Konsep Bumi berongga atau the hollow earth telah menjadi topik diskusi yang menarik selama berabad-abad. Ide ini mengatakan bahwa Bumi bukanlah massa padat, melainkan kerang berongga dengan matahari pusat dan lingkungan yang potensial untuk dihuni di dalamnya.
Meskipun ide ini telah muncul sejak zaman kuno, konsep Bumi berongga tetap menjadi kontroversi dan tidak didukung oleh ilmu pengetahuan modern.
Sejumlah ilmuwan dan filosof terkenal telah mengusulkan teori ini, termasuk Edmund Halley, Sir John Leslie, dan Cyrus Reed Teed. Mereka percaya bahwa kita hidup di dalam Bumi dan bahwa Bumi adalah sebuah bola kosong dengan matahari di pusatnya. Namun, bukti ilmiah menunjukkan bahwa teori ini tidak masuk akal.
Edmund Halley, seorang ilmuwan terkenal pada abad ke-17, percaya bahwa Bumi terdiri dari beberapa lapisan konsentris dengan rongga di antara lapisan tersebut.
Teori ini kemudian diusulkan oleh ilmuwan lainnya, seperti Sir John Leslie dan Cyrus Reed Teed, yang percaya bahwa kita hidup di dalam Bumi dan bahwa Bumi adalah bola berongga.
Banyak orang yang tertarik dengan konsep Bumi berongga dan percaya bahwa ada kehidupan di dalamnya. Mereka percaya bahwa terdapat pintu masuk ke dunia bawah tanah, yang disembunyikan dari pandangan manusia, dan bahwa makhluk luar angkasa atau peradaban kuno hidup di dalamnya. Namun, konsep ini telah didiskreditkan oleh ilmu pengetahuan modern.
Salah satu argumen yang digunakan untuk mendukung teori ini adalah keberadaan sebuah pintu masuk ke dunia bawah tanah, yang tersembunyi dari pandangan manusia. Namun, argumen ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Meskipun ada beberapa bukti geologis yang menunjukkan adanya rongga di dalam Bumi, namun hal ini tidak membuktikan bahwa Bumi adalah bola kosong.
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah, Bumi memiliki struktur padat dan terdiri dari berbagai lapisan, termasuk inti, mantel, dan kerak Bumi. Konsep Bumi berongga juga bertentangan dengan hukum gravitasi, karena gravitasi Bumi menunjukkan bahwa planet ini memiliki massa padat.
Meskipun konsep Bumi berongga telah didiskreditkan oleh ilmu pengetahuan modern, tetap saja banyak orang yang tertarik dengan ide ini dan mempercayai adanya dunia bawah tanah yang misterius.
Konsep ini masih sering dibicarakan dalam fiksi dan media populer. Namun, sebagai makhluk rasional, kita harus mengandalkan bukti ilmiah dan pengetahuan yang kita miliki untuk membedakan antara fiksi dan realitas.
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
-
Alasan Bupati Sudewo Mengapa PBB di Pati Naik 250 Persen
-
PLN dan Pertamina Teken Kerja Sama Pengembangan Energi Panas Bumi Nasional, Diinisiasi Danantara
-
Berapa Tarif PBB dan Cara Menghitung Pajaknya? Bupati Pati Mau Naikkan Hingga 250 Persen
-
Video Bupati Sudewo 'Kasihan Rakyat Pati Kena Pajak' Diungkit Lagi: Tipu-tipu Si Mulut Manis!
-
PGN Perluas CNG untuk Lawan Impor Elpiji yang Terus Bebani Keuangan Negara
Kolom
-
Gaya Hidup Serba Online, tapi Tetap Boros: Kenapa Bisa?
-
Diskriminasi terhadap Penyandang Disabilitas Masih Nyata, Meski Sering Tak Disadari
-
Merdeka dari Slogan: Tema HUT RI Butuh Implementasi, Bukan Deklamasi
-
IPK Tinggi Bukan Lagi Jaminan: Keluhan Gen Z tentang Pendidikan
-
Multitalenta Bukan Kewajiban: Mahasiswa Juga Manusia
Terkini
-
4 Pelembap Gel Brightening untuk Kulit Berminyak, Ampuh Bikin Wajah Glowing
-
Hobi Bikin Kejutan, Drama Apa Lagi yang Akan Dimainkan Marc Marquez?
-
HP Tecno Kamera OIS Mulai Rp2 Jutaan, Konten Nggak Goyang Lagi
-
Ulasan Film Bertaut Rindu: Drama Keluarga yang Bikin Hati Meleleh!
-
7 Rekomendasi Film Romantis Modern yang Bikin Baper, Ada La La Land!