Ada hal-hal yang kebetulan. Ada juga hal-hal yang terasa terlalu kebetulan untuk dianggap biasa. Dan insiden yang satu ini rasanya masuk kategori kedua.
Ceritanya begini, di sebuah bioskop, Cinema Ocho, yang terletak di La Plata, Argentina. Penonton lagi asyik nonton Film Final Destination: Bloodlines, lanjutan dari franchise yang dari awal memang sudah terkenal karena satu hal: Kematian mendadak yang nggak masuk akal, penuh dengan kejadian berantai absurd, kayak tali jemuran bisa nyambung ke kipas angin, lalu bikin paku mental dan menembus kepala. Atau eskalator yang tiba-tiba melahap orang hidup-hidup.
Namun siapa sangka, kali ini bukan cuma layar lebar yang menyuguhkan tontonan kematian brutal. Kenyataan ikut-ikutan main. Di tengah penayangan film itu, ya, tepat saat filmnya diputar, atap bioskopnya mendadak runtuh. Kursi-kursi porak-poranda. Debu dan puing jatuh dari atas. Orang-orang panik. Kejadian ini terjadi pada 19 Mei 2025
Kebayang nggak? Lagi nonton film tentang kematian absurd, lalu tiba-tiba Sobat Yoursay jadi bagian dari film itu. Ngeri deh!
Kebetulan? Atau kutukan?
Tentu saja media langsung rame, tapi warganet lebih cepat. Komentar-komentar berseliweran di medsos. Banyak yang bilang, “Ini mah sudah kayak ritual, tiap film Final Destination muncul pasti ada aja kejadian aneh.” Ada yang nyebut ini film terkutuk, ada juga yang bilang ini marketing terlalu immersive.
Kalau kita mau masuk ke ranah teori konspirasi, coba kita tarik ke belakang. Dari film pertamanya, ‘Final Destination’ sudah mainkan ide tentang kematian yang ‘sadar’, yang punya rencana, dan yang nggak bisa ditipu. Karakter-karakter yang ‘selamat’ dari kematian awal, akhirnya tetap mati satu per satu karena ‘giliran’ mereka datang.
Apa jadinya kalau film ini sebenarnya terinspirasi dari sesuatu yang nyata?
Ada yang percaya, franchise ini lahir nggak cuma dari imajinasi sadis para penulis naskah Hollywood, tapi dari semacam kisah urban legend yang terjadi.
Dan sekarang, giliran Argentina. Bukan cuma lampu yang padam, tapi atap yang jatuh. Rasanya seperti dunia ikut nimbrung seraya berujar, “Kalau kamu nonton, kamu harus siap.”
Nah, dalam teori metafisik, disebutkan kalau media visual bisa jadi portal energi. Cerita-cerita dengan emosi intens dan kematian brutal bisa memanggil energi negatif. Apalagi kalau jutaan orang fokus menonton hal yang sama, di waktu yang hampir bersamaan. Seolah-olah menciptakan ritual massal tanpa sadar. Dan kalau ‘Final Destination’ menyimpan energi negatif, maka setiap pemutarannya bisa memicu peristiwa nyata yang resonan.
Ini agak serem sih, tapi menarik. Bagaimana kalau kita sendiri yang mewujudkan kutukannya? Semacam manifestation collective, karena kita percaya akan adanya kutukan, maka energi itu jadi nyata. Kita menciptakan ketakutan, dan ketakutan itu menciptakan kejadian. Ish, ngeri banget, kan?
Apa mungkin semua ini cuma efek sugesti? Bisa jadi, tapi efeknya nyata. Atap ambruk. Orang panik. Media heboh. Dan Final Destination, seperti biasa, tersenyum di balik layar dan makin ramai ditonton.
Jadi, apakah Sobat Yoursay masih mau nonton Final Destination – Bloodlines di bioskop? Jika kamu penggemar kisahnya, film ini seharusnya masuk list tontonmu. Karena apa? Soalnya kejadian-kejadian semacam itu (mungkin) terjadi sebatas kebetulan semata. Nggak ada sesuatu berbahaya selain hiburan dalam bentuk film dengan rating usia dewasa. Jadi, jangan pernah takut. Karena ketakutan tercipta dari pikiran buruk, maka, tetaplah enjoy di bioskop sambil melihat momen tragisnya. Ups. Selamat nonton ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Black Dog: Lang dan Anjing Hitamnya di Tepian Gurun Gobi
-
Review Film On Becoming a Guinea Fowl: Rahasia dalam Tiap Luka dan Diamnya
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Saat Rezim Tumbuh di Dalam Rumah
-
Review Film Girls Will be Girls: Cinta, Ibu, dan Anak yang Tumbuh dari Luka
-
Review Film The Uncle: Saat Monster Datang dari Orang Terdekat
Artikel Terkait
-
3 Film Action Underrated yang Dibintangi Jason Statham, Layak Kamu Lirik!
-
Meski Rating Anjlok, Film Fountain of Youth Duduki Posisi Teratas Apple TV+
-
Sinopsis 'Film Dan Da Dan: Evil Eye', Teror Roh Jahat di Kota Terkutuk
-
Apa yang Membuat 'Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal' Menarik Dinantikan?
-
Dampak Rilis PVOD, Film A Minecraft Movie Terancam Gagal Raup $1 Miliar
Kolom
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang
-
RJ untuk Penghinaan Presiden: Solusi Cerdas atau Bungkam Berkedok Damai?
-
Polisi Jadi Pahlawan Buruh? Kontroversi Penghargaan ITUC untuk Kapolri
-
Sekolah Jadi Formalitas, Anak Makin Bingung, Sistem Pendidikan Kita Mabuk!
Terkini
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
5 Drachin Tayang Juli 2025, Ada Drama Reuni Zhao Jinmai dan Zhang Linghe