Seperti BJ Habibie yang menjadikan tulisannya sebagai terapi atas kehilangannya pada Ibu Ainun. Saya menjadikan tulisan sebagai cara kembali menemukan diri ketika saya merasa kehilangan diri saya.
Menyebalkan adalah kata yang paling cocok disematkan untuk menggambarkan diri saya saat itu. Keraguan mendominasi hingga kerap melewatkan banyak kesempatan. Belum lagi, cara pandang yang buruk terhadap diri sendiri membuat saya tanpa sadar memperlakukan orang lain dengan kasar.
Ada perbedaan antara rendah hati dan rendah diri. Saya merasa tidak cukup baik ketika bersama dengan orang lain. Sulit untuk menyadari bahwa saya cukup berharga. Perasaan hampa, yang membuat warna hidup kian hari kian monokrom.
Curhatan orang di sekitar saya membuat saya merasa semakin kesepian. Betapa teman-teman saya juga punya ragam masalah yang harus mereka hadapi. Hal itu membuat saya tak lagi mau berbagi keluh karena takut semakin membebani mereka.
Sampai saya menemukan Yoursay, seperti namanya yang mungkin berarti "katamu" atau "suaramu". Saya mengharapkan tulisan yang merupakan suara atau bahkan jeritan hati saya bisa didengarkan oleh seseorang. Secara utuh dan murni, bukan terkekang oleh banyaknya kaidah kaku yang membuat tulisan itu kehilangan jiwanya.
Beberapa kali saya menulis di platform bebas dan blog pribadi, rasanya berbeda. Tidak ada yang membenahi atas cacatnya naskah saya. Namun Yoursay berbeda, naskah saya diterima oleh editor dengan penuh kebaikan. Padahal, siapalah saya yang hanya seorang remaja menginjak dewasa dan tak punya pencapaian apapun. Beberapa kali tulisan saya masuk ke kotak revisi, bahkan ada juga yang terkena 'reject'.
Sempat ada ketakutan bahwa setelah penolakan, tulisan saya mungkin akan sulit diterima lagi. Namun ternyata Yoursay benar-benar melihat tulisan itu sendiri. Tak peduli beberapa kali mengalami revisi atau penolakan, Yoursay memberikan kesempatan yang sama untuk tulisan yang lain.
Dari sanalah saya menyadari bahwa seperti halnya tulisan saya yang tidak sempurna. Saya juga berhak memberikan kesempatan untuk diri saya berbenah. Bahwa kritikan dan penolakan mungkin akan sering saya temui.
Semakin dewasa, tanpa sadar saya telah menarik batas dan standar yang membuat diri tercekik. Rasanya seolah saya lupa cara bernapas padahal saya punya hidung yang sehat untuk menghirup oksigen yang berhamburan di udara.
Saya merindukan masa dimana saya berlari ketakutan karena dikejar anjing tetangga lalu tertawa bersama teman-teman setelah itu. Yoursay membawakan kembali diri saya di masa itu. Bahwa tak apa membebaskan diri, bercerita, dan berbahagia. Akan selalu ada tempat yang mau menerima. Kalaupun tidak, kita bisa membuat rumah itu sendiri. Meski sederhana, meski kecil, mari kita hiasi dengan kegembiraan.
Dear Yoursay, terima kasih karena sudah hadir dan memberikan kesempatan untuk menggenggam diri saya yang hampir hilang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Runtuhnya Negeri Penuh Kemunafikan!
-
Ulasan Novel Algoritme Rasa: Ketika Setitik Luka Jadi Dendam Abadi
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
Artikel Terkait
-
Menuangkan Ide-Ide Brilian: Tumbuh dan Berkembang Bersama Suara.com
-
Dear Suara.com: Anakmu, Yoursay.id, Telah Membantuku Berlatih Menulis
-
Cara Menulis Langsung di PDF
-
Istimewanya Suara.com dan Yoursay.id dalam Hidupku: Kado Ultah yang Selalu Aku Syukuri
-
Dari Nggak Kesampean ke Akhirnya Ketemu Juga, Ini Perjalananku Temukan Yoursay dan Suara.com
Kolom
-
Kios Buku di Tengah Wisata Edukasi: Sudut Yang Hampir Terlupakan
-
Di Balik FYP TikTok: Algoritma dan Seni Membaca Perasaan Manusia
-
Refleksi Satu Tahun Komunikasi Publik Pemerintahan Presiden Prabowo
-
Generasi Muda dan Konser Musik: Bukan Sekadar Arena Hiburan, Tapi Tempat Refleksi Diri
-
Menilik Tokoh Ryuji: Dari Obsesi Peneliti ke Candaan Ableisme
Terkini
-
Be the Spotlight! Intip 4 Tren Gaya Rambut Pevita Pearce Bikin Auto Kece
-
Review Film Romcom Netflix Korea 'Love Untangled': Butterfly Era Banget!
-
Baunya Wangi, tapi Bahayanya Tetap Sama: Ancaman Kesehatan di Balik Tren 'Nge-Vape'
-
Kasus Kepala Sekolah Cimarga dan Siswa Berakhir Damai Usai Saling Memaafkan
-
Resmi Putus! Jovial dan Kezia Aletheia Mengakhiri Hubungan Setelah 6 Tahun