Akhir-akhir ini isu soal childfree kembali merebak di jagad maya, setelah sebelumnya seorang konten kreator Gita Savitri menyoal tentang childfree dari sudut pandangnya. Gita dengan sudut pandangnya terang mengungkapkan kalau dengan tanpa kehadiran anak dapat mengeliminasi beban dan buat diri jadi awet muda.
Sontak pengakuan kontroversial Gita mengenai childfree tersebut disoroti warganet dengan reaksi yang beragam. Lantas apa sih maksud dari istilah childfree itu? Melansir dari jaringan Suara.com (9/2/2023), Childfree sendiri bisa diartikan sebagai suatu kondisi di mana pasangan atau seseorang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Sejarah gerakan childfree bermula sejak feminisme dan perubahan sosial konsen pada peningkatan partisipasi wanita dalam dunia kerja, di tahun 70-an.
Gerakan ini dinilai membawa angin segar bagi wanita untuk memiliki opsi lain selain mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga tradisional. Dan seiring perkembangan, sebagian wanita mulai memutuskan untuk tidak memiliki anak dan mengejar karir serta kebebasan pribadi.
Sampai saat ini khususnya di negeri kita tercinta, menyoal childfree memang selalu diwarnai pro dan kontra. Ya wajar! Sebab, bagaimana pun budaya kita kan memang kurang "lentur" tentang topik satu ini. Terbukti dengan bagaimana hebohnya jagad maya akhir-akhir ini, ya!
BACA JUGA: Hengkang dari Ikatan Cinta, Amanda Manopo Ungkap Alasannya: Mau Apa Lagi?
Lantas, apa iya childfree sebermanfaat atau seburuk itu? Bak koin yang memiliki 2 sisi, begitulah kiranya menggambarkan childfree, jika masing-masing kita terus mendebat satu sama lain soal ini.
Sebenarnya menghadirkan atau tidaknya anak dalam pernikahan sah-sah saja! Sebab soal ini akan selalu kembali pada pola pikir dan keputusan masing-masing individu. Kita perlu mengingat bersama, apa yang kita rasa sebagai masalah belum tentu dinilai masalah bagi orang lain. Berlakulah pula hal demikian dalam persoalan childfree ini.
Pun kebahagiaan dan masalah menyoal tentang rasa, idealnya tidak perlu dikungkung dengan definsi dan standar-standar manusia yang sifatnya terbatas. Jadi tidak perlu heran jika ada yang mengaku bisa bahagia tanpa kehadiran anak. Juga tidak patut pula menghakimi mereka yang memilih untuk memiliki buah hati.
Namun tidak ada salahnya pula untuk kita mau sedikit membuka mata dan pikiran kita ke sudut pandang yang lebih beragam. Sebab mungkin dengan begini kita bisa melangkah lebih dekat ke arah yang benar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Tag
Baca Juga
-
3 Film Horor Hype Indonesia yang Bisa Kamu Saksikan di Netflix, Ada Sumala!
-
Review Drama Korea When the Stars Gossip: Hadirkan Premis Menarik dengan Eksekusi Menggigit
-
3 Rekomendasi Drama Korea Saeguk Terbaru 2025, Wajib Masuk Watchlist Kamu!
-
Ulasan Film Hear Me Our Summer, Kisah Cinta Sederhana tapi Luar Biasa Ngena
-
Ulasan Gladiator II, Film Kekaisaran Romawi Spektakuler Abad Ini
Artikel Terkait
-
Gita Savitri di Jerman Kuliah Apa? Kini Ikut Buka Suara soal Seruan 'Kabur Aja Dulu'
-
Ramai Kabur Aja Dulu, Gitasav Ungkap Suka Duka Jadi Imigran
-
Takut Dapatkan Pasangan yang Tak Tepat, Ariel Tatum Pilih Ogah Punya Anak
-
Keuntungan dan Kerugian Childfree, Keputusan Ariel Tatum yang Mengundang Perdebatan
-
Ingin Dilakukan Ariel Tatum, Bagaimana Hukum Childfree menurut Agama Islam?
Kolom
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gelombang Protes Indonesia Gelap: Suara Mahasiswa untuk Perubahan
-
#IndonesiaGelap: Ketika Pendidikan Tak Lagi Jadi Prioritas
-
Turun Temurun, Perempuan Adalah Makhluk 'Karubyung Kabotan Pinjung Sarwa'!
-
Fenomena Tagar Kabur Aja Dulu: Eksodus Muda Indonesia dan Dilema Nasionalisme
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase