Kerja WFA (Work From Anywhere) belakangan jadi impian banyak orang. Gimana enggak, bayangin aja, bisa kerja sambil ngopi di kafe, rebahan di rumah, atau bahkan sambil liburan ke Bali.
Kelihatannya sih keren, ya? Tapi, apakah WFA ini beneran seindah itu atau justru malah bikin ribet? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Kerja Bebas tapi Tetap Terikat
Kerja WFA memang kedengarannya bebas, tapi jangan salah, tetap aja ada target dan deadline yang harus dikejar. Kadang malah jadwal meeting dadakan bisa datang kapan aja, bahkan di jam-jam santai lho.
Kebebasan waktu dalam bekerja ini kerap jadi sebuah pisau bermata dua. Kalau nggak pintar-pintar mengatur waktu, bisa-bisa waktu istirahat malah keteteran.
Belum lagi kalau ada gangguan saat kerja. Kerja di rumah? Siap-siap disuruh bantu ini itu sama orang rumah. Kerja di kafe? Jangan kaget kalau koneksi Wi-Fi tiba-tiba lemot pas lagi meeting penting.
Koneksi Internet, si Penentu Nasib
Nggak ada yang lebih horor dari koneksi internet yang putus nyambung saat lagi kerja WFA. Mau kerja dari mana aja, yang penting internet stabil.
Sayangnya, kadang koneksi ini susah diprediksi. Apalagi kalau kerja sambil traveling ke tempat yang sinyalnya angin-anginan.
Kerja WFA tanpa internet yang stabil sama aja kayak naik mobil tapi bannya kempes. Rasanya mau produktif, tapi malah frustrasi sendiri. Makanya, koneksi jadi salah satu hal yang paling krusial untuk diperhatikan buat para pejuang WFA.
Batas antara Kerja dan Hidup Pribadi
Nah, ini nih yang sering bikin kerja WFA jadi tricky. Karena bisa kerja dari mana aja, batas antara kerja dan waktu pribadi sering kali jadi blur.
Banyak yang akhirnya kerja terus-terusan tanpa sadar waktu. Lagi enak-enaknya nonton Netflix, tiba-tiba ada notifikasi kerjaan masuk. Rasanya seperti tidak ada habisnya.
Kalau nggak disiplin buat bikin batasan waktu, bisa-bisa kerjaan menumpuk dan bikin burnout. Jadi, penting banget buat bikin jadwal kerja yang jelas, biar tetap bisa membedakan mana waktu kerja dan mana waktu buat santai.
Jadi, kerja WFA itu enak atau ribet ya? Jawabannya tergantung pada dirimu sendiri. WFA bisa jadi solusi buat hidup yang lebih fleksibel dan bebas. Tapi, hati-hati, Work From Anywhere malah bisa bikin pusing dan menambah stres kalau nggak ada manajemen yang baik.
Hal yang penting, kenali diri sendiri dan sesuaikan dengan gaya kerja yang paling nyaman. Jadi, kamu pilih yang mana nih? Pilih WFA atau pilih kerja kantoran nih?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Full Day School: Solusi Pendidikan atau Beban bagi Siswa?
-
Dari Rasa Ingin Tahu hingga Kecanduan: Apa Alasan Orang Memakai Narkoba?
-
Apa yang akan Terjadi dengan Kehidupan Manusia Jika Tidak Ada Ilmu Fisika?
-
Sistem Ranking di Sekolah: Memotivasi Atau Justru Merusak Mental Siswa?
-
Ironi Hadirnya TikTok: Hiburan yang Membawa Dampak Bagi Generasi Muda
Artikel Terkait
-
Profil dan Agama Erick Thohir: Hari Natal Gelar Interview Pengganti Shin Tae-yong di Eropa
-
Shin Jae Won Sindir Pemecatan Ayahnya, Shin Tae-yong, di IG Story: 5 Tahun Kerja Keras, Kenapa Dipecat?
-
BRI Buka Lowongan Kerja Banking Officer dan Mantri, Penempatan Jabodetabek!
-
Buka Loker, Ernest Prakasa Klarifikasi Masalah Batasan Usia Pelamar
-
Tips Jitu Mengatasi Burnout Saat Mencari Kerja Biar Tetap Semangat
Kolom
-
Dekonstruksi Stereotip Gender Perempuan: Antara Menjadi Cantik atau Pintar
-
Desain Kebijakan yang Lemah: Pelajaran dari Program Makan Bergizi Gratis
-
Tragedi Sunyi Pendidikan Indonesia: Saat Nikel Lebih Viral dari Siswa SMP Tak Bisa Baca
-
Raja Ampat di Simpang Jalan: Kilau Nikel atau Pesona Alam?
-
Gunakan Aplikasi Pengawas saat Ujian Daring, Yakin Siswa 100% Jujur?
Terkini
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Ulasan Novel The Manor of Dreams: Perseteruan Keluarga Demi Sebuah Warisan
-
Balap Liar Bukan Tren Keren: Psikologi UNJA Ajak Siswa Buka Mata dan Hati
-
Review Film My Sunny Maad: Realita Cinta yang Nggak Seindah Harapan
-
Disebut Muncul di Film 28 Years Later, Sutradara Beberkan Penampilan Cillian Murphy