Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rokok merupakan gulungan tembakau kira-kira sebesar kelingking dengan dibungkus daun nipah atau kertas.
Bagi sebagian banyak orang, rokok sudah menjadi sahabat yang sangat erat dalam hidupnya. Walaupun uang yang dimilikinya sedikit dan tidak mencukupi untuk biaya kehidupan sehari-sehari, rokok tetap menjadi barang prioritas untuk dikonsumsi.
Hal itu bisa terjadi karena rokok mengandung nikotin yang dapat membuat perokok menjadi kecanduan dan ingin mengonsumsinya kembali. Jika seseorang sudah merokok atau mencoba untuk merokok, maka ia akan terjerat dengan kenikmatan rokok tersebut.
Sering kali saya menemukan supir angkot yang mengeluh akan hidupnya dengan kebutuhan keluarganya yang tidak selalu terpenuhi. Tetapi, setiap ia mengangkut penumpang, korek api sudah siap untuk menyalakan rokok yang telah dibeli olehnya di warung pinggir jalanan.
Menurut saya, supir angkot inilah yang tidak sadar akan aktivitas yang dilakukan. Rokok yang dikonsumsi setiap harinya adalah faktor penyebabnya. Tidak hanya satu bungkus rokok yang dikonsumsi, bahkan dua sampai tiga bungkus diraup habis.
Lain cerita, teman saya mengeluh karena uang saku yang diberikan oleh orang tuanya telah habis. Bagaimana tidak habis dalam waktu sekejap mata? Ia merokok sama seperti halnya supir angkot di jalanan, bungkus rokok banyak sekali dikonsumsi olehnya dengan puntung rokok berserakan di mana saja.
Perokok hanya merasakan kesenangan sesaat, hari silih berganti kemiskinan akan datang menghampiri. Nikotin yang memengaruhi pengonsumsi rokok berhasil meracuni dengan efek candu yang terdapat di dalamnya, wajar saja bila uang yang berada di tangan perokok hilang secepat kilat.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan hidup juga sulit dilakukan oleh perokok karena uang yang dimilikinya perlahan-lahan habis untuk membeli rokok setiap harinya. Inilah penyebab ekonomi yang dialami setiap perokok tidak akan meningkat dan terus menurun.
Tercatat oleh Badan Pusat Statistik Indonesia menyebutkan bahwa rata-rata konsumsi rokok semakin meningkat, khususnya berada di kalangan anak muda. Bahkan, kebiasaan merokok sudah menjadi sebuah kebutuhan sekunder di Indonesia.
Perokok aktif di Indonesia cenderung ditemukan pada kalangan masyarakat yang tidak mampu hingga menengah ke bawah.
Mereka yang sering mengonsumsi rokok selama beberapa dekade ini membuat kehidupan yang dialaminya tidak ada perubahan. Kebutuhan tetap tidak tercukupi akibat rokok masih terus berlanjut dikonsumsi.
Dengan merokok tidak akan membuat hidup menjadi lebih bahagia, justru terjadi sebaliknya yakni kesengsaraan.
Oleh karena itu, untuk perokok jika ingin mengubah kehidupannya menjadi lebih baik, maka hentikan mengonsumsi rokok dan hindari dengan melakukan hal yang positif serta yakinkan kepada diri sendiri bahwa rokok bukanlah sarana pergaulan yang baik.
Tanamkan pada diri masing-masing bahwa merokok hanyalah godaan dan kesenangan sesaat serta bukan solusi atas segalanya. Fokus mengubah kehidupan yang lebih baik untuk masa depan yang indah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Pesta Demokrasi SMA Negeri 1 Purwakarta: Suara Pelajar, Suara Masa Depan!
-
Sistem Pembayaran Barcode BBM Subsidi: Tingkatkan Efisiensi atau Masalah?
-
Problematika Pendidikan Selama Satu Dekade di Era Presiden Jokowi
Artikel Terkait
-
Sama-Sama Berisiko Bagi Kesehatan, Apa Bedanya Shisha dan Vape?
-
Legislator Nilai Wacana Kebijakan Rokok Baru Bisa Hambat Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
-
Pemerintah Akui Bakal Ajak Semua Pihak Rumuskan Kebijakan Rokok Baru
-
Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos Jalin Sinergi Dengan Kemendagri
-
Bos BP Taskin Ajak Semua Pihak Bersatu Lawan Kemiskinan dan Kelaparan
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua