Saya masih tak jarang berpikir gini: kapan ya Barcelona bisa meraih trofi Liga Champions? Ah, buru-buru ke sana, tembus 16 besar aja susahnya minta ampun. Saatnya move on. Batin pun berkata, "Mari fokus ke UEL saja."
Jadi, mau ke mana pun Barca berkompetisi, khususnya ke Europa League, ya syaratnya satu: rasakan saja sensasinya dan tak usah berharap lebih alias mendambakan Barca juara di UEL. Biar tak makin remuk batin kita ini, Bos!
Sebab begini, di UEL musim ini kalau boleh saya katakan, drama dan atmosfernya jelas tak jauh berbeda dengan di UCL. Anggap saja 90 persen berbanding 100 persen. Setidaknya, menurut saya. Lha, gimana nggak, kan saya fans Barca. Bhaaaa.
Lantas, apa yang kau cari di hobi menonton sepak bola dalam mendukung tim kesayangannya? Bukankah hanya sekadar mendukung sepenuhnya agar timbul sebuah sensasi yang menyenangkan? Jika iya, maka tak salah kiranya bila kita semua tetap tegak dan bangga, bergembira mengikuti langkah Barca ke UEL.
Di UEL, saya katakan tak kalah seru dengan UCL, karena di sini bukan lantas semuanya berisi tim sampah macam Barca yang kebanyakan orang sebut. (Walaupun, anggapan itu memang tak sepenuhnya salah).
Melainkan, di UEL ini juga berisi tim-tim yang sangat kompetitif dan kuat. Hanya saja, mereka tidak beruntung dengan nasib baiknya untuk tampil di Liga Champions dan lolos ke putaran selanjutnya di Liga Champions. Ya, berisi tim yang tidak beruntung saja. Soal anggapan tempat tim sampah, itu tergantung individu dan kelompok yang menilainya.
Ini bicara Barca. Di sini, ada Arsenal, Juventus, Ajax Amsterdam, Manchester United, Sevilla, dan bahkan Leverkusen serta Atletico Madrid besar kemungkinan akan juga nyelonong ke sini. Maka, bila Barca berduel dengan tim elit macam Arsenal, Manchester United, Ajax dan serdadu tangguh lainnya, mustahil diri ini tak akan timbul rasa yang menggairahkan, mendebarkan dan tentu saja menyenangkan bila laga itu mampu dimenangkan oleh Barca.
Selagi Barca mampu membuat kehidupan kita menghibur dan selalu memberi hiburan, kenapa terlebih dahulu diri ini, kita dan kalian harus memandang terang "UCL" nya bukan "Barcelona" nya? Kan, yang bikin kita senang atas nama fans Barca, ya kan ketika Barca bermain. Di mana saja. Bukan di UEL semata. Kenapa tidak? Mau main di Indonesia sekalipun misalkan, hidup dari tarkam yang satu ke tarkam yang lain, ya tetap saja menyenangkan.
Hanya saja, ya tak usahlah berharap lebih pada tim ini di UEL ini. Yang penting Barca main, pemain tak cedera, Barca mampu buat kita happy, ya sudah cukup. Juara, itu bonus buat kita selaku fans Blaugrana.
Tentu saja, gairah ini akan semakin terasa jika Barca nantinya pada laga awal di UEL langsung tumbang, misalkan saja, kok. Maka, akan ada gairah, suara kebangkiatan, mendukung, berdoa, dan support system dalam bentuk lainnya yang akan membuat kita tetap setia untuk Barca dan tetap padu. Lha, kata siapa UCL tak seru kalau begini.
Apalagi, Barca keok sama tim yang kualitas permainan atau individunya serta levelnya ada di bawahnya, misalkan, ya jelas nama Barca digaung-gaungkan. Viral. Maka, timbullah rasa emosional. Kata siapa UEL tak seru? Yang tak seru itu, kalau timnya tak pernah nyemplung ke sini saja. Dan belum merasakan atmosfer UEL yang sebenar-benarnya.
Apalagi nih, ya pada laga awal Barcelona langsung menghajar Arsenal, MU, Ajax, Juventus misalkan, kata siapa UEL tidak menggairahkan? Menyenangkan? Hayya jelas. Lha, wong menang, kok mau sedih.
Tapi tetap saja, Les. Kita hanya berhak bergembira, menikmati permainan Barca di setiap pertandingannya dan tabah ketika Barca kalah tatkala melakoni laga. Tak usah berharap lebih alias mendambakan Barca merengkuh trofi di sini. UEL itu berat dan ketat, sementara UCL lebih berat dan lebih ketat. Gitu aja, sih gampangnya. Sementara kekuatan Barca ini, ya gini-gini aja. Mau berharap lebih kalau gini? Suram masa depan, Jek!
Maka atas dasar itulah kita tak boleh sedih sedalam-dalamnya, tapi juga tak usah berkeinginan tinggi setinggi-tinggi atas Barca di UEL ini. Cukup rasakan saja sensasinya.
"Bravo…!" Semangat dong, kok lemes, sih.
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Prediksi Osasuna vs Barcelona di Liga Spanyol 9 November 2022
-
Jadwal Bola Malam Ini Live TV: Cremonese vs Milan, Osasuna vs Barcelona hingga Brentford vs Gillingham FC
-
PSG vs Bayern Munich: Kesempatan Lionel Messi Balaskan Dendam Barcelona
-
Drawing Play Off Liga Eropa: Barcelona vs MU, Juventus vs Nantes
-
7 Pertemuan Manchester United vs Barcelona Paling Berkesan: Maradona Pernah Bertekuk Lutut di Old Trafford
Kolom
-
Menunda Mimpi demi Bertahan: Realita Sunyi Mahasiswa 'Sandwich Generation'
-
Pendidikan Tanpa Etika: Ketika PPDB Jadi Ajang Suap dan Jalur Belakang
-
Dari PPDB ke SPMB: Apakah Sekadar Ganti Nama?
-
Kamu Lelah, Aku Juga: Beban Mental Seumur Hidup bagi Perempuan dan Laki-Laki
-
Manusia vs Notifikasi: Tradisi Multitasking dan Fokus yang Tak Punya Ruang
Terkini
-
Debut Jepang, TWS Hiasi Banyak Festival hingga Sukses Rajai Oricon Chart
-
Ulasan Buku Amor Fati: Cintai Takdirmu Meski Tidak Berakhir Indah
-
Semen Padang FC Maksimalkan Waktu, Dua Uji Coba Internasional Sudah Menanti
-
5 Sheet Mask Berbahan Utama Rose Extract yang Ampuh Cerahkan Kulit
-
PT LIB Lakukan Rebranding, BRI Liga 1 Ubah Nama Jadi BRI Super League!