Menulis sudah menjadi ruh yang sulit terlepas dalam setiap jengkal hidup saya. Mencintainya pun tidak mudah, karena perlu adanya sentuhan demi sentuhan jari-jemari dalam berkarya dalam bentuk tulisan. Berawal dari coba-coba hingga kini saya pun ketagihan untuk menulis dan terus menulis di sela-sela kesibukan saya sebagai seorang karyawan.
Berawal dari menempuh pendidikan di program diploma jurnalistik, melalui jalur beasiswa dari salah satu media terkenal di Yogyakarta. Maklum, saya sendiri berasal dari keluarga yang sederhana. Informasi mengenai beasiswa tersebut itu pun saya dapatkan dari teman dekat saya. Karena dari dulu saya berkeinginan untuk bisa merasakan bangku kuliah. Singkat cerita, saya menjalani perkuliahan sambil bekerja untuk memenuhi kebutuhan pendidikan saya. Wajar bagi saya, apalagi saya waktu itu sudah berpredikat menjadi seorang yatim piatu.
Dengan berbekal semangat yang tinggi, saya nekat kuliah dan alhamdulillah bisa menyelesaikannya dalam kurun waktu kurang lebih selama 3 tahun. Dari bangku kuliah saya belajar untuk mencintai dunia jurnalistik. Dari kegemaran saya untuk mengikuti ajang tulis-menulis di media sosial. Maka dari itu saya mencoba peruntungan menulis di berbagai media online salah satunya di Platform Yoursay.id.
Saya mengenal Yoursay.id dari istri saya. Istri saya sangat tahu bahwa saya sering menulis secara online dan dikirim ke berbagai media online. Jujur, mendapat fee atau imbalan uang dari tulisan yang saya buat menjadi salah satu semangat saya untuk menulis dengan sebaik mungkin.
Yoursay.id salah satu platform komunitas bagi para penulis pemula yang memberikan fee/reward dalam bentuk point yang kemudian bisa ditukarkan menjadi pulsa atau e-wallet. Saya sendiri sudah sekali mencairkan point yang sudah terkumpul dengan ketentuan jumlah point tertentu.
Ada kesan bangga, ketika tulisan kita diterima dan dihargai. Tapi lambat laun, niat menulis yang hanya didasari dengan keinginan materil saja justru hanya akan membunuh karakter kepenulisan saya. Bukannya menulis itu adalah menulis keabadian? Bukannnya menulis itu adalah sebuah cara kita bercerita dengan banyak orang tanpa kita harus kenal atau bertemu dengan orang tersebut? Bukannya menulis itu menjadi jalan dimana akan menjadi sebuah riwayat yang tidak akan musnah ditelan zaman?
Betul, saya pun mulai meluruskan niat saya bahwa dengan menulis saya bisa mempunyai karya. Karya yang bisa dinikmati banyak orang. Jadi sudah pasti, dengan menulis kita bisa menjadi menfaat bagi orang lain dari tulisan yang kita buat. Dengan kata lain, menulis adalah sebuah jalan ibadah. Mendapat fee/reward bukanlah menjadi pokok tujuan pokok kita menulis. Tujuan terpentingnya adalah bagaimana tulisan kita bisa diterima di masyarakat dan bermanfaat.
Hingga kini, saya terus menulis. baik di platform Yoursay.id atau platform media lain. Yoursay.id adalah salah satu yang sudah menjadi rumah kedua saya untuk menampung tulisan-tulisan saya. Menulis di sini pun sangat mudah, hanya perlu mendaftar dengan akun gmail kita dan selanjutnya dilakukan proses verifikasi oleh admin Yoursay.id. Kitapun hanya dituntut untuk menulis artikel dengan panjang tulisan minimal 300 kata dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Tulisan yang ringan, mempunyai topik hangat dan disukai semua kalangan apalagi kalangan anak muda menjadi ciri khas platform Yoursay.id. Di sini kita bisa bertemu banyak penulis-penulis pemula seperti saya dan juga para senior yang bisa diajak diskusi. Selain secara online, asyiknya di Yoursay.id sering mengadakan Kopdar atau perjumpaan antar penulis di beberapa kota salah satunya kemarin belum lama ini berada di Kota Yogyakarta dengan sebuah acara ketemuan antar member Yoursay.id dan aktivitas seru-seruan. Mau dong min kalau suatu saat jadi salah satu crew di Yoursay.id.
Tapi sayangnya saya sendiri sudah tergolong tua yang kemungkinan kecil untuk bergabung di komunitas ini. Harapannya sih, untuk Yoursay.id bisa terbuka untuk segala usia. Jadi lebih ramai pastinya. Saya sendiri mempunyai semangat dan energi muda, walau umur saya sudah tergolong tua. Tapi jangan salah, umur tidak menjadi tolak ukur kita untuk kreatif. Semangat terus untuk Platform Yoursay.id dan Suara.com semoga selalu menjadi platform yang disukai dan sukses selalu. Amiin..
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Modal Ngeblog Bisa Sampai Yurop: Rahasia Jalan-Jalan Gratis dari Menulis
-
Ulasan Buku 'The Dignity of Writing', Makna Kehidupan Lewat Sebuah Tulisan
-
Baru H+2 Jadi Wamen Kebudayaan, Giring Dikuliahi Habis-habisan oleh Netizen: Berasa Bimbingan Skripsi
-
Healthy Body and Soul: Cara Seru untuk Tetap Sehat Raga dan Mental
-
Menggali Kekuatan Narasi dalam Berliterasi
Kolom
-
Generasi Alpha dan Revolusi Parenting: Antara Teknologi dan Nilai Tradisional
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
Terkini
-
Review Film We Live in Time, Kisah Romansa yang Dibintangi Andrew Garfield
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Kurang Menit Bermain, Apakah Sandy Walsh Ikuti Nasib Shayne Pattynama?
-
3 Fakta Menarik F1 GP Las Vegas 2024, Max Verstappen Sah Jadi Juara Dunia
-
Piala AFF 2024: Vietnam Girang, Maarten Paes Tidak Perkuat Timnas Indonesia