Gunung selalu punya daya tarik yang bikin orang Ingin mendaki. Udara segar, pemandangan luar biasa, dan ketenangan yang nggak bisa didapat di kota. Namun, di balik semua itu, ada hal-hal yang nggak boleh dilanggar—pantangan yang sudah dipercayai turun-temurun. Salah satu yang paling sering dibahas adalah larangan perempuan haid naik gunung.
Film Petaka Gunung Gede yang tayang 6 Februari 2025 dan disutradarai Azhar Kinoi Lubis mengangkat mitos ini ke layar lebar. Ita (Adzana Ashel), satu di antara para karakter utama, tetap nekat mendaki meskipun lagi haid. Awalnya perjalanan lancar, tapi lama-lama kejadian aneh mulai terjadi. Gangguan mistis, suara-suara misterius, sampai akhirnya Ita mengalami nasib tragis. Apakah semua itu karena melanggar aturan gaib? Atau cuma kebetulan belaka?
Yang jelas, bukan cuma di Gunung Gede mitos ini ada. Hampir di semua gunung di Indonesia, ada aturan serupa. Gunung Semeru punya larangan bagi perempuan haid karena dipercaya membawa energi negatif. Gunung Rinjani juga punya pantangan khusus di area Segara Anak, termasuk larangan membawa makanan tertentu. Di Gunung Merapi, orang dilarang berbicara sembarangan karena bisa dianggap menantang penghuni gunung. Setiap tempat punya aturannya sendiri, dan setiap aturan itu ada yang percaya, ada yang nggak.
Namun, kalau dipikir-pikir, mungkin larangan ini nggak melulu soal mistis. Bisa jadi, ada alasan logis yang mendasarinya. Saat menstruasi, tubuh perempuan cenderung lebih lemah, risiko dehidrasi lebih tinggi, dan perjalanan jadi lebih berat. Kebersihan juga jadi tantangan besar, apalagi di gunung yang minim fasilitas. Dan kalau memang benar ada makhluk nggak kasat mata, siapa yang tahu apakah bau darah memang bisa menarik perhatian mereka?
Pada akhirnya, percaya atau tidak, pantangan tetaplah pantangan. Kita nggak selalu harus meyakininya, tapi yang paling penting adalah tetap menghormati. Gunung bukan sekadar tempat wisata, tapi juga rumah bagi banyak hal—baik yang terlihat maupun yang tidak.
Jadi, ketimbang nantangin sesuatu yang nggak bisa kita lihat, lebih baik tetap jaga sikap. Toh, nggak ada ruginya juga buat kita.
Buat kamu yang kepo banget sama Film Petaka Gunung Gede, cus ke bioskop dan tontonlah sebelum turun layar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Review Film In Your Dreams: Serunya Petualangan Ajaib Menyusuri Alam Mimpi
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Gentong yang Ingin Gantung Diri
-
Review Film Legenda Kelam Malin Kundang: Menarik di Awal, Kendor di Akhir
Artikel Terkait
-
Film 1 Kakak 7 Ponakan Tembus 1 Juta Penonton, Bukti Diterima Hati Penonton
-
Film Petaka Gunung Gede: Visualnya Oke, Akting Cakep, Tapi ....
-
Rahasia Kelam di Balik 'Desa Mati', Film Horor yang Bikin Merinding!
-
Review Film Lagu Cinta Untuk Mama: Drama Simpel, Klise, Tapi Mengaduk Emosi
-
Dinilai Blunder Soal A Business Proposal, Ini Deretan Film dan Series yang Dibintangi Caitlin Halderman
Kolom
-
Kritik Sosial Drama 'Revenge of Others': Cermin Bullying, Sekolah dan Luka
-
Status Bencana Nasional Masih Wacana, Pengungsi Aceh Sudah Terancam
-
Gerakan Anti-Bullying: Selama Diam Jadi Budaya, Itu Hanya Mimpi Belaka
-
Hukum di Indonesia Mengenai Bullying: Sudah Cukup Tegas atau Belum?
-
Pesan Film Moonlight: Deskriminasi, Trauma, dan Keberanian Lawan Bullying
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan Tahan Banting dan Tahan Air, Harga Sangat Murah tapi Berstandar Militer
-
5 HP Android Mirip iPhone 17, Desain Bodi Kamera dan Kualitas Spek Nyaris Sama
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Side Hustle Idaman, Cara Cerdas Cari Penghasilan Tambahan untuk Gen Z
-
Waspada! Ini 5 Cara Kenali Rekan Kerja yang Punya Crab Mentality