup kolom komentar. Hal ini bukannya tanpa alasan. YouTube berpendapat bahwa kanal anak-anak seharusnya memang harus lebih terjaga agar mereka tidak melihat komentar yang sebenarnya cukup berbahaya. 

Seperti contohnya, banyak sebenarnya yang menaruh tautan video-video yang tidak layak untuk ditonton. Beberapa anak kecil yang penasaran dan tanpa pengawasan orang tua biasanya akan langsung meng-klik  video tersebut. 

Walaupun kebijakan tersebut baik untuk beberapa pihak, tetapi tentunya juga merugikan pihak lainnya. Pihak kreator jadi kekurangan salah satu fitur yang sebenarnya sangat berpengaruh dalam mengembangkan jumlah penonton.

3. Konten yang Kurang Menarik dan Aplikasi Lain yang Lebih Menarik

Bukan hanya kebijakan dari YouTube saja yang membuat penonton video para kreator menjadi berkurang. Beberapa orang cenderung bosan dengan konten yang menurut mereka terlalu banyak persamaan, atau kurang menarik. Mungkin pamornya juga berbeda dengan konten dari aplikasi lainnya, sehingga banyak yang lebih memilih menonton konten video di sana.

Nah, itu tadi tiga alasan mengapa penonton YouTube cenderung berkurang. Jadi, jangan pakai cara curang untuk menambah jumlah viewers, dan ayo kita buat konten yang menarik! Biar banyak yang nonton.

Rofita Cahya