Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Agus Siswanto
Marselino Ferdinan (pssi.org)

Dalam 4 tahun masa kepelatihan Shin Tae-yong di Indonesia, kini mulai terlihat hasilnya. Belakangan ini beberapa catatan impresif ditunjukkan anak asuhnya dalam berbagai ajang.

Catatan yang paling hangat adalah saat timnas Indonesia U-23 sukses mengalahkan timnas Australia dalam Piala Asia U-23 2024 pada Kamis (18/4/2024).

Tanpa perlu diperdebatkan, peristiwa ini menjadi catatan sejarah yang tidak akan terlupakan oleh public sepak bola Indonesia.

Sama sekali tidak ada alasan yang mendukung mengatakan kemenangan ini adalah faktor keberuntungan semata. Melihat kiprah Garuda Muda selama 90 menit permainan, cukup menjadi bukti.

Catatan lain yang juga tidak kalah impresif, keberhasilan Shin Tae-yong membawa anak asuhnya mengalahkan rival bebuyutan, Vietnam 3 kali berturut-turut. Bahkan yang terakhir dengan mengalahkan sang rival di depan publiknya dengan skor telak 3-0.

Belum lagi catatan impresif terkait ranking FIFA yang kini ditempati Indonesia. Dari posisi 172 FIFA, kini bertengger di ranking 134.

Memang selama 4 tahun kepelatihannya, Shin Tae-yong tidak pernah sepi dari hujatan. Teriakan agar pelatih dari Korea Selatan ini dipecat selalu muncul manakala anak asuh yang dibawanya gagal mempersembahkan gelar.

Namun sang pelatih ini tutup telinga serapat-rapatnya. Selama federasi, dalam hal ini PSSI sejalan dengan rencananya, dia tidak peduli. Shin Tae-yong tetap menjalankan program jangka Panjang yang dirancangnya.

Hal yang menguntungkan bagi Shin Tae-yong adalah dekengan pusat atau dukungan tanpa batas dari Erick Thohir. Hampir semua keinginan Shin Tae-yong dikabulkan Erick Thohir sepanjang untuk kepentingan timnas Indonesia.

Apa yang dilakukan Shin Tae-yong kini mulai terlihat. Timnas Indonesia mulai diperhitungkan di kawasan Asia. Kemampuan Indonesia tembus babak 16 besar Piala Asia 2023 membuka mata dunia.

Demikian pula dengan peluang lolos putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang ada di depan mata, pun membuka mata dunia.

Hasil lain yang tidak kalah penting, para pemain timnas Indonesia kini berubah menjadi petarung tangguh. Mereka sanggup bermain dengan stamina tetap terjaga sepanjang laga dan selalu fight dalam setiap duel.

Hal ini terlihat saat Indonesia menghadapi Qatar dengan sepuluh pemain saja. Meski tidak dalam kondisi lengkap, mereka mampu bermain bagus dan merepotkan Qatar. Hingga akhir pertandingan, kondisi kebugaran para pemain tetap terjaga.

Dalam urusan mental bertanding pun sama. Menghadapi Australia yang mempunyai level di atas Indonesia, para pemain bermain lepas tanpa terlihat kesan inferior. Mereka mengacak-abak pertahanan Australia dan bertahan dengan baik saat diserang.

Dari catatan ini benar yang dikatakan Shin Tae-yong bahwa level pemain timnas Indonesia saat ini mulai mendekati Korea Selatan. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Agus Siswanto