Jangan pernah lelah peduli dengan nasib masa depan negeri ini. Mungkin inilah narasi awal untuk mengulas artikel yang bertujuan membangkitkan kesadaran berpolitik anak-anak muda agar ikut terlibat dan melibatkan diri dalam setiap penentuan nasib bangsa di masa depan.
Jangan serahkan nasib bangsa ini kepada orang-orang yang hanya peduli dengan perutnya sendiri, dan kalian hanya diam menyaksikan.
Anak-anak muda adalah agen perubahan, dan kalimat ini kerap kita dengar dalam berbagai kesempatan seperti aksi turun ke jalan para mahasiswa, seminar hingga di bangku perkuliahan.
Tak salah memang, namun tak sepenuhnya disetujui mengingat tingkat partisipasi anak muda saat ini dalam dunia politik masih minim. Maka, tak heran jika politikus-polikus tua masih bersemayam di gedung parlemen kita.
Bagi calon pemilih pemula yang akan berusia 18 tahun pada tahun 2024 atau baru pertama kali memberikan hak suaranya di pemilu yang akan datang, pesta demokrasi ini tak begitu menarik perhatian.
Apa pasalnya? Era digital saat ini dengan akses internet mudah dan cepat memberikan alternatif bagi generasi Z untuk mengalihkan diri dari dunia politik yang tak sepenuhnya mereka pahami, ke bidang yang lebih menantang seperti gamer, YouTuber sampai TikToker. Yah apa boleh buat, itulah perubahan zaman.
Nah, untuk kalian para anak muda dan calon pemilih pemula agar tidak terlampau antipati dengan dunia politik, serta berkeinginan ikut berpartisipasi sebagai bagian dari putra bangsa, berikut kami berikan 4 tips dewasa bersikap menghadapi hiruk kikuk perpolitikan nasional apalagi menjelang pesta demokrasi 2024 yang akan datang.
1. Jangan ikut-ikutan menyebar berita Hoax
Patut kamu filter setiap informasi yang kamu dapatkan, terutama soal perkembangan politik nasional saat ini. Jangan mudah terpengaruh hasutan rekan atau kelompok yang menyebar hoax serta kebencian kepada satu kelompok tertentu di media sosial. Dewasa dan bijak bersikap atas segala informasi yang beredar, apalagi jika tidak benar.
2. Menghargai pilihan politik teman, sahabat dan sanak saudara
Ini penting! Mengingat kita sangat lelah dengan perpecahan di masyarakat yang berbeda pilihan sebelum dan setelah pelaksanaan Pilpres 2019 lalu. Betapa banyak jalinan persahabatan, kerukunan antar warga dan di dalam keluarga sendiri yang retak karena beda pilihan saat 2019 lalu.
3. Pahami tujuan berpolitik hanya semata untuk kemajuan bangsa
Doktrin utama ini harus dipahami semua kalangan, tak hanya generasi muda saat ini. Jangan berpikir berpolitik hanya untuk kepentingan golongan tertentu atau kandidat yang kita jagokan, namun semata untuk memikirkan nasib masa depan bangsa ke depan.
4. Jangan golput!
Jangan golput atau tidak mau memberikan hak suara kita dengan alasan percuma. Ingat satu suara kita menentukan langkah bangsa Indonesia. Menjadi golput adalah bentuk keegoisan kita sebagai warga negara yang tak peduli dengan nasib masa depan bangsa.
Semoga kita semua tercerahkan, dan jangan beri kesempatan kepada mereka-mereka yang hanya peduli dengan kantong dan perut sendiri. Saatnya anak muda berkarya dan membangun Indonesia!
Baca Juga
-
Adu Prestasi Bunga Zainal vs Ria Ricis di Dunia Entertainment, Siapa yang Lebih Unggul?
-
Marak Konten Kontroversial, Apakah Semua Salah Ria Ricis?
-
5 Negara dengan Gaji Tukang Sampah Fantastis, Bisa Bikin Kamu Iri!
-
4 Pesona Cantiknya Nafa Urbach yang Blusukan Masuk Kampung di Magelang
-
Konser Tahun Baru di Labuhan Bajo, Personil GIGI Pamer Pemandangan Indah
Artikel Terkait
-
Warisan Ki Hajar Dewantara: Relevansi Semboyan Taman Siswa di Zaman Modern
-
Politika Ki Hajar Dewantara dalam Membangun Pendidikan dan Bangsa Indonesia
-
Jalan Tol Dibangun Tapi Pemudik Turun? Rocky Gerung Kritik Pedas Infrastruktur Jokowi
-
Al Gore dan Climate Reality Latih 200 Pemimpin Iklim Muda di Jakarta
-
Warisan Politik Bapak Pendidikan Indonesia dalam Menjawab Tantangan Zaman
Kolom
-
AI Ambil Alih Estetika, Apakah Pertanda Proses Kreatif Mulai Terpinggirkan?
-
Sekolah Rakyat Segera Dibuka, Awasi Supaya Tidak Salah Arah!
-
Terlalu Pintar, Tak Jadi Apa-Apa, Ironi Nyata di Balik Ucapan Prabowo
-
Polri dan Proyek Jagung: Lahan Subur atau Ladang Masalah?
-
Koran Cetak di Era Digital, Masihkah Relevan?
Terkini
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Gila! 2 Catatan Bersejarah Sukses Diukir oleh Skuad Timnas Indonesia U-17
-
7 Karakter Pemeran Utama Drama Netflix Weak Hero Class 2, Ada Lee Jun Young
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi