Setiap orang pasti pernah merasa cemas, malu, atau tidak nyaman ketika menjadi pusat perhatian di depan orang lain. Hal ini umum terjadi pada masa remaja hingga dewasa awal. Namun, terkadang kita merasa bahwa perasaan tersebut berlebihan dan tidak sepadan dengan situasi yang sebenarnya. Fenomena ini dikenal sebagai "spotlight effect".
Spotlight effect adalah kecenderungan kita untuk meremehkan kehadiran orang lain dan terlalu memperhatikan diri sendiri dalam situasi sosial. Kita cenderung merasa bahwa orang lain memperhatikan tindakan dan perilaku kita dengan sangat detail, padahal kenyataannya mereka mungkin tidak memperhatikan kita sedetail yang kita kira. Seolah-olah dalam melakukan interaksi sosial dengan banyak orang, diri sendiri harus menjadi pusat perhatian.
Studi yang dilakukan oleh psikolog Thomas Gilovich dan David Dunning pada tahun 2000 menunjukkan bahwa spotlight effect memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam situasi publik seperti berbicara di depan umum atau melakukan presentasi, serta dalam situasi pribadi seperti memilih pakaian atau gaya rambut.
BACA JUGA: Harga Tiket Konser Lee Seung Gi Jakarta, Paling Murah Rp 600 Ribu
Spotlight effect dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental seseorang. Terlalu memperhatikan diri sendiri dalam situasi sosial dapat membuat kita menjadi lebih cemas dan kurang percaya diri. Oleh karena itu, penting untuk mengenali fenomena ini dan mencoba untuk meredakan perasaan yang berlebihan dalam situasi sosial.
Beberapa cara untuk mengatasi spotlight effect adalah dengan meresapi situasi dan fokus pada orang lain, mengingat bahwa orang lain tidak terlalu memperhatikan tindakan kita sebanyak yang kita kira, dan mengubah fokus perhatian pada hal-hal positif yang terjadi di sekitar kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, spotlight effect dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana kita mengevaluasi diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengenali fenomena ini dan mencoba untuk memperlakukan diri sendiri dengan cara yang sehat dan positif.
Referensi:
Gilovich, T., & Dunning, D. (2000). The spotlight effect in social judgment: An egocentric bias in estimates of the salience of one's own actions and appearance. Journal of personality and social psychology, 78(2), 211-222.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
Kolom
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita
-
Yakob Sayuri Jadi Sasaran, Rasisme Masih Ada di Sepak Bola
-
Kritik Sosial Drama 'Revenge of Others': Cermin Bullying, Sekolah dan Luka
Terkini
-
Ulasan Buku "Brothers", Kenangan Kecil untuk Mendiang Sang Adik
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Selamat dari Kecelakaan Maut, Dylan Carr Merasa Diberi Kesempatan Kedua