Melihat dominasi China dalam beberapa ajang, membuat pecinta bulutangkis tanah air melihat pada wajah bulutangkis negeri ini. Dalam beberapa bulan belakangan ini, gelar seakan menjauh dari para pebulutangkis andalan.
Lebih miris lagi, beberapa wakil Indonesia justru sering tersungkur di babak awal. Situasi ini menimpa hampir di semua nomor.
Sebaliknya saat menengok negara lain, justru kondisi terbalik yang terjadi. China hampir merajai di semua sektor. Bahkan Thailand yang tidak punya sejarah bulutangkis, memenuhi skuat yang lebih merata dibandingkan Indonesia.
Kenyataan yang juga pahit adalah ketersediaan skuat yang ada. Negara-negara lain mempunysi skuat yang begitu melimpah. Jarak antara para pemain utama dan pelapis tidak terlalu jauh, sehingga mereka dapat menerjunkan keduanya dalam satu even.
Sisi inilah yang tidak dimiliki Indonesia. Kecuali pada sektor ganda putra, terdapat jarak yang sangat lebar antara pemain senior dan pelapis. Pada sektor tunggal putri yang paling kentara. Hingga saat ini terkesan Jorji berjuang sendiri, Putri KW sebagai pelapis belum mampu menggantikan.
Demikian pula tunggal putra. Para pemain yang saat ini tampil, termasuk 'stok lama'. Sementara dalam ajang Denmark Open 2023, China menampilkan 4 pemain dengan level permainan hampir sama.
Contoh yang juga menarik datang dari Thailand dan Korea Selatan. Secara tim kedua negara ini mempunyai stok pemain melimpah.
Melihat situasi semacam ini tidak ada salahnya jika PBSI mulai mempelajarinya. Masih lekat di ingatan publik saat China 'puasa turnamen'.
Saat itu para pemain China jarang meraih gelar, dan hal itu menjadi bahan ejekan negara lain. Ternyata saat itu China sedang 'memeram' para pemainnya agar lebih matang.
Hal ini terbukti beberapa bulan kemudian. Pasca-pandemi, secara pelan tapi pasti para pemain China mulai unjuk gigi di setiap ajang. Banyak pemain yang selama ini tidak tampak, mendadak tampil memikat.
Saat para pemain muda tampil, para pemain senior pun tidak kehilangan panggung. Dua generasi ini bahu membahu menguasai perbulutangkisan dunia.
Contoh-contoh semacam inilah yang seharusnya mulai dilakukan PBSI. Jangan sampai nama Indonesia lenyap dari peta bulutangkis dunia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
-
Meski Kalah 0-4 dari Brazil, Timnas Indonesia U-17 Masih Punya Peluang
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
Artikel Terkait
-
Andai Sukses Menang Atas Irak, Timnas Indonesia Gusur 7 Negara Ini di Ranking FIFA
-
Tak Disangka! Irak Punya Pemain yang Punya Skill Lemparan Maut Mirip Pratama Arhan, Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
3 Juru Gedor Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Daftar 17 Pemain Abroad Irak Jelang Lawan Timnas Indonesia, Ada Eks Manchester United
-
Media Vietnam Soroti Timnas Indonesia yang Cuma Fokus Intip Kekuatan Irak Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kolom
-
Uang Digital, Nol Virtual: Masih Perlukah Redenominasi di Era Cashless?
-
Mata Uang dan Martabat Bangsa: Menghapus Nol untuk Menghapus Inferioritas?
-
Budaya Patriarki Dalam Keluarga: 'Warisan' Tak Terlihat yang Masih Bertahan
-
Adultifikasi di Medsos Bikin Anak Kehilangan Masa Kanak-Kanak
-
Tim Transisi Zohran Mamdani Diisi Semua oleh Perempuan, Kebetulan? Tentu Tidak
Terkini
-
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Dear X, Bikin Deg-degan Sekaligus Mikir!
-
Film Timur Kisah Penyelamatan, Nagita Slavina sebagai Executive Producer
-
Review Film Predator Badlands: Kala Sang Monster Jadi Mangsa di Tanah Asing
-
4 Pelembap Berlabel Oil-Free untuk Kamu yang Ingin Lawan Kilap di Zona T Wajah
-
Jeno dan Jaemin NCT Comeback Sebagai Aktor di Drama Wind Up, Tayang 2026!