Seunghan RIIZE dan sehatnya sebuah fandom. Dilansir melalui Yoursay.id, kembalinya Seunghan pasca hiatus tanpa batas waktu memang langsung menjadi trending.
Namun keluarnya pelantun 'Memories' itu dari grup selang dua hari kemudian tentu lebih mengejutkan publik. Terlebih pengumuman hengkangnya Seunghan ini dirilis SM Entertainment pada tengah malam.
Gelombang protes pun memenuhi jagat maya. Bahkan ada lebih dari sejuta utas pro kontra di kalangan BRIIZE (fandom RIIZE) atas keputusan ini.
Namun di balik semua itu, aksi oknum yang mengaku sebagai 'fans' mungkin meresahkan sebagian orang. Meski sudah lebih dari 2 minggu berlalu, hingga saat ini masih banyak pihak yang menuntut SM Entertainment agar membawa kembali Seunghan.
Hal ini tentu tidak salah mengingat para fans merasa rindu dengan grup ini dengan anggota lengkap dan ditambah ada sebagain pihak yang merasa Seunghan tidak melakukan kesalahan sehingga ia tidak perlu dikeluarkan.
Namun di sisi lain, aksi protes para oknum yang mengaku sebagai BRIIZE ini terkadang melampaui batas.
Sebab mereka bukan lagi fokus menyuarakan pendapatnya secara santun pada SM Entertainment, tapi justru menyerang pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
Hal ini tentu disayangkan karena menjadi KPopers yang seharusnya bisa membawa kebahagiaan tapi justru menjadi tidak nyaman.
Kasus ini kembali mengingatkan kita semua untuk tetap menjadi fandom yang sehat agar bisa menyalurkan cinta dan hobi secara positif. Lalu etika bersosial secara daring agar tidak menjadi perundung tanpa disadari.
Belakangan ini kasus perundungan di jagat maya memang semakin tak terkendali. Tak hanya itu, bahkan sebagian orang ini mungkin tidak sadar kalau ia telah merundung orang lain.
Tanpa ia sadari bahwa ketikan dan komentarnya atas isu tertentu ternyata berdampak besar bagi kehidupan orang lain.
Tentu hal ini miris sekali. Terlebih bila mereka masih di bawah umur. Menjadi perundung atau korban perundungan di bawah umur seharusnya tidak lagi terjadi. Karena anak-anak ini adalah aset emas suatu bangsa yang harus dilindungi.
Namun sayang, karena 'hobi' yang mereka lakukan para korban ini terjebak atau terperangkap dalam sesuatu yang toksik.
Membenahi perundungan di jagat maya memang bukan hal yang mudah. Namun dengan kerja sama seluruh pihak, aksi ini semoga bisa ditekan hingga akhirnya terus berkurang dari waktu ke waktu.
Menjadi KPopers dan mencintai idol itu tidak salah, yang salah adalah sikap dan ketikan tak bermoral sebagian oknum yang mungkin menyakiti orang lain.
Baca Juga
-
Rumitnya Naksir Teman Sendiri di Lagu Cover 'Double Take' Joshua SEVENTEEN
-
SEVENTEEN "Let Me Hear You Say": Kata Sederhana yang Jadi Kekuatan Besar
-
Sinyal yang Dikirim untuk Orang Tercinta di Lagu TWICE "Signal"
-
Bukan Sekadar Cetak Gol, Intip Rahasia Teknik Dasar Futsal di Lapangan
-
Dari Gang Sempit ke Panggung Dunia, Kilas Balik Sejarah Panjang Futsal
Artikel Terkait
Kolom
-
Memaknai Literasi Finansial: Membaca untuk Melawan Pinjol dan Judol
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?
-
Diksi Pejabat Tidak Santun: Ini Alasan Pentingnya Mapel Bahasa Indonesia
-
Sejuta Penonton, Seharusnya Bisa Lebih untuk Film Nasionalisme yang Membumi
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
Terkini
-
Ulasan Novel Group: Perjalanan Christie Tate Menemukan Koneksi Emosional
-
Sinopsis Drama China Fell Upon Me, Tayang di iQIYI
-
Lembapnya Tahan Lama! 4 Toner Korea Hyaluronic Acid Bikin Wajah Auto Plumpy
-
Do What I Want oleh Monsta X: Rasa Bebas dan Percaya Diri Melakukan Apa Pun
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil