Salah satu kata mutiara yang sering kita dengar yaitu "buku adalah jendela dunia". Artinya, membaca buku akan membuka dunia baru dan memperluas wawasan, karena di dalamnya terkandung banyak sekali informasi bermanfaat.
Saat ini, akses untuk membaca buku semakin mudah dan beragam. Selain buku fisik yang bisa dibeli di toko buku offline maupun online, para pembaca juga bisa mengakses buku digital, baik yang berbayar hingga gratis.
Melalui kemudahan akses tersebut, para book lovers pun semakin berbondong-bondong untuk membaca buku yang mereka sukai.
Mengutip dari kominfo.go.id, UNESCO menyebutkan bahwa minat baca orang Indonesia tergolong sangat rendah, yaitu hanya 0,001%. Hal itu berarti dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
Di tengah minimnya minat orang Indonesia terhadap literasi, ada saja yang nyinyir terhadap selera bacaan orang lain. Ternyata ada yang beranggapan bahwa seseorang tidak pantas melabeli dirinya sebagai "book lover" jika hanya membaca novel yang sedang hits saja.
Buku fiksi sering kali dianggap kurang berbobot. Saat kecil, saya pernah mendengar seseorang yang menyepelekan buku fiksi karena tidak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari alias tidak bisa diamalkan.
Padahal, membaca buku fiksi berupa novel tidaklah seburuk itu. Justru membaca novel memiliki berbagai manfaat yang amat besar.
Melansir dari suara.com, membaca novel dapat meningkatkan kreativitas, melatih rasa empati, meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan daya ingat, hingga membuat pembacanya panjang umur karena mengurangi tingkat stres dan depresi.
Memiliki kegemaran membaca tidak selalu harus melahap buku-buku dengan isi yang berat dan penuh filosofi. Tidak perlu merasa paling intelek hanya karena merasa telah membaca buku yang berat.
Seharusnya kita lebih mengapresiasi orang-orang yang telah menumbuhkan minat bacanya, walaupun dimulai dari membaca buku yang paling ringan sekali pun. Kemudahan akses terhadap buku memang ditujukan untuk menggaet orang-orang dengan minat baca rendah agar lebih tertarik untuk membaca.
Hobi membaca buku biasanya sangat berguna untuk melepas penat, dan beberapa orang memilih untuk membaca novel hits. Memilih bacaan ringan itu boleh-boleh saja, yang tidak boleh adalah menghakimi selera orang lain dengan melakukan bookshaming!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengenal ANBK: Penjelasan, Fungsi, dan Jadwal Pelaksanaannya Selama 2024
-
Cara Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024, Instansi Mana yang Banyak Peminat?
-
Bergenre Thriller, Intip Pemeran Utama Drama Korea 'Such a Close Traitor'
-
Usung Genre Misteri, Intip 5 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk Pigpen
-
Sinopsis 'Love on a Single Log Bridge', Drama Korea Terbaru Joo Ji Hoon
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Jack Ma Karya Adhani J. Emha: From Zero to Hero
-
Menggali Potensi Diri Lewat Buku 10 Jalan Memahami Diri Sendiri
Kolom
-
Trend Lagu Viral, Bagaimana Gen Z Memengaruhi Industri Musik Kian Populer?
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Standar Nikah Muda dan Mengapa Angka Perceraian Semakin Tinggi?
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
-
Matematika Dasar yang Terabaikan: Mengapa Banyak Anak SMA Gagap Menghitung?
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg